3

40 5 0
                                    

"LEE RAESUN!!!" siapa lagi kalau bukan teriakan dari Jisun. Oh ayolah ini masih terlalu pagi untuk menghabiskan suara.

Yang diteriaki hanya menatap datar gadis didepannya itu, lalu ia melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya. Disusul oleh Jisun yang duduk disebelahnya

"yak! Kau mengabaikanku? Kau jahat!" Jisun merajuk sembari mengerucutkan bibirnya

"hey Jisun, berhentilah berisik. Ini masih terlalu pagi" omel Raesun kepada Jisun

"hmm, kemarin kau kemana? Aku dan Felix kemarin mencarimu kemana mana tau, aku kira kau diculik. Kami mengkhawatirkanmu, bodoh" ucap Jisun sambil mendorong dahi Raesun menggunakan telunjuknya

"ah kemarin itu.. Eumm, aku.. ada urusan, ya ada urusan" Jisun hanya memberikan tatapan tajam pada sahabat didepannya ini. Jisun tau jika ia berbohong

"kau bohong! Aku tau kau berbohong Lee Raesun. Aku tak bisa kau bohongi" bantah Jisun

"eumm, baiklah. Tapi aku akan menceritakannya nanti" setelah melontarkan beberapa kalimat Raesun terdiam, ia terlihat berpikir.

"Jisun, apa kau tau Son Hyunwoo? Apa dia sekolah disini" Gadis disamping Raesun dibuat bingung dengan pertanyaannya. Tumben ia menanyakan orang lain

"tentu saja bodoh, dia seangkatan dengan kita" Raesun hanya mengangguk paham

"apa kau tau dia seperti apa?" tanya Raesun lagi

"eumm, setauku dia anak tunggal di keluarga Son. Ia sangat disayangi, semua keinganannya pasti akan selalu dengan mudah ia dapatkan" lagi lagi Raesun hanya mengangguk anggukan kepalanya

"dimana kelasnya?"

"kelas 3-3, ada apa kau menanyakannya? Kau menyukainya ya?" Tanya Jisun penasaran, hingga membuat Raesun tersedak saat meminum air mineral yang ia bawa dari rumahnya. Pertenyaan macam apa itu

"apa kau bercanda? Tentu saja tidak, bodoh. Bahkan aku tak tau yang mana orangnya"

____________________

Saat ini sangkakala sekolah telah membunyikan suara nyaringnya. Itu tandanya saatnya murid murid untuk mengisi perutnya

Hari ini tidak seperti hari hari biasanya. Langit tampak lebih gelap, terlihat beberapa gumpalan awan yang siap memuntahkan butiran air kapan saja ia mau, angin berhembus agak kencang dan dingin membuat dua gadis yang berjalan di koridor sekolah sedikit menggigil.

Sesampainya mereka dikantin, kedua gadis itu segera mencari tempat duduk untuk memakan makanan yang mereka beli tadi.

"Raesun, kau berhutang cerita padaku" tiba tiba Jisun bersuara

"nanti saja, disini ramai. Aku tak ingin ada orang yang mendengar" ucap Raesun was was sambil melihat sekeliling. Mana mungkin Raesun bilang jika ia hampir diperkosa oleh empat laki laki gila di sekolah, bisa bisa dirinya menjadi hot news

"baiklah jika itu maumu, awas saja kau mengelak lagi" Jisun sedikit kesal dengan gadis disampingnya ini, bagaimana tidak. Ia sudah terlanjur penasaran tapi gadis itu selalu mengulur ulur saat ia menagih menceritakan kejadian kemarin padanya.

"mana orang yang bernama Hyunwoo itu? Apa ia ada disini" bisik Raesun pada Sahabat disampingnya yang sedang melahap ramen
Jisun mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin, hingga netranya menangkap sosok tinggi sedang berdiri sendiri

"itu dia orangnya" ucap Jisun sambil menunjuk seseorang didepannya. Raesun melihat kearah yang di tunjuk oleh Jisun, ia sedikit memicingkan matanya

"yang mana?"

"itu dia yang sedang berdiri sendiri sambil memainkan ponselnya dan tangan kiri yang dimasukan ke saku celananya" jelas Jisun pada Raesun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STUCK - Son HyunWooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang