Apel dan Mangga

28 3 0
                                    


06:45 WIB.

"Pagi pagi para zombie......" sapa Apel saat baru saja memasuki ruang kelas.

Mendengar sapaan tak lazim dari Apel membuat beberapa temannya protes. Tapi sang empunya sapaan malah terus bejalan dengan santainya menuju singgasananya.

Apel duduk dibangku bagian tengah, tapi naasnya dibarisan paling belakang.

"Wewewe. Pagi zombie!", sapa Apel ketika sudah berada dihadapan orang yang duduk sebangku dengannya.

Manggara Putra, cowok yang disapa Apel dan sekaligus sahabat Apel mendesiss.

"Zombie palalo kegetok ember. Ganteng ini dibilang zombie."

Apel malah tersenyum dan mendudukkan bokongnya dikursi sebelah Mangga.

"Cehileh Mangga kecut. Justru itu, karna saking gantengnya lo jadi kayak zombie."

Oke. Disaat yang lainnya memanggil Manggara dengan sebutan Angga, tapi Apel justru tetap memakai nama Mangga untuk sahabatnya itu.

"Untung lo sahabt gue Pel." ucapnya pelan seraya mengelus dada.

"Eh Mang!."

"Pel! Jangan Mang dong. Dikata gue mang baso apa." Sewot tak terima Mangga dipanggil Mang oleh Apel.

Apel mendesis kemudian mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Mangga. Kemudian menarik baju bagian dada kanan Mangga.

"Coba liat.",
"Orang nama lo itu kok bener." ucap Apel dan kembali keposisi duduknya semula.

Mangga hanya bisa menghela napasnya pasrah. "Serah elu dah. Ngapa manggil gue?"

"Gajadi. Udah lupa gue mau ngomong apaan tadi."

"Lupa?"

"Iyaa lupa Mang."

"Kok bisa sih, orang lo baru aja manggilnya."

"Ya namanya juga manusia Mang. Kagak pernah luput dari kesalahan." ucap Apel dramatis.

"Kok lo najisin si Pel?"

Mendengar pertanyaan Mangga, Apel menoleh kesamping. "Lah kok iya ya."

"Bodoamat Pel bodoamat!"

Tawa terdengar dari bibir Apel. "Haha iya Mang. Lo bodo banget emang! Hahaa."

.

.




Note ⤵⤵⤵

Ok
Masih awalawal partnya sedikit dulu yaa, nanti juga part2 selanjutnya bakal panjang kok.

See u🍎

Apel ManggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang