4

2.9K 230 0
                                    

  Seora menghentakkan kaki saat memasuki ruangannya. Kesal bukan main. Disaat bersamaan, Pengacara Han masuk kedalam ruangan. Melihat tingkah rekan kerjanya itu. Mengreyitkan dahi bingung.

  "Kau ini kenapa, Seora-ssi?" Bariton Pengacara Han memasuki rungunya.

  "Sungguh mengesalkan. Dasar perawan tua. Menyebalkan! Ingin sekali aku mengacak acak wajahnya." Lontar Seora tiba tiba. Membuat Pengacara Han mengerutkan dahinya. Menatap aneh kearah Seora yang marah marah. Pria itu lantas mendekati Seora menepuk pelan bahu gadis berusia 30 tahun itu."Memangnya kau tidak?" Celetuk Pengacara Han dan dihadiahi tatapan tajam Seora. "Setidaknya aku punya tunangan, dan tunanganku bukan mantan suami temanku." Seora mengutuk mulutnya. Beruntung ia kelepasan dihadapan Pengacara Han. Jika itu didepan atasannya. Bisa-bisa ia dipecat.

  Belum sempat Pengacara Han angkat bicara, dering ponsel Seora terdengar. Tertera nama 'Direktur Kwon Jung Yeon' disana. Lantas Seora berdehem sebelum menerima panggilan itu.

  "Ya! Kau kemana saja?! Kenapa kau susah sekali dihubungi?!" Seora sedikit menjauhkan ponselnya.

"Maafkan aku Direktur Kwon. Aku baru saja melakukan meeting dengan beberapa Brand kosmetik di Myeongdong." Jawab jujur Seora.

  Helaan nafas terdengar diseberang. Seora sedikit ber-oh ria kali ini.

  "Apa pengacara Han bersamamu?" Seora melirik sekilas kearah pria yang berada disebelahnya. "Iya, dia bersamaku. Ada apa? Apa anda ingin berbicara dengannya?" Seora kembali fokus kevas bunga yang dari tadi ia lihat.

  "Tidak, datanglah kerumah bersamanya. Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan. Ini mengenai proyek pembangunan rumah sakit di Daegu." Setelah mengatakan hal itu, Jungyeon memutuskan panggilan.

   Seora menghela nafas, melirik Pengacara Han sejenak sebelum berjalan mendekati sofa berwarna navy itu. Pengacara Han mengikuti Seora duduk disofa seberang gadis itu. Penasaran dengan yang di bicarakan olehnya dan Direktur Kwon.

   "Jungyeon meminta kita untuk kerumahnya." Seora memijit pelipisnya. Akibat pening yang tiba tiba datang akibat bertemu dengan Dami tadi pagi. Pengacara Han menghela nafas sejenak. Ia melirik Seora sekilas sebelum angkat bicara.

  "Aku bertemu dengan Taehyung tadi." Celetuk Pengacara Han.

  Seora memejamkan mata sejenak. Kenapa ada banyak orang yang berkaitan dengan Jungyeon yang ditemuinya hari ini.

  Kini Seora dan Pengacara Han sudah berada diperjalanan menuju kekediaman Tuan Kwon Sakyung. Jungyeon baru memberitahunya beberapa menit lalu. Terpaksa Seora dan Pengacara Han harus memutar balik untuk menuju rumah Tuan Sakyung, Presdir sekaligus pendiri dan pemilik perusahaan Kwon'Art Corp. Perusahaan yang dikelola oleh Jungyeon saat ini. Setelah melakukan perjalanan hampir satu jam, Seora dan Pengacara Han sampai dikediaman Tuan Sakyung.

   Salah satu Mate yang bekerja disana menunjukkan tempat yang akan digunakan oleh mereka. Seora berkali kali terkagum dengan bangunan yang ia lihat itu. Sedangkan Pengacara Han sudah terbiasa, karena dulu sebelum bekerja dengan Jungyeon. Ia sudah bekerja dengan Tuan Kwon, sebelum Tuan Kwon memilih untuk pensiun.

  Seora dan Pengacara Han memasuki sebuah ruang kerja yang bisa terbilang cukup luas. Luas ruangan itu seluas dengan ruangan Seora dan Pengacara Han.

  "Duduklah." Jungyeon memerintah.

  Seora dan Pengacara Han duduk di seberangnya. Mengeluarkan berkas masing masing. Jungyeon menerima berkas yang diberikan oleh Seora. Dengan seksama ia membaca hasil meeting dengan CHiPark Corp kemarin.

BRIGHT || PARK JIMIN (Belum REVISI) || NC-21(Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang