Pure Blood II : Jimin

370 14 0
                                    

Ryujin membelalakkan matanya. Menatap pusaka yang sedang dengan cepat diayunkan padanya. Dengan kecepatan yang sama sekali tidak masuk akal.

Ryujin tidak sempat menghindar, ia terlalu takut.

TAKKK!

Hentakan keras terjadi. Pusaka Taehyung terpelanting ke samping membuat Taehyung melotot marah.

Seseorang menghentikannya membunuh Ryujin.

Taehyung segera memberondong orang tersebut dan menghentakkannya ke tanah tanpa ingin tahu siapa yang berani melawannya.

Seolah ada petir yang menyambar, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat di bawahnya–yang ia hentakkan ke tanah. Seorang namja yang sangat dikenalnya, wajah yang sering ditatapnya, sahabatnya. Air muka Taehyung berubah sedih. Sahabatnya, sudah berubah. Ia menatap manik Jimin yang berwarna merah darah. Jimin meronta marah, berteriak, memperlihatkan gigi taringnya yang panjang. Tetapi Taehyung menguncinya kuat dan Jimin tidak bisa bergerak sama sekali.

"Ryujin— aku benar-benar akan membunuhmu," Ryujin menghentikan langkahnya.

Tanpa melepas kunciannya, Taehyung mengeluarkan sebuah jarum kecil dari sakunya, dan menanamkan jarum tersebut ke leher Jimin. Sedetik kemudian Jimin berhenti meronta dan sama sekali diam.

Setetes air matanya meleleh ketika memandang sosok Jimin yang tergeletak lemas. Terlalu lama memperhatikan Jimin, ia kehilangan fokus untuk menghabisi Ryujin.

Dari belakang, Ryujin mengambil kesempatan, pusaka Taehyung yang tergeletak setelah terlempar jauh, diambilnya. Ryujin tersenyum sinis

JLEB!

"AAAAAAKHH! HNNGH" Tubuh Taehyung ambruk dengan sebilah pusaka yang terbenam di punggung kirinya. Ia merasakan sakit yang sangat membuatnya tersiksa. Erangannya menggema di ruangan kelas yang kosong. Badannya memanas dan sedetik kemudian berubah menjadi abu. Taehyung lenyap.

Ryujin yang menyaksikan pertunjukkan itu tersenyum puas, memperlihatkan taring atasnya yang panjang dan runcing. Ia lalu mengalihkan pandangan ke Jimin. Tetapi sesuatu terjadi,

Jimin tidak ada di tempatnya tergeletak tadi. Padahal Ryujin yakin ia melihat Taehyung menanamkan jarum dan membuat Jimin pingsan. Tidak tahu Jimin dimana, sampai sebilah pusaka menghujam dadanya dari belakang dan membuatnya terpental beberapa meter. Jimin berada di belakangnya, seharusnya ia tahu itu, tetapi rasa puasnya menghabisi Taehyung sangat pekat sampai tidak sadar jika Jimin hendak membunuhnya.

Ryujin menggelepar dan kejang hebat. Pusakanya tidak langsung menembus jantungnya, tetapi cukup dalam sampai membuat tubuhnya merasakan panas. Pengelihatan Ryujin kabur, tetapi masih bisa melihat. Dari lantai, sambil kejang-kejang, Ryujin bisa melihat sepatu Jimin yang berjalan santai ke arahnya. Lalu berhenti dan berlutut di depannya.

"Jadi kau yang membunuhku, mengubahku menjadi mengerikan," Tanya Jimin santai.

"Kau juga yang membunuh Taehyung," Tenggorokan Ryujin tercekat ketika Jimin menyentuh ujung pusaka di dada kiri Ryujin, menekannya sedikit demi sedikit, membuat Ryujin mengerang tertahan.

"Maka matilah," Tubuh Ryujin menegang ketika dua kata tersebut meluncur dari bibir Jimin. Ia sangat takut dan memohon.

"K-kumoh— AAAKKKK!" Sebelum Ryujin sempat memohon, Jimin lebih dulu menekan pusakanya sampai terdengar bunyi besi menghantam lantai. Setelah itu Ryujin menghilang menjadi abu, sama seperti Taehyung.

Jimin menatap tidak percaya terhadap apa yang ia lakukan. Terhadap sahabatnya yang lenyap. Terhadap kenyataan bahwa kini dirinya bukan manusia. Sangat sedih dan sangat menyakitkan. Tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan untuk membuat semuanya menjadi normal. Tidak ada.

Cerita BTS [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang