1

9 1 0
                                    


Kelas 1AF ramai pagi itu.

Ulangan fisika dadakan yang baru diberitahukan setengah jam yang lalu membuat sekelas ricuh. Ada yang berusaha mencari kunci jawaban, ada juga yang berusaha keras menghafal rumus yang banyaknya sudah seperti jumlah sampah di kelas.

Gadis manis dengan perawakan ideal dan rambut sebahunya- Agathya Pasha, tapi lebih dikenal dengan panggilan Atha, juga turut menanyakan kunci jawaban yang sedang tersebar.

Wajahnya yang manis serta sikapnya yang humble membuat banyak siswa siswi yang mengenalnya

Namun tak banyak juga yang dapat kenal dekat dengannya. Karena menurut Atha sendiri ia termasuk pribadi yang introvert.



Lamunan Atha terbuyarkan karena Bu Eka aka guru Biologi yang dikenal 'sedikit' galak tiba-tiba masuk kelas, dan menagih untuk langsung ulangan.

"Oke yang absennya nomor genap diluar dulu", kata Bu Eka.

"Anjir mampus, gua belom dapet kj", Atha mendumal kecil.

"Agathya, kamu tidak ikut keluar? Kan kamu nomor absen genap."

Atha menepuk jidatnya pelan. Lalu menyadari bahwa hanya ia yang bernomor absen genap yang masih duduk di kelas.

Ia menyengir sebentar lalu cepat-cepat keluar kelas dan duduk di tangga dekat kelas 1AF sendirian.

Dia sedikit menjauh dari teman-temannya yang lain agar dapat fokus ngebaca-baca ulang materi yang akan di ulangankan. Sedikit terpaksa karena KJ belum sampai ke tangannya.

"Thaa! Athaa!". Seru seseorang yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Lu lagi ngapain? Kok mojok sendirian?", lanjutnya.

Atha dengan cueknya berusaha tidak mengiraukannya.

"Tha lu manis ya kalo diliat dari samping gini?", ucap Liam sembari memegang dagunya sendiri, berlagak seperti berpikir dengan senyum kecil.

Atha tersedak ludahnya sendiri, dan langsung menengok kearah Liam dengan tatapan HELL DUDE U'RE SO FREAKIN CRINGE.

Liam terseyum melihat gadis disamping memasang wajah sok garang yang terlihat sangat menggemaskan di pikirannya.


Atha kembali mengacuhkan liam dan mencoba mengembalikan fokusnya ke bukunya.

Liam memajukan wajahnya dan berbisik tiba-tiba
"Tha, nanti kalau aku ajak jalan-jalan mau ngga?".

". . ."

"Tha ini gua ngajak loh ngga dijawab ???"

". . ."

"Atha tau ngga, kemaren gua baca ada berita orang budeg gara-gara kecantolan setan budeg, itu bukan lu kan ?".

Atha berdecak sebal sembari menatap horor Liam yang sedang tersenyum usil,
"Bukan lah! Ngaco aja heh!".

"Yaudah atuh jawab makanya".

"Iya deh iyaa, terserah atur aja".

Liam bersorak kecil yang masih dapat terlihat oleh Atha.

Ia tak lagi menghiraukan Liam yang tiba tiba diam memperhatikannya. Gadis itu kembali berusaha fokus lagi ke buku bacaannya. Namun baru saja ia membaca dua kata, Liam kembali membuat fokusnya buyar.

"Tha, asli kenapa manis banget sih."

"Kan gua cewe, " balas Atha kilat sambil menggeser sedikit tempat duduknya agar menjauh dari Liam.

Lalu Liam membisikkan tepat di telinganya.
"Tapi lu tuh beda, ngga kayak cewe yang lain"
"Kamu tuh maniss banget, "

Sungguh Atha pengen nyemplungin Liam ke kolam ikan sekolah yang belum dikuras setahun.

Atha tuh meskipun senang dipuji, namun jika digoda dengan bahasa-bahasa yang cringe, Atha selalu merinding dengarnya.

Atha menutup telinganya rapat dengan tangannya sambil memejamkan matanya.
"Ngga denger ngga dengerr. "

Liam terkekeh kecil melihatnya,"Tuh kan gemes banget, you're so cute /ha".

"Eeeewwwhhhh, Liam stop it! Cringe!", Atha menggeplak kepala Liam dengan bukunya.

"ADUH! Astaga galak bener sama gebetan sendiri", ucap Liam sambil meringgis

"Gebetan muatamu!", bentak Atha dan dengan cepat berlari meninggalkan Liam dan pindah ke sebelah Delli yg sedaritadi bercanda dengan teman-temannya yang lain.

Liam, salah satu lelaki yang selalu membuat Atha jengkel karena selalu mengganggunya.

Dengan perawakannya yang tinggi dan terkenal dengan sikapnya yang usil namun cuek serta wajahnya yang mungkin bagi kebanyakan perempuan sangat tampan.

Yang selalu membuat Atha bingung adalah, semua issue yang orang katakan tentang Liam semuanya berbanding terbalik dengan apa yang Liam lakukan terhadapnya selama beberapa minggu ini.

Ya, Liam Giofrey yang katanya songong itu berubah menjadi lembut saat bersama Atha. Ia selalu berlagak manis dan lucu. Terkadang Atha gemas dengan hal itu.

Gemas ingin mencubit ginjalnya.

Namun sikap usilnya tidak berubah, dan selalu berhasil membuat Atha geram. Contohnya yang biasa ya seperti tadi.

"Lah, lu habis darimana Tha? Daritadi gua cariin." tanya Delli

"Dari tangga situ, habis baca-baca bentar. Sori ya lupa bilang dulu ke lu ehehe", Atha memperlihatkan buku yang tadi ia baca.

"Ngapain baca-baca?", tanya Delli lagi.

"Ya biar pinter lah, gamau bego-bego amat gua gabisa ngerjain ulangan samsek".

"Begaya amat lu, paling nanti pake KJ lagi", Delli mencibir Atha yang sedang sok-sok-an fokus ke bukunya.

Atha menatap Delli dengan raut sedih yang dibuat-buat, "Gua gadapet KJ Dell, hnggg".

"Yaelah kemana aja lu, gua udah dapet. Mau?".

"Mauuu pliiss", mungkin kalau di kartun kartun mata Atha berubah menjadi besar menatap mohon ke Delli dengan shining shimmering splendid di sekitarnya.

Delli menoyor kepala Atha pelan sambil tertawa kecil,"Jijik bego, gausah sok imut. Udah gua kirim ke lu".

"Aww sayang Delli", ucap Atha sembari memberikan flying kiss dan di tangkis oleh Delli.

TBC

Evocative MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang