Hai!
Namaku Rainnia Putri aku biasa di panggil Rain, usiaku 16 tahun dan aku siswi kelas 2 SMA di daerah Bogor.
Aku terlahir di keluarga sederhana, aku memiliki tiga orang Kaka yaitu Ka Yuni, Ka Ilmi, dan Ka Iki. Ka Yuni sudah memiliki keluarga dan tinggal bersama suaminya, Ka Ilmi bekerja di luar kota dan pulang ketika akhir pekan, sementara Ka Iki bersekolah di luar kota dan pulang ketika liburan semester saja.
Aku tinggal bersama mamaku, papa mamaku resmi bercerai kurang lebih satu tahun yang lalu.
***
#keluarga
Setiap keluarga memiliki tradisi, cerita dan cobaan yang berbeda-beda.***
Mungkin di pikiran kalian akan muncul gambaran mama, papa, dan saudara kalian saat mendengar kata 'keluarga'.
Aku pernah mendengar bahwa 'Harta yang paling berharga adalah keluarga', 'Bahagia adalah ketika keluarga kita juga bahagia'.
Keluarga adalah tempat di mana kita dididik dan dibesarkan dengan kasih sayang dari anggota keluarga tersebut. dan ya benar, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam hidup kita.
Keluarga adalah tempat yang selalu menerima kita dalam kondisi apa pun, dan keluargalah yang akan selalu mendukung kita di saat kita membutuhkan dukungan.
Setiap keluarga memiliki tradisi yang berbeda-beda, seperti cara merayakan hari ulang tahun salah satu anggota keluarganya, cara mengisi waktu di akhir pekan, dan masih banyak lagi
Dan setiap keluarga juga punya cobaan yang berbeda-beda, mulai dari Krisis ekonomi, kenakalan yang kita atau saudara kita lakukan, sakit, bahkan perpisahan.
Perpisahan yang ditakdirkan oleh Tuhan adalah kematian, ditinggal oleh orang yang kita cinta karena panggilan Tuhan itu memang menyakitkan.
Namun bagiku, perpisahan orang tua karena adanya 'orang ketiga' amatlah menyakitkan, karena ditinggal oleh orang yang kita cinta demi orang lain dan melihat betapa sedihnya ibu/ayah kita yang harus merelakan separuh jiwa yang dicintainya pergi amatlah menyakitkan.Lalu, bagaimana jika harta dan kebahagiaan itu sudah tidak lagi utuh? akankah kita masih bisa bahagia?
---
Ini kisahku, di mana mama papaku resmi bercerai kurang lebih 1tahun yang lalu. Kala itu aku masih duduk di bangku SMP, saat di manaku tidak tahu apa yang terjadi dengan keluargaku, di mana kala itu Ka Yuni berusaha untuk bekerja sebagai pramugari di sebuah maskapai penerbangan dan membutuhkan banyak biaya, Ka Iki yang pada saat itu juga ingin masuk kuliah di luar kota, sementara bayaran bulanan sekolahku yang bisa dibilang mahal.
Pada kala itu aku hanya bisa membantu dengan berjualan snack yang mampu ku buat sendiri lalu ku jual pada saat di sekolah, puji syukur hasil dari berjualan ku mampu dijadikan uang jajan pokok tanpa harus meminta uang jajan kepada mama lagi dan jika hasil jualan ku besar aku memberikan sebagian besar untuk mamaku dengan harapan membantu perekonomian keluarga. Namun apa daya, yang kulakukan tidak dapat banyak membantu.
Hingga pada saat itu papa memutuskan untuk menjual rumah kami, namun aku selalu percaya bahwa "Tuhan tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya" dan singkat cerita, Ka Yuni di terima di sebuah maskapai penerbangan, Ka Iki dapat berkuliah di akademi pelayaran, dan aku dapat lulus dari SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainnia Putri
Historia CortaKisah mengenai kehidupan seorang gadis 16tahun yang menyukai hujan. • • • • "Menangis lah, tak apa jika itu membuat mu lega" -Rain "Bersyukur atas apa yang masih kau punya, karena tidak semua orang bisa seperti mu" -Rain