•O3•

21 3 1
                                    

" Kita berhak bahagia dengan cara kita sendiri. Karena, ini adalah hidup kita bukan hidup mereka."

***

Seusai sudah membersihkan perpustakaan sesuai perintah Reyhan, mereka bertiga langsung memberi laporan kepada Reyhan. Mereka berjalan menuju ruang aula yang didalamnya terdapat Reyhan dan Aldi disana.

Tok..tok..tok..

" permisi, kak! " ucap Agnes dan Adel, sementara Alea hanya memasang wajah malas.

" masuk." jawab Reyhan dingin. Lalu mereka bertiga berjalan menghampiri Reyhan dan Aldi yang sedang terduduk dikursi depan.

" ini kak, kita mau laporan sama kakak. Kita udah selesai bersihin perpustakaannya " ucap Adel dengan suara pelan.

" wahhh, gila lo Rey, masa ade kelas cantik kaya gini lo suruh bersihin perpustakaan! " ucap Aldi sembari menoyor kepala Reyhan.

" ck, sakit bodoh!. Baiklah sekarang kalian boleh pulang " ucap Reyhan pada mereka.

" makasih ya, kak! " ucap Adel dan Agnes bersamaan.

Tatapan Reyhan terarah kepada Alea, dan Reyhan sangat kaget melihat wajah Alea yang pucat, sontak Reyhan bertanya kepada Alea.

" lo, gapapa? " tanya Reyhan pada Alea, yang mendapat tatapan bingung oleh Aldi dan teman Alea.

" hah, maksudnya kak? " ucap Agnes bingung dengan pertanyaan Reyhan.

" ck, itu temen lo!, dia kenapa?, kok mukanya pucet? " tanya Reyhan dengan nada dingin, tetapi seperti orang khawatir.

" dih!, pucet gimana sih?, perasaan lo doang kali, orang gue gapapa " jawab Alea dengan nada tidak santai. Lalu Alea melanjutkan ucapannya lagi.

" udah ah, ayo balik " ucap Alea pada sahabatnya, lalu Alea berjalan menuju pintu aula dan tiba tiba.

Brukk..

" Aleaaa!!! " teriak Agnes dan Adel, lalu menghampiri Alea.

***
Alea pov

Gue bingung, kenapa Reyhan natap gue gitu banget. Lalu tiba tiba Reyhan ngomong yang bikin gue dan semuanya bingung.

" lo, gapapa? " tanya Reyhan pada Alea, yang mendapat tatapan bingung oleh Aldi dan teman Alea.

" hah, maksudnya kak? " ucap Agnes bingung dengan pertanyaan Reyhan.

" ck, itu temen lo!, dia kenapa?, kok mukanya pucet? " tanya Reyhan dengan nada dingin, tetapi seperti orang khawatir.

Gue kaget, tiba tiba Reyhan nanya gue kenapa. Gue pun mengalihkan pandangan gue ke arah lain. Lantas gue menjawab.

" dih!, pucet gimana sih?, perasaan lo doang kali, orang gue gapapa " jawab gue dengan nada tidak santai. Lalu Alea melanjutkan ucapannya lagi.

" udah ah, ayo balik " ajak gue pada Agnes dan Adel, gue berjalan menuju pintu aula dan tiba tiba kepala gue pusing, pandangan gue jadi buram dan tiba tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang