3

170 18 2
                                    

"Selamat ulang tahun anak papi~ semoga kamu jadi anak yang pintar, rajin, sayang sama orangtua juga. Ayo nak tiup lilin nya" ucap jeonghan sembari menyodorkan kue ulang tahun dengan lilin angka 5 yang menyala

Bocah itu langsung meniup lilin dengan semangat dan memeluk jeonghan erat "terimakasih papi, ayo potong kue nya~~ dedek mau makan kue nya sekarang" rajuk anak semata wayang nya itu manja.

Jeonghan memberikan potongan kue dan langsung dimakan anaknya dengan lahap.

"Papii~ mana daddy? Kenapa belum pulang juga? Padahal dedek mau suapi daddy jugaa~" ucap bocah kecil itu tersirat kerinduan dari suara nya.

"Daddy masih diluar kota nak.. mungkin besok pulang bawain kado untukmu" ucap jeonghan menenangkan padahal pikiran nya pun sudah kacau.

"Hiksss hiks mau daddyyy, aku kangenn pihh huwaaaa" bocah itu pasti sangat rindu dengan daddy nya

"Sssttt baby jangan menangis, kalo nangis nanti daddy malah makin lama loh pulang nya. bagaimana kalo kita telfon daddy?" Ucap jeonghan menenangkan.

Bocah itu mengusap air matanya lalu mengangguk setuju. Jeonghan mengambil ponsel lalu menelfon nomor 'suami' nya .jeonghan menatap anak nya yg sedang menunggu dengan harapan bahwa daddy akan mengangkat telfon itu.

Tapi nihil, sama sekali tidak diangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi nihil, sama sekali tidak diangkat. Jeonghan menggendong putra nya lalu pergi kekamar. "Kamu sudah besar, jangan menangis. Daddy pasti sibuk bekerja. sekarang kamu tidur ya. Papi janji besok pagi pasti daddy sudah pulang" ucap jeonghan memeluk anak nya sampai tertidur.

~~~

Tengah malam jeonghan terbangun karena bunyi berisik didapur. Perlahan jeonghan bangun dari kasur anaknya. Tidak mau membangunkan.

Jeonghan berjalan kearah dapur dan mendapati suami nya sedang membuka kulkas.

"Seungcheol!! Kamu kemana aja hah? Hampir seminggu kamu gak pulang"

Seungcheol membalikan badan dan menatap jeonghan yang sudah terlihat marah.

"Bukan urusan mu" jawab sang suami cuek dan meneguk air mineral di botol.

"Itu urusan ku!! Kau menelantarkan ku dan anak kita. Apa kamu gak tau bagaimana cemas nya aku mencarimu?? Kamu gak tau kan setiap malam anak kita mengigau menyebut namamu!" Bentak jeonghan emosi.

"Ck, tentu saja aku mencari uang untuk kalian berdua. Memang nya apalagi" jawab seungcheol tidak kalah keras.

"BOHONG!! SIAPA NAYEON?!" Ucap jeonghan dan menunjukan foto suami nya yang diduga bersama perempuan sexy yg bernama nayeon itu.

"Pacar ku. Mau apa kau?. Sudah lah aku pusing. Ini yang membuatku tidak betah dirumah. Kau selalu marah-marah emosi. Tidak seperti nayeon yang sabar dan juga lembut" sentak seungcheol

Seungcheol melihat jeonghan yang terduduk dilantai dapur dan menangis histeris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungcheol melihat jeonghan yang terduduk dilantai dapur dan menangis histeris. Dengan tanpa rasa bersalah seungcheol menendang jeonghan "minggir! Kau menghalangi jalan ku sialan"
Dan melemparkan amplop besar berwarna cokelat kearah jeongahan lalu pergi lagi keluar dari rumah itu.

Kaki jeonghan lemas tidak sanggup untuk mengejar suami nya itu, dan membuka amplop yang berisi berkas dan surat cerai. Tangisan jeonghan semakin pecah malam itu. Ia meraung menangis meratapi hidup nya

 Ia meraung menangis meratapi hidup nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Sedangkan dikamar anak nya juga menangis ketakutan dibawah selimut mendengar pertengkaran kedua orangtua nya sejak tadi. "Hiks papii... Daddy hiks"

♥️♥️♥️

Vote+komennya jangan lupa ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Orang Ketiga, SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang