Cinta itu sama seperti hujan, sering kali dibenci ketika datang diwaktu Yang tidak tepat yaitu ketika kamu amat mencintai seseorang, tapi hati orang itu sudah dimiliki orang lain. Yhaa kasian
🕊️🕊️🕊️Bagi Arta, arlita itu bagaikan hujan yang membawa kesedihan dan kebahagiaan di waktu yang bersamaan.
Arlita bagaikan sinar matahari yang tidak pernah membuat mata menjadi buta.
Arlita bagaikan hembusan angin yang selalu membawa kedamaian.
Arlita bagaikan lautan biru yang murni tanpa bahan pengawet yang selalu terlihat berkilau tertimpa cahaya matahari.
Milyaran bahkan ribuan perumpamaan indah tak mampu untuk menggambarkan keelokan seorang arlita.
Arlita Nadhirani Ramlan, satu nama yang selalu menetap di hati seorang Arta.
Bagi arlita pula, Arta bagaikan gurun pasir yang tidak pernah ia gapai meskipun beribu ribu kilometer.
Arta bagaikan air laut yang sulit digenggam meskipun dia eratkan genggamannya hingga tak ada sela yang tersisa. IALAH AIR COEG. HAHAHA
Arta bagaikan ombak yang selalu mampir tapi tak pernah menetap.
Dan Arta bagaikan bayangan, yang hanya bisa dilihat tapi tak bisa dirasakan.
Arta Eyendra Ramlan, satu nama yang selalu membuatnya takut tapi penasaran.
Hukum alam di kehidupan ini kalau tidak dicintai ya mencintai, tapi ada juga yang sama sama saling beruntung dan saling mencintai. Seperti halnya kisah Arta dan arlita berusaha untuk saling mencintai satu sama lain dengan tangisan dan senyuman untuk keduanya meraih cinta.
Ingatlah, bagian terpenting dari cinta adalah perasaan itu sendiri, bahagia, senang, sedih, kesal, cemburu, benci, marah akan menjadi perpaduan yang indah dan menarik disaat rasa itu tetap terjaga kesuciannya.
Benarkah cerita Arta dan arlita menjadi seru ? HAYO TEBAK!
Meski tidak tahu akan menjadi seperti apa, tapi Allah maha membolak-balikkan perasaan seseorang
🌹🌹🌹Matahari beranjak naik dengan angkuhnya, melengkapi cakrawala pagi yang mulai menghangat. Menyapa seluruh umat manusia yang mulai mengawali aktivitas hariannya.
Arlita memandang penampilan dirinya di depan cermin semua yang melekat pada tubuhnya pagi ini serba baru, mulai dari kerudung, seragam sampai sepatu. Tidak terkecuali si peniti berbentuk paus yang tertempel dibawah dagunya.
Arlita ini mempunyai wajah yang kecil juga imut tak heran semua kerudung yang digunakannya terlihat kebesaran.Hari ini merupakan hari pertama arlita memasuki sekolah, setelah melewati hari hari MOS yang sangat berat.
"Kecebong, udah siap belum. lama amat dandan nya. hari Senin ini kesiangan dikit aja macet buanget tuh jalanan!" Seru kakaknya dengan suara yang lumayan nyaring terdengar.
Arlita mempunyai seorang kakak satu satunya bernama Rian. Rian ini adalah orang yang suka manggil seenaknya tanpa pikir panjang. Kayak kecebong mentang mentang badan arlita kecil jadi deh dipanggil kecebong.
Arlita mengecek sekali lagi persiapannya untuk hari pertama sekolahnya.
"Hmm topi udah, buku udah, minum udah, udah semua deh". Gumam arlita sendiri.Arlita langsung masuk kedalam mobil yang sudah kakaknya panaskan, tanpa pikir panjang.
"Kak Rian ayooo". Teriak arlita memanggil kakaknya yang sedang berdiri di pagar, sepertinya sedang berbicara dengan seseorang.Rian memberikan isyarat kepada arlita untuk menunggunya sebentar lagi.
Arlita dibuat jengkel oleh kakaknya. Tadi nyuruh cepet cepet, giliran udah cantik sama rapi malah dibuat nunggu terus. Emang ya cewe itu selalu dibuat nunggu. jangan sampai dinosaurus muncul lagi dari dalam tanah.
Sesampainya di sekolah kebanggaan arlita yaitu SMAN 1, arlita berjalan menuju gerbang kedua yang langsung mengarah ke halaman lapangan luas. Pada saat berjalan tiba-tiba semua buku yang digenggam arlita jatuh, untung si badan mungil ini tidak turut terjatuh.
"Aduh, maaf ya gue buru buru" ucap seorang pria sambil membereskan buku-buku yang jatuh itu dengan cepat.
Sedangkan arlita tidak menjawab respon apapun, dia hanya menatap kebawah buku buku yang jatuh yang sudah diberikannya.Apakah arlita menyukai pria ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Baru, Awal Yang Baru
Teen Fictionseketika semuanya terlihat hening, tidak ada yang memulai obrolan hingga tiba tiba "aku cinta kamu arlita" tubuh arlita otomatis mundur beberapa langkah. matanya mengerjap kaget dan bingung. apa yang barusan dia katakan? dia yang menghampiri, namun...