🎡You are My Home🎡

6.5K 630 196
                                    

~Drarry~

_______________________________

Mendung menggantung di langit Manhattan, harusnya sudah sejam yang lalu aku berangkat ke bandara untuk melakukan penerbangan ke London. Tapi terjadi delay karena cuaca buruk, dan kini aku terjebak dalam keramaian salah satu coffeshop pinggiran kota.

Ponselku sudah kesekian kalinya berdering, ingin sekali ku non aktifkan tapi sialnya aku harus tetap memantau notifikasi dari urusan pekerjaanku yang beberapa jam lalu kutinggalkan mendadak.

Jenuh karena terus-terusan mengabaikan panggilan telpon dari kekasihku yang super protektif itu akhirnya aku mengalah juga.

"Ha–"

"Potter! Astaga, kamu itu keterlaluan ya sama pacar sendiri. Dari tadi kutelpon-telpon tidak pernah diangkat!"

Langsung saja kujauhkan ponselku, suaranya yang sedang marah-marah membuat kepalaku jadi pusing.

"Heh, Malfoy, Kuberi tahu ya sayang. Kamu tidak perlu menelponku setiap saat." Draco masih mengoceh di seberang sana, "Kamu tahu aku sibuk, sekarang aku sudah mau pulang. Dan kamu tidak usah lagi mencemaskanku."

"Harry sayang... kamu tahu aku tidak akan tenang sebelum kamu ada di depan mataku, jadi jangan mengabaikan telpon dariku..." Aku memutar mata mendengar kalimat manis Draco di seberang benua sana, "Aku cuma ingin mendengar suaramu dan aku janji tidak akan mengganggu urusan pekerjaanmu lagi.."

"Dray, apa kamu tidak ada urusan lain? selain terus menelponku setiap lima menit sekali?"

"Kesibukan pekerjaanku tidak sepenting dirimu, Rry..."

"Terserahlah, intinya jangan menelponku setiap lima menit. Aku bosan mendengar–"

"Kamu bilang apa! Oh bagus, sekarang kamu sudah bosan dengar suaraku?"

Aku menghela napas entah untuk keberapa kalinya.

"Dray, aku belum selesai–"

Suara gaduh-gaduh di seberang mengisi ruang panggilan, Draco berbicara ke seseorang tapi aku tidak bisa mendengar dengan jelas.

"Dray?"

Masih terdengar suara berbincang-bincang, bahkan suara tertawa. Aku semakin bingung, sebenarnya Draco sedang melakukan apa. Aku ingin memutus panggilan saja jadinya, tapi jika kulakukan dia pasti lebih cerewet lagi dan aku sedang sangat lelah berdebat dengannya.

"Baiklah Potter, kalau kau sudah bosan. Kita akhiri saja," katanya dengan enteng.

"Apa? Apa yang diakhiri?" aku menyela.

"Kau pikir apa kalau bukan hubungan kita–" suara seorang perempuan memanggil Draco "–sebentar aku ke sana– nah, aku harus pergi. Sekarang kau bebas dariku Potter..."

"Dray–" namun bunyi tut tut mendahului kalimatku.

Sialan kau Malfoy, umpatku dalam hati. Tanpa sadar aku membanting ponselku ke meja, mengundang tatapan penasaran dari pengunjung coffeshop yang hanya mampu kubalas dengan senyum simpul.

Aku memijit pangkal hidungku, memikirkan semua tingkah laku Draco Malfoy yang sudah mengjungkir balikkan hidupku. Andai saja dia ada di depanku sekarang, sudah kutonjok wajah tampannya yang sialan itu.

Kalau baginya hubungan ini hanya lelucon, tidak seharusnya dia memperlakukanku seperti ini. Aku memang sudah mempersiapkan diri kalau sewaktu-waktu dia tiba-tiba mencampakkanku seperti tadi. Aku sadar jiwa playboynya itu tidak akan serta merta hilang, apalagi aku yang selalu memiliki kesibukan di luar kota seperti sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[DRARRY//FANFICT] You are My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang