prolog

530 8 0
                                    

Dihari indi izin cuti dari kerja untuk istirahat melepas lelah....sekitar pukul 10.00 wib indi melangkahkan kaki untuk menyeberang.

tiba tiba terdengar suara klakson mobil awalnya indi tidak mendengarnya dengan jelas, tiba tiba saja tubuh indi melayang berasa seperti terbang ke awan.

"Pip pip piiiiiiip......cki...iiiiiiiiiit.....braaaaaak !!!!
Pesss pesss...keluarlah asap dari mobil yang menabrak indi.

Ketika indi bangun dan membuka mata,indi merasa asing dengan tempat tersebut dan mendapati botol infus yang ternyata itu infus untuk dirinya.

Indi kaget "infus siapa? Ini dimana?"

setelah menemukan siapakah orang yang diinfus yang ternyata dirinya sendiri, indi panik dan berkata "apa yang terjadi? "

Indi mencoba untuk tenang,dimulai dari menggerakkan kakinya...begitu dicoba ternyata kakinya tak bisa digerakkan lalu ia menyibakkan selimut untuk melihat kondisi kakinya.

Berkali kali dicoba masih saja tidak ada respon pergerakkan dari kakinya. Indi mencoba untuk mengigingat apa yang telah terjadi sebelumnya.

Setelah mengingat semuanya indi menangis tersedu sedu "hwaaaaaaaaahhhh "indi menangis sekencang kencangnya dan tatapannya terarah ke sebilah pisau yang terletak dipiring dan buah buahan.

Tanpa pikir panjang indi langsung meraih pisau tersebut dan mengarahkannya ke pergelangan tangan kirinya sambil menutup mata dan masih menangis.

darah mulai menetes tiba tiba pisau terhenti dan tidak bisa digerakkan,indi membuka mata melihat apa yang terjadi.
Benar saja ada tangan memegangi ujung pisaunya dan dilihatnya siapakah orang ini?
dan ternyata ada pria tampan yg memandanginya tanpa henti.

"lepassin...._indi sambil berteriak".
"akan kulepaskan jika kau juga melepaskan genggamanmu dari pisau ini"_si pria tampan .
"ini bukan urusanmu cepat lepassin!!!"_teriak indi sambil menangis.
"boleh aku tau apa alasanmu kenapa melakukan ini? "_tanya si pria tampan.
"sudah kubilang ini bukan urusanmu cepetan lepasssinnn!!!! _indi sampai terisak isak dan marah.

"Kalau kau tak punya alasan untuk melakukan ini,aku juga tak punya alasan untuk melepaskan pisau ini"

Tangisan indi semakin keras dan menjadi jadi, semakin erat pula memegang pisaunya.

Tiba tiba tangan kirinya ditarik dan dijatuhkannya tubuh indi kekasur oleh si pria tampan lalu berkata....., "aku tidak tau apa masalahmu tapi bukan kau yang menentukan kapan kau akan mati".
"jika kau tidak suka dengan kehidupanmu yang sebelumnya maka jangan hidup untuk masa lalu, carilah kehidupanmu yang baru? "_si pria tampan
"aku tidak mau....aku mau mati saja... kau sudah mengacaukan urusanku, jadi tolong tolooong cepat lepasssinn atau bunuh saja aku"_teriak indi dan masih menangis

"baik....jika itu keinginanmu,tapi aku akan melakukannya dengan caraku sendiri dan aku jamin tidak akan terasa sakit"

"aku akan memberimu obat setiap hari dan obat itu adalah racun tapi obat itu akan bekerja setelah beberapa waktu bagaimana apa kau setuju? "_si pria tampan

Indi terdiam mendengarnya sambil tetap memandangi wajah pria tersebut.

Tak lama indi menyetujuinya karna indi merasakan sakit  ditangannya yang tergores pisau tadi.

Dan dalam hatinya berkata  "memang sakit juga sih padahal baru kena sedikit"_indi sambil melirik kearah tangannya.

Si pria tampan yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan, tersenyum melihat reaksi indi.

Pengen tau kelanjutannya?
yuk simak ceritanya 😊





Dilamar Lee Min HoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang