4.Hukuman

10 0 0
                                    

Sekarang Aldric dan Kayra berada di ruang BK. Mereka berdua ketahuan memanjat dinding belakang sekolah.

Mereka sedang di tatap tajam oleh pak Anton. Yang di tatap hanya menundukan kepala.

"Apa apaan kalian ini!. Sekolah sudah menggunakan gerbang tapi kalian masih saja memanjat dinding. Kalian ingin mempersulit diri sendiri?". Tegas pak Anton mereka hanya menjadi pendengar setia saja.

"Engga pak". Sahut mereka berdua kompak.

"Kalian berdua saya hukum membersihkan taman belakang setelah jam pelajaran selesai!".

"Baik pak". Sahut mereka kompak.

"Sekarang kalian keluar dari ruangan saya! Dan jangan ulangi kembali kelakuan kalian ini!".

Kayra dan Aldric pun keluar dari ruang BK. Sungguh ini hukuman Kayra yang pertama selama bersekolah di SMA Nusantara.

                   * * * ~ * * *

Beda halnya di lain tempat. Maya, Vita dan Adena sedang menikmati makan siangnya di kantin.

"Gaes. Kira kira Kayra kemana ya?". Ujar Adena yang sering di panggil Aden. Membuka percakapan.

"Iya gak kaya biasanya. Kayra kan kalo gak sekolah pasti ngomong ke kita". Sahut Vita.

Mereka kebingungan karena tidak ada kabar dari Kayra. Membuat tiga sekawan itu menghawatirkan Kayra.

"Gue telpon dari tadi gak di angkat angkat. Kok perasaan gue gak enak ya?". Seru Maya merasa ada yang tidak beres.

"Ah May lu mah pikiranya udah negatif aja. Siapa tau aja Kayra ada kepentingan mendadak jadi gak sempet ngasih tau kita". Ujar Vita menghilangkan kehawatiran yang berlebihan.

Tidak lama datanglah Dafa dan sahabatnya. Mereka duduk di meja paling pojok tidak jauh dari meja maya Vita dan Adena.

"BTW. Si Al kemana ya?". Tanya Dafa heran kepada teman temanya itu.

"Wah jangan jangan si Al bolos. Tapi masa iya dia bolos gak ngajak ngajak". Jawab Dion.

Tidak lama terlihat Aldric dan Kayra berjalan bersama memasuki kantin.

"What! Itu bukanya Si Kay ya". Seru Vita heboh.

"Kayra bareng sama Aldric. Gue gak salah liatkan? Mata gue masih sehatkan?". Seru Maya tak kalah heboh.

Setau mereka Kayra dan Aldric tidak pernah akur. Tapi mereka heran kok Kayra bisa bersama Aldric.

Kayra berjalan menghampiri sahabatnya itu. Sedangkan Aldric berjalan ke meja pojokan. Yang sudah berpenghuni oleh teman temannya itu.

"Kay lo dari mana aja? kok tadi gak ikut jam pelajaran?". Tanya Maya bingung.

"Gue tadi telat". Sahut kayra sambil meminum minuman milik Vita.

"Kok bisa Kay? Gak kaya biasanya lu". Seru Adena.

"Iya Kay. biasanya lu kalo berangkat gerbang belum di buka. lu udah ada di kelas hehe..". Ujar Vita sambil menyengir kuda.

"Eh yang lu liat siapa gue gak serajin itu. Gile aja gue berangkat pagi banget.". Sahut Kayra menoyor kepala Vita.

" Tadi gue gak dianter sama kak Ken. Kak Ken nyuruh temenya ngejemput gue. Dan ternyata temen kak Ken itu?". Berhenti sejenak " Aldric!". Lanjut kayra.

"OMG. Key yang bener aja. Jadi tadi lo sama si Al berangkat bareng?". Tanya Maya dengan raut muka kaget.

Maya Vita dan Adena salah satu penggemar Aldric dkk. Aldric memang tampan dan juga mempuntai banyak penggemar. Bisa dibilang Aldric Dafa Dion dan Azka adalah pangeran SMA Nusantara.

"Iya sebenernta gue ogah bareng sama dia. Tapi mau gimana lagi". Seru kayra kesal. Ia tidak mau berangkat bersama Aldric lagi. Bisa bisa tiap hari ia telat.

"lu berangkat naik apaan?". Tanya Adena penasaran.

"Naik angkot". Seru Kayra polos.

"What! seorang Aldric mau naik angkot". Ujar Vita dan Maya kompak.

"Ih lu pada berisik deh!". Seru Kayra memutarkan bola matanya.

"Seorang Aldric juga manusia. Wajar dong dia naik kendaraan umum". Ujar Adena.

    Mereka menghabiskan waktu istirahatnya untuk berghibah. Itulah kegiatan mereka jika sedang bersama. Sungguh kenikmatan yang hakqiqi bagi mereka.

:)

The Line Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang