Sakit tapi Tidak Bernanah

56 10 7
                                    

Seketika dia kembali teringat dengan cowok tersebut.

Saat Azkia sedang menunggu angkot di halte, namun angkot dengan tujuan ke rumah Azkia belum juga muncul, sekalinya muncul semua bangku penuh terisi oleh Ibu-ibu pabrik yang sudah selesai melakukan pekerjaannnya, sambil menunggu.

Azkia melihat ada beberapa pemuda di seberang jalan sana sedang asik ngobrol sambil merokok. Azkia paling tidak suka dengan cowok yang merokok karena bisa-bisa dia juga ikut kena dampaknya apabila berdekatan dengan orang yang merokok.

Banyak cewek-cewek cantik yang berlalu lalang di hadapan segerombolan pemuda tersebut dan pastinya mereka semua heboh dan matanya jelalatan apabila melihat cewek-cewek cantik tersebut, godaannya mulai dari minta nomor handphone, akun instagram, siulan-siulan seperti burung perkutut, dan lain-lain

Namun, ada satu cowok yang bersikap seolah tidak peduli ketika cewek-cewek cantik itu melintas di hadapannya dan dia juga tidak merokok seperti temannya yang lain. Cowok itu hanya menoleh sekilas kemudian dia asik lagi dengan ponselnya.

“itu baru cowok idaman! gak gampang tergoda sama yang begituan. Mau ada Nikita Willy kek yang lewat juga pasti gak bakalan ngaruh.” Azkia bergumam sendiri.

“Padahal dia yang paling ganteng diantara yang lainnya, aduhhh mimpi apa semalem”

Semoga dia jadi jodoh gue. Aminnnnn Ya Allah Ya arhamarrohimin.

Tiba – tiba  bahu kiri gue di tepuk seseorang

“Neng, neng, neng kesurupan yaaa?” Tanya seorang ibu-ibu denga raut wajah panik dan napas tergesa-tega.

“ Ehhh, engga bu saya tadi lagi ngelamun aja hehehehe” jawab gua dengan gelagat yang aneh.

“Ngelamunin siapa si neng, pacarnya yaa??” Tanya Ibu-ibu itu tiba-tiba sambil cengengesan.

Hah, apa katanya PACAR ????

“ Mana ada bu, gebetan aja belum punya apalagi Pacar, belum keliatan sampai sekarang” kata gue sambil cengengesan.

“ Gpp neng, waktu zaman ibu aja baru boleh pacaran pas udah kerja, sekarang kamu harus mikirin masa depan kamu, belajar yang bener jangan males-malesan. Soal jodoh serahin aja semuanya sama Allah, biar dikasih yang terbaik. Aminnnnnnnnn” jelasnya panjang lebar.

“ Hehehehe iya bu, saya juga tidak diperbolehkan pacaran sama bunda saya, harus fokus mengejar masa depan dulu, kalau sudah sukses, rejeki kita juga bakalan ngalir terus dan jodoh dengan sendirinya datang ke kita “ jelasku kepada ibu-ibu tersebut.

Setelah kami berbincang cukup lama tentang obrolan yang tidak berfaedah. Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel dari  kantong celana gue.

"Astaghfirullah gue lupa, pasti bunda khawatir dirumah" gumamnya.

Lalu dia mengangkat panggilan itu. Benar saja itu bundanya yang menelpon karena dia cemas.

Setelah membeli buah-buahan di supermarket tadi, Kia mulai mengendarai motor dengan berhati-hati menyusuri padatnya jalanan oleh pengendara roda dua maupun roda empat. Selama diperjalanan pulang Azkia bersenandung dan senyum-senyum mengingat cowok yang mencuri perhatiannya sejak tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang