Hah... Hah... Hahh... kakiku terasa nyeri, badanku terasa berat, dan aku benar-baenar kesulitan bernafas. Dia mendekat psikopat transparant yanG terobsesi rasa dendam. Semua itu
sangat menakutkan. Tak kusangka hari yang bahagia berubah menjadi kekacauan.Dia mendekat, sedikit demi sedikit. Saat ku kehilangan harapan tiba-tiba mereka muncul. membawakan secercap cahaya untukku. Kulihat tubuh mereka sama sepertiku berlumpuran darah!. Tetapi mereka tetap percaya diri.
Dengan segenap harapan kami semua mulai bertarung bersama. Untung saja beberapa dari kami bisa membasmi psikopat transparant itu. Psikopat itu mulai marah mengeluarkan semua kekuatanya tapi kami tak takut dan akhirnya....
"Hahh... hah... hah.. " aku terbangun dai memori buruk itu. "Heh... cebol! lu keinget memori itu lagi ye!" tanya Adrei si cowok yang sukanya ngoceh kayak burung.
"Aduh Lucia! tolong kamu lupain aja ya! ntar kalau mikirin itu terus ntar sakit, " kata Chocmint . "Chocmint... biarin dulu aja kasian Lucia. Biar dia ngelupain itu pelan-pelan, " kata Polan.
Hmm... bener juga kata Chocmint tapi apakah semudah itu melupakan kematian orang-orang yang ku sayang?. Baiklah aku akan mulai melupakan itu semua karena kini aku juga mempunyai beberapa teman baru yang akan terus mendukungku... kecuali Adrei.
Huhh! andaikan kalian tau rasanya menghadapi si mulut burung satu ini kujamin kalian akan sakit telinga!. Mentang-mentang dia memiliki ilmu sihir terus bisa seenaknya.
"Hooi... Jadi liburan ngak badan gua lemes nih! butuh refreshing!mana habis ujian semester lagi!" kata Dimas sambil menunjukkan badanya yang loyo-loyo. "Hahaha... ada-ada aja kamu!" kataku sambil melihat ekspresi Dimas yang seperti kehilangan nyawa.
"Kalau dipikir-pikir kita udah lama ngak pernah liburan bareng ya..." kata Polan sambil berpikir. "Iya ya... Aku bahkan lama ngak minum 'Choco Mint' di Cafe dekat taman kota itu, " kata Chocmint dengan mata polosnya.
"Hedeh Chocmint... pantes aja dulu satu sekolahan ngasih nama lu Chocmint, " ujar Adrei dengan sombongnya. "Oh iya... aku ingat di samping sekolah kita itu-" "RSU bekas yang katanya banyak yang terbunuh di sana," ujar Polan memutuskan kata-kataku. "Hnng... aku juga pernah dengar di sana ada banyak hantu dan parahnya lagi tempat itu akan diubah menjadi object wisata," kata Dimas.
Sesaat kemudian kami saling bertatap muka dan merenung. Memang sih sejak saat itu kami jadi 'Ghost Hunters' tapi karena itu kami ngak pernah istirahat beberapa tahun ini.
Memang sih... teknologi udah berkembang pesat tapi di zaman sekarang ini susah mencari pawang hantu. Maka dari itu kami menjadi 'Ghost Hunters'.
"Melihat keadaan saat ini. Kelihatanya kita harus beristirahat dulu dan mengumpulkan tenaga," jelas Polan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Eps. 1
Message from the author :
Hallo semua! Selamat datang di karya saya yang Ke-2 ;v Gimana Eps. 1 seru ngak? Maaf ya... karena saya masih pemula menulis jadi sedikit bingung dengan penulisanya T_T Tapi saya akan berusaha untuk memperbaikinya :] terimakasih semua! jalangan lupa like, komen, dan subscribe! byebye...
Quetion :
Apakah kalian pernah ikut 'Ghost Hunter'?
YOU ARE READING
We Will Not be Affraid
HorrorBeberapa tahun yang lalu terjadi hal yang tak bisa diduga. Ketika pesta perayaan yang bahagia, tiba-tiba semuanya menjadi gelap dalam satu detik saja. Sihir hitam tersebar kemana-mana. Memanggil dan menggoda para makhluk tak kasad mata. Tapi yang pa...