Malam

103 2 2
                                    

Waktu itu, kau dan aku begitu dekat. Bagaikan sepasang sepatu yang berada di sepasang kaki yang sama, dekat dan melengkapi.
Kau dan aku mulai bercerita tentang hiruk piruk dunia ini, Sambil mengadah kelangit, menyaksikan ciptaan tuhan yang begitu indah.
Aku bersyukur, Malam itu bisa berada di sini bersamamu. Menyaksikan segala hal, yang tak pernah kutemui dan kulalui sebelumya.
Aku bersyukur, malam itu dengan mudahnya ku melihatmu hanya untuk diriku saja.
Dan aku bersyukur untuk malam yang begitu dingin itu, namun menghangatkan jiwa dengan cinta yang tumbuh.
Kau mengubah opiniku, tentang malam yang begitu kelam dan mengerikan.
Kau menyadarkanku bahwa malam ternyata menyampaikan apa yang tidak terlisankan oleh terang, kesunyian yang memiliki riuhnya sendiri, dan kosong yang tak selalu dapat disinggahi.


Mengenai KitaWhere stories live. Discover now