01

6 1 0
                                    

Hari Senin, memang hari yang dibenci oleh semua murid disekolah. Termasuk Jejes maupun Aldy. Mau tidak mau, mereka harus bersekolah dengan seragam yang lengkap.

*Dirumah kediaman keluarga Radit Wijaya
Meja makan yang tadi hening, hanya ada suara detingan sendok dan garpu diatas piring batu putih. Sekarang menjadi sangat kacau, karena kedua anak keluarga Wijaya rusuh, dan saling mengomel satu sama lain.

"Jes, cepat! Gue udah telat nih, malah ada tugas tambahan lagi". Sanggah Aldy ditengah mengunyah makanan.

"Kamu ini, dia itu kakak kamu, kenapa manggilnya jes juga?" sarkas Radit.

"Tau tuh." Timpal Jejes dan melujurkan lidahnya.

Aldy berdiri dan mengatakan "Kalau mau bareng cepat, atau gue tinggal." Setelah itu, Aldy keluar dengan tas yang disampirkan ke bahu kirinya, dan kunci mobil yang berada ditangan kanannya.

Melihat Aldy merajuk, Jejes langsung menyusulnya dan berteriak "ULULU ADEK GUE YANG GANTENG MERAJUK, TUNGGUIN WOI!"

Radit dan Fitri hanya menggelengkan kepalanya saja. Lalu mereka menyusul kedua anaknya, dan berkumpul di pintu depan.

🦁 🦁 🦁

Setelah berpamitan, keduanya berangkat. Waktu gerbang sekolah ditutup tinggal tujuh menit lagi. Alhasil, Aldy yang tidak mau dihukum, menancapkan gas nya, hingga terjadi kebut-kebutan. Dan Jejes? gadis itu berteriak dadakan, hingga mengabsen nama-nama hewan satu persatu.

"GOBLOK ANJER, KALAU MAU MATI SENDIRI AJA MONYET!"

"DIAM LO. UDA TELAT NI GUE!" Jawab Aldy tak kalah teriak.

"SANTAI AJA KALI, GAK NGEBUT JUGA!" Teriak Jejes lagi, kerena mobil masih dengan keadaan ngebut.

"GUE TELAT JUGA GARA-GARA LO ANJER!" Geram Aldy.

"WE SLOW CUK!" Ucapnya menenangkan.

Aldy memilih diam, tak lama kemudian. Mereka sampai di depan gerbang SMA Antariksa. Ketika Aldy berada didepannya, pak Supri -tukang satpam- segera membuka pintu gerbang. Lalu, Aldy membawa mobilnya masuk ke parkiran sekolah.

Jejes turun dengan tangan yang memegangi kepalany, dia sangat pusing dan heran, karena Aldy membawa mobil seperti meganjaknya mati. Dan kenapa Aldy takut sekali jika terlambat? kan cuma dihukum? Jejes sangat tidak tau jalan pikir adiknya ini, dia terlihat sangat takut.

"Napa lo?" tanya Aldy, melihat Jejes seperti itu.

"Pusing pala gue." Ketusnya.

"Gitu aja pusing, lemah!" Ejeknya, lalu melangkah meninggalkan Jejes.

"KAMPRET!!!" teriak Jejes pada Aldy.

🌺🌺🌺

Upacara telah selesai. Saat ini masing-masing kelas sudah ada guru yang sedang mengajar, kecuali kelas XI IPS-3, tepatnya kelas Jejes. Kelas ini sangat terkenal nakal, ribut, usil, dan bobrok. Namun dibalik itu, mereka juga terkenal kompak dan lucu.

Dan seperti yang kalian ketahui, kelas mereka sekarang sangat bising tentunya. Bagaimana tidak? Murid laki-laki nya sebagian sedang konser tidak karuan, dan sebagiannya lagi mabar game di ponsel masing-masing. Tak lupa juga, ketika kalah mereka mengeluarkan kata-kata yang tidak patut dicontoh. Seperti si Zaki.

"Ah anying memang! kok bisa kalah njer, padalan gue ngepush nya pas. Chicken juga susah didapat su." Kesal Zaki.

Sementara murid perempuannya, banyak yang menggosip dan beberapa lainnya ikut mabar bersama laki-laki. Dan Jejes? gadis itu ikut konser dengan teman laki-lakinya, dibandingkan menggosip dengan teman perempuannya.

Kelas yang tadinya asik bising, banyak yang bersenang-senang umumnya. Mendadak tenang seketika. Mereka dikejutkan dengan datangnya seorang murid laki-laki yang tidak pernah dilihat, pria bertubuh tinggi tegap, kulit putih, serta wajah tampannya. Pasti sangat dikagumi oleh semua para kaum hawa. Dan tidak dengan satu cewek, yaitu Jejes. Menurutnya, cowok itu 'sok kegantengan'

Cowok itu segera memasuki ruangan kelas. Kelas yang tadinya tenang, berlanjut bising dengan topik membicarakan 'anak baru'

Awalnya cowok itu mungkin aneh. Melihat Jejes berdekatan dengan laki-laki sambil bernyanyi-nyanyi tidak jelas. Sambil memukul-mukul meja dengan botol bekas. Tapi Jejes tidak memperdulikannya.

"Eits, bro. Perkenalan diri dulu!" cegah Gilang, sang ketua kelas.

"Harus?" tanyanya tengil.

"Wajib dong!" jawab Gilang santai.

"Nama gue Rio, panggil aja Rio." ucap cowok baru itu, dengan tenang.

"Wah si tengil ngajak gue berantem." Timpal Dian -Anggota kelas XI IPS-3 yang terkenal playboy-

"Hajar bos hajar!" ujar Andra salah satu temannya.

"Setuju! Mari kita berantam, gue gak suka kalian damai!" ujar Zaki makin berkobar-koar.

"Diem lo pada. Gajelas semua, herman gue." Sela Ririn.

"HERAN!" sorak satu kelas.

"Jadi gini, nama lo Rio? Ya jelas dipanggil Rio lah oon, kalau tadi nama lo ngasih tau nya panjang, baru ada panggilan nya." Jelas Jejes panjang lebar.

"NAH IYA, SETUJU GUE. TUMBEN PINTER OTAK LO." kompak Zaki, Ririn.

"Cie samaan." Goda Gilang

•••

TBC, jangan lupa tinggalkan jejak! 💜💜💜

JESERLAN✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang