Park sora povRabu 12.12.2014 pukul 14.30
Hari, tanggal, tahun, bahkan waktu pun aku tidak akan pernah melupakan kejadian tersebut. Kejadian yg membuat orang yg aku sayangi setelah kedua orang tuaku meninggal. Rasanya sakit sekali
Flashback on
Pukul 14.00 Langit terlihat sangat mendung. Bisa di perkirakan sebentar lagi akan turun hujan. Dan ternyata benar tidak lama kemudian hujan turun dengan damai membasahi dedaunan dan tanah yg kering.
Aku sangat menyukai harum khas tanah yang terkena tetesan air hujan. Rasanya damai dan menyejukkan hati. Namun, seketika rasa damai dalam hatiku menghilang ketika tiba² angin yg sangat kencang datang dan memporak-porandakan seisi rumah ku. Tidak hanya rumahku rumah tetangga²ku pun juga ikut porak-poranda akibat angin yg sangat kencang tersebut. Dengan sigap aku berlari kedalam rumah dan mencari nenek ku. Ketika aku berteriak menyebut namanya. Nenek ku segera berlari menghampiriku dan berkata supaya aku lari ketempat yg lebih aman supaya terhindar dari reruntuhan bangunan rumahku yg semakin porak-poranda. Ketika aku sudah berlari ketempat yg lebih aman. Aku sempat kaget karena nenek tidak bersamaku. Lalu kemana nenek? Akhirnya aku berusaha kembali dan melawan kencangnya angin dan derasnya hujan untuk mencari keberadaan nenek ku. Ternyata nenek ku sedang Berusaha mengambil tas milikku yang berada di meja belajar di samping almari. Aku sempat kaget. Untuk apa nenek berusaha mengambil tas milikku sedangkan nyawanya dalam bahaya. Aku sempat berteriak supaya nenek cepat pergi dari tempat itu karena aku melihat almari yang ada di samping nenek goyang² dan rasanya ingin roboh. Dan ternyata dugaan ku benar lemari tersebut roboh dan menimpa nenek ku. Aku sangat kaget dan syok dengan langkah kaku gemetar aku berjalan dan berteriak sambil menyebut nama nenek ku. Beberapa detik setelah kejadian tersebut hujan dan angin berhenti dalam sekejap. Dengan segera aku meminta tolong kepada warga sekitar untuk menolong nenekku dan membawanya kerumah sakit.Skip>rumah sakit.
Dengan hati yg cemas dan rasa takut yg menghantuiku. Aku masih duduk lemas di kursi tunggu depan ruangan nenek di periksa. Tidak lama kemudian dokter keluar dan memanggilku untuk masuk. Karena nenek ingin bertemu dengan ku. Setelah aku masuk dan mendekap tangan nenek dengan erat nenek berbicara padaku dengan nada khas orang sakit. "Park sora. Kamu harus menjadi wanita yg hebat di masadepan. Buat ayah dan ibumu bangga padamu. Jangan buat kerja keras ayah dan ibumu sia². Mereka bekerja di luar negri untuk menghidupimu supaya kamu menjadi orang yg hebat di masadepan. Karena, nenek merasa bahwa umur nenek tidak akan lama lagi"
"Tidak. Nenek pasti bisa sembuh. Nenek pasti bisa pulang kerumah dan bermain denganku lagi." ucapku dengan iringan air mata yg sudah tidak dapat ku bendung lagi
Nenek membelai halus rambutku. Sambil berkata "maafkan nenek". Itulah kalimat terakhir yg diucapkan nenek sebelum pergi. Hatiku rasanya hancur ingin sekali detik ini aku menyusul nenek. Tapi aku teringat pesan nenek "jadilah orang hebat di masadepan. Jangan buat usaha orangtuamu sia²" pesan itulah yg membuatmu kuat menghadapi kenyataan yg pahit ini.
Aku segera menghubungi orang tuaku bahwa nenek sudah meninggal dan meminta orang tuaku supaya cepat datang kemari untuk mengurus pemakaman nenek.
Saat aku hendak keluar dari ruang jenazah tiba² dokter memanggilku dan menyerahkan sesuatu padaku.
Aku pun kaget. Tas yg berusaha nenek ambil tadi? Kenapa ada di sini. Lalu dokter menjelaskan padaku. Setelah nenek sadar. Nenek memberikan sesuatu kepada dokter dan meminta dokter untuk memberikan barang tersebut padaku. Karena nenek tau aku sangat menyayangi tas itu dan nenek tidak mau aku kehilangan tas berharga tersebut. Maka dari itu nenek berusaha menyelamatkan tas tersebut supaya tidak terseret kencangnya angin. Karena nenek tau betapa susah payahnya aku menabung untuk membeli tas tersebut. Tas yg bergambarkan logo BTS dan nama 7 member di bawahnya.
Aku masih tidak menyangka nenek akan melakukan hal senekat itu demi menyelamatkan barang kesayanganku. Aku sangat trauma karena melihat jelas betapa kesakitannya nenek ketika tertimpa almari.Flashback off
Hal itulah yang membuatku trauma dan takut dengan hujan. Dulu aku sangat menyukai hujan namun setelah kejadian itu aku menjadi takut dengan hujan. Karena hujan nenek ku meninggal.
---
Jika suka.jangan lupa
tekan bintang 🌟
yg ada di bawah
supaya aku makin rajin
bikin ceritanya.
Dan jika ada kata² yg kurang
Kalian suka.
Bisa komentar 💬
Supaya aku bisa
memperbaikinyaSalam💋 Liaaufa_