Awal

34 4 6
                                    

Siulan burung. Aku terbangun dari tidurku. Bukan karena siulan burung itu, tapi karena teriakan ibuku yang menggelegar keseluruh penjuru rumah.
"Adekkk bangun sekolah!!". Kalian tau betapa malasnya aku saat itu. Oh iya. Kenalin aku Selca, bukan merek kosmetik ya.. hehe. Nama panjangku Selca Putri, entah kenapa aku dipanggil Tri oleh teman dekat ku. Sekarang aku bercerita tentang diriku saat aku duduk dibangku 6 SD cukup kecil bukan...?

Lanjut.....
Aku sangat malas ingin pergi kesekolah. Kehidupan sekolah dasarku tidak semenyenangkan yang kalian kira. Aku dibulli dari aku kelas 4 SD. Saat itu, aku memutuskan memakai hijab dan kalian tau? Teman temanku membulliku, bilang aku kutuanlah. Bahkan aku memiliki julukan dikelasku "GKK" yang kepanjangannya 'Gadis kutukan plus kutuan'. Entah karena aku masih lugu atau takut, aku tidak berani melawan mereka, aku membiarkan mereka mengejekku hingga aku duduk di kelas 6 SD.

Saat pagi itu, hari pertama aku masuk kelas 6, ukhh aku sangat takut membayangkan apa yang terjadi padaku nanti. Kelas 6 ini kelas diacak. Anak yang kelas A campur kekelas B dari kelas D ada yang kekelas B, dan aku masuk kelas B. Bertemu anak yang lain dari kelas yang berbeda sebelumnya denganku. Aku datang pagi sekali untuk menghindar dari keramaian. 15 menit setelah aku datang, ada seorang anak laki-laki datang. Dia anak dari kelas D dia menaruh tas nya dibangku depan. Tidak seperti aku yang lebih memilih duduk dibelakang.

"Hallo.." ucapnya ramah kepadaku. "Hallo juga" jawabku ramah. "Kenalin nama aku Iqbal". "Selca" jawabku. Aku beguman dalam hati, aku sudah tau siapa dia, nama dia. Karena salah satu teman ku menyukainya dan selalu cerita iqbal begini iqbal begitu haha.....

Singkat saja....
Akhir semester 2 aku menghadapi UN. Disitu menjadi caraku untuk membuktikan bahwa aku ini bisa, dan aku pantas mempunyai banyak teman seperti anak lainnya. Yah benar saja nilai UN ku bagus. Aku pun diterima di SMP favorit di kotaku. Saat aku keterima aku sedikit takut. Takut sekali, ini SMP berisi banyak anak anak dari kalangan atas sedangkan aku tergolong menengah kebawah. Apalagi aku yang terbulli dulu. Haah.. berat membayangkannya...
Bahkan 3 hari saat MPLS "masa pengenalan lingkungan sekolah" aku selalu sendirian. Astagaa....
Hari ke3 MPLS sekolah mengadakan ujian untuk menentukan kelas. Puji syukur aku masuk kelas 7.2 tergolong kelas pintar. Aku makin takut tidak punya teman karena kelas ku pasti berisi orang-orang yang pintar.

Hari pertama, aku duduk di kelas 7. Aku duduk dengan teman SD ku panggil saja dia yaya "nama samaran"
Walau aku duduk sebangku dengannya aku tidak terlalu akrab bahkan kemana mana aku masih sendiri.
Sampai hari sabtu yaitu 6 hari setelah hari pertama. Saat itu pelajaran khusus Pramuka. Kalian tau lah tubuhku ini pendek. Jadi saat baris Pramuka aku ke2 dibelakang. Dibelakang ku ada 1 orang lagi, badannya sangat mungil dan pendek. Dia adalah sahabat pertamaku namanya Nahya. Berkatnya hidupku berubah 180°. Tapi sampai saat ini aku belum sekalipun berterima kasih padanya :). Oke skip. Memasuki pertengahan semester awal. Aku memutuskan mengikuti klub seni lukis. Gini gini aku cukup berbakat dibidang seni loh... hehehe....

Aku 1 klub dengan teman sekelasku, namanya Adel. Dia adalah sahabat ke 2 ku. Saat kelas 7 kami kemana mana selalu bertiga, nempel banget deh pokoknya...
Berkat mereka berdua, aku berubah menjadi pribadi yang periang dan ramah. Aku bersyukur bertemu mereka. Aku sangat berterima kasih kepada tuhan telah mepertemukan ku kepada mereka.

Semester 2 pun dimulai.
Kalian tau, Iqbal pindah kesekolah ku. Awalnya dia tidak masuk ke SMP ku. Tapi dia pindah dan masuk ke kelas 7.5.
Yahh.. seperti biasa kalau aku ke kantin dan bertemu dia. Kami akan saling ejek entah dia memanggilku pendek, hitam. Aku memanggilnya jakung. Kalau aku memanggilnya tinggi dan putih, itu bukannya mengejek kan :).

Lanjut saat aku duduk di bangku kelas 8............

Penasaran sama kisah selanjutnya?
Dukung aku yak hehe...
Cie cieeeee yang nungguin chapter berikutnya

JarakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang