Jendela Mengarah Ke Barat
Aku terbangun di sebuah ruangan.
"dimana aku sekarang?"gumanku sambil berdiri mencari tahu dimana aku berada.
Rumah ini nampaknya familiar. Aku melihat ke sekeliling, ruangan ini nampaknya sudah tua. Aku terfokus ke suatu foto tua, aku melihat sebuah keluarga sedang berfoto di depan rumah , ada seorang laki laki, dan perempuan, dan juga anak perempuan sekitar 5 tahun dengan rambut kuncir kuda, mereka terlihat tersenyum bahagia seperti layaknya keluarga, tapi seperti anda yang aneh, aku melihat seorang wanita berparas cantik di jendela rumah tersebut,ia menggunakan dress putih bersih, ia tampak bersedih, siapakah dia? Mengapa ia nampak bersedih?. Aku melihat jendela yang mengarah ke Barat yang ada di ruangan ini. Aku melihat sebuah rumah yang berhadapan dengan jendela. Tunggu dulu, bukankah itu rumahku? Jendela itu seperti jendela yang berada dikamarku.
***
Namaku Alessa Carissa, umurku 16 tahun, sekarang aku duduk di bangku SMA. Aku anak sematawayang. Aku menderita penyakit Alzheimer, yaitu gangguan memori yang berlangsung jangka Panjang. Aku tidak bisa mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, setidaknya itulah yang dikatakan oleh orang tuaku. Aku mempunyai 3 sahabat, Avel, Dani, dan Ian mereka sudah berteman denganku sejak aku berumur 6 tahun. Mereka satu satunya yang kuingat.
***
"Carissa, bangun nanti kamu telat ke sekolah" Teriak Mama.
Akupun terbangun dan melihat jam, waktu sudah menunjukkan pukul 6.30, sial hampir saja aku telat.
"Iya ma...." Apakah itu tadi? Apakah Cuma mimpi, sunggung mimpi yang sangat aneh. Akupun langsung bergegas mandi dan bersiap kesekolah.
"Ma, aku berangkat" ucapku berpamitan.
"Iya, Hati-hati Risa." Balas mama. Mobilku langsung meluncur ke sekolah. Saat diperjalanan, aku terpaku melihat rumah kosong yang ada di sebelah rumahku. Selama ini aku tidak pernah penasaran tentang rumah ini, kata mamaku rumah itu sudah lama tidak ditempati. Tapi rumah itu mirip sekali dengan rumah yang berada di foto yang ada di mimpiku. Hmm sungguh aneh.
Sesampai disekolah aku tidak fokus dengan materi yang disampaikan oleh guru, aku masih memikirkan mimpiku tadi malam. Siapakah wanita itu? kenapa ia tampak bersedih?.
"Dor!!" ujar Avel sembari mengagetkanku.
"Kenapasih, bikin kaget saja." ujarku.
"Habisnya kamu daritadi bengong aja, ada masalah apa sih?" ujar Avel penasaran. Bukan Avel namanya jika ingin tau segala urusan orang, tetapi dia tetaplah sahabatku.
"Nanti deh kita bicarakan dengan Dani dan Ian di kantin bi Yoyoh." Balasku sambil berbisik, karena guru sudah mulai melirik ke arah kami karena mengobrol disaat jam pelajaran.
"Oke deh.." balasnya.
Jam istirahat pun tiba aku, Avel, Dani dan Ian sudah berada di kantin Bi Yoyoh.
"Ada apasih, tumben ngajak buru-buru ke Kantin, kayaknya ada berita penting?" ucap Dani.
"Kepada Risa, dipersilakan." ucap Avel.
Akupun menceritakan apa yang terjadi di mimpiku semalam.
"Gila! Serem banget" kata Ian merinding.
"Eh, bukannya ada rumah kosong di sebelah rumahmu? tanya Dani.
"Iya bener juga tuh, apa kamu gak penasaran? Jangan-jangan rumah itu rumah yang ada di mimpimu semalam!" timpal Avel.
"Awalnya ngga sih, aku juga udah pernah nanya ke Mamaku, katanya hanya rumah kosong yang sudah lama tidak ditempati. Dan aku dilarang kesana." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jendela Mengarah Ke Barat
Mistério / SuspenseMenceritakan tentang mimpi buruk Carissa tentang rumah kosong yang berada di sebelah rumahnya. Ketika 4 sahabat (Carissa, Avel, Ian, Dani) mencari tahu kebenarannya, satu persatu rahasia terungkap.