NOMER TELFON JILID 2

4 0 0
                                    

Syukurlah akhirnya dia gak ganggu lagi, gumamku































TING TONGGG TING TONGGGGG!!!!!

Saat ku buka pintu, si monyet beneran dateng

“ngapain”

“ada tamu bukannya di kasih minum atau suruh masuk dulu kek”

“bacot, mau apaa ya gustiii”

“no hp ”

“ga bakal gue kasih”

“gue ga bakal pulang”

“bodo amat, gue gak peduli ”

Beneran dong dia diem di depan pintu, kesel gue lama lama

“kalo gue kasih lo pulang ya”

“iya”

“awas aja lu”

“08XXXXXXXXX”

“udah sanaa enyah kau dari bumi”

Saat aku akan menutup pintu dia menahannya dengan tangan kirinya

“apa lagiiii”

“bentar, gue harus pastiin dulu ini nomer lo atau bukan”

“astagfirullah”

Hp ku berdering

“tuh liat udah kan”

“iya. Gue pulang thank you”

“sanaaa”

“galak amat”

“bodoo”

Dia pergi sambil bergumam kalimat yang biasa di ucapkan oleh tuan rumah yang melepas kepergian tamunya.

Mungkin maksudnya agar aku ikut mengatakannya, jangan harap, tidak akan pernah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang