🍁бĂĜĨĂŇ 9🍁

126 27 1
                                    

Budayakan VOTE terlebih dahulu sebelum membaca.               ENYOY

(✪㉨✪)(✪㉨✪)(✪㉨✪)(✪㉨✪)(✪㉨✪)

Sekarang ziya sedang berdiri di Gerbang menunggu mingrui datang.
Ia memainkan kakinya,.. ia mendongakkan kepalanya sacara tidak sengaja.

Ia melihat..

Zeyu dan sinta bejalan berdampingan, saling bercanda.

Ziya terdiam menatap sendu kepergian mereka.

"Apa sudah lama?" suara mingrui terdengar, secepatnya ziya menoleh dan menggeleng pelan.

Miȵgrui mendekat ke arah ziya "jadi apa yaȵg ingin kau bicarakan?"

Ziya berjala mendahului mingrui, "kita bicara di cafe aja"

Melihat ziya berjalan mendahului mingrui mengaga melihat sikap ziya yang sedikit menyebalkan. Ia menghela nafas pelan lalu menyusul ziya.

Sekarang mereka berada di cafe yang jaraknya tidak jauh dari sekolahnya.
Kebetulan ziya sangat menyukai cafe ini, bisa di bilang cafe favoritnya.

"Mingrui" suara ziya terdengar lemah,
Mingrui berguman menatap ziya, iaterdiam melihat wajah ziya yang pucat.

"Bisa kau beri tahu, semuanya tentang zeyu?" ziya dengan memohon.

Tubuh miȵgrui menegang, ia menggaruk kepalannya yang tidak gatal, "lebih baik kau tidak usah mengetahuinya" mingrui tertawa hambar.

Sekarang mingrui menyesal mau bertemu dan berbicara kepada ziya, sebenarnya ia tidak mau ziya mengetahui semuanya.

"Tidak apa, beri tahu saja" ziya tersenyum tipis.

'Sial, apa yang harus kulakukan sekarang' batin mingrui.

"Rui-"

"Mengertilah, ini demi kebaikanmu"
Mingrui dengan cepet memotong perkataan ziya.

Ziya terdiam.

Mingrui menghela nafas lega.

"Beri tahu aku SEMUANYA atau aku akan bertanya langsung kepada zeyu langsung?" ziya seolah ilah seperti mengancam mingrui.

Seketika  mingrui membisu.
'Bagaimana ink, bertanya kepada zeyu? Aish. Aku tidak tahu apa yabg aka di katakan zeyu nanti, pasti menyakitkan. Membayangkannya saja hatiku sudah perih' batin mingrui.

Mingrui menatap ziya ragu lalu berdehem, "baik akan ku katakan semuanya, tapi ku mohon, jangan menangis atau merasa sedih. Bagaimana?"

Ziya mengangguk dengan cepet.

mingrui menghela nafas kasar, lalu menceritakan semuanya kepada ziya,
Ziya mendengarkan dengan baik cerita mingrui.

Tubuh ziya menegang mendengar cerita mingrui tentang zeyu.

Mingrui terdiam melihat reaksi ziya,
Sebenarnya, mingrui sudah menduga sejak awal. Tapi apa boleh buat?, ziya memaksanya.
.

.

.

Ziya pulang menuju rumahnya, yha ziya dan mingrui sudah selesai membicarakan zeyu.

Tapi, apa yabg ziya dapat?

Rasa sakit.

Pikiran ziya sedang kacau sekarang, ziya sudah mengetahui semuanya.
Mengingat perkataan mingrui yang membuatnya benar benar kaget

Ia berjala pelan, tatapannya kosong.

Zeyu benar benar tidak mencintaimu.

Air matannya mengalir.

Sinta adalah mantan kekasih zeyu, dulu zeyu sangat mencintai sinta.

Air mata nya mengalir tambah deras di pipi ziya.

Dulu sinta pergi ke Amerika, aku lupa karena apa ia pergi. Yang membuat zeyu seperti sekarang adalah sinta.

Sesekali ziya mengusap air mata nya dengan kasar.

Saat dua minggu kita menjadi sepasang kekasih, minggu ketiga sinta kembali dari Amerika. Zeyu yang masih mencintai sinta, ingin mengejar cinta lamanya, tapa kau ketahui tentunya.

Langkah kakinya semakin pelan.

Ia diam diam selalu menemui sinta, sebenarnya sinta sudah mengetahui hubungan kalian. Sinta juga sudah memberi tahu zeyu agar menjauhinya, tapi zeyu tetap bersikeras ingin bersama sinta. Bahkan ia ingin mengakhiri hubungan kalian kepada sinta, mungkin agar sinta percaya bahwa zeyu hanya mencintai sinta bukan dirimu.

Kini tubuh ziya melemas.

Sinta yang tidak tahan melihat zeyu yang selalu memilih dirinya bukan dirimu. Ia memberi pertannyaa kepada zeyu, pertanyaan nya adalah.

'Meninggalkanmu atau meninggalkan dia.'

Dan zeyu memilih meninggalkan dan mengakhiri hubungan denganmu.

Hujan tiba tiba turun dan membasahi tubuhmu.

'Setelah hubunganmu bersama zeyu berakhir, kau meminta libur sekolah selama satu bulan. Nah, kesempatan ini digunakan zeyu untuk mendekati sinta dan kembali menjadikan sinta sebagai miliknya. Bisa dibilang, kau hanya sebagai pelampiasan. Ia tidak pernah mencintaimu, ia haya kasihan padamu.'

Ziya terisak terkena guyuran hujan.
Hujan yang deras sama dengan air mata ziya yabg terus mengalir deras di pipinya.

Tanpa ziya saja di ia malah jalan di tengah jalan.

TINN!!!TIIN!!TINNN!!!

DUAHG!!!

Tubuh lemah itu terjatuh tersimpah darah..

.
.
.
.
.




















ɯąıŧ ıŋ Şŧơřყ Şɛٳąŋʝųŧŋყą ყɧą!!
jaȵgaȵ lűpa kaȿ¡h aűȶh۞r VOTE b¡ar ȶaறbah ȿ£றaȵgaȶ b¡k¡ȵ  r¡ȶaȵya:))

x¡£ x¡£

D R E A M  O F  Y O U└YU ZEYU┐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang