Imperfect

8.7K 643 68
                                    

Intro dulu ya,,

Halo semuanya sawadee kha 🙏🙏 ini karya pertamaku(ini aku buat sebelum birthday boy cuman kepending) setelah mungkin setengah tahun lebih tidak menulis fanfic, mungkin bahasanya sedikit aneh atau kurang menarik, oh iya, settingnya ku ambil pas jaman jaman mewgulf masih syuting ya,

semoga kalian suka ya~ ❤️
.
.
.
.

Mungkin kebanyakan orang akan setuju pada pernyataan 'Mew Suppasit itu mahluk sempurna' bagaimana tidak? Wajah tampan, otak yang cerdas, karir yang menjulang, serta kepribadian yang baik itu... masih sebagian kecil yang ada pada diri Mew.

... tidak heran wanita bahkan pria tergila gila padanya.

Tapi apakah dia memang terlahir sempurna? Atau ia memilah orang - orang yang bisa melihat weakness point pada dirinya?

************

Mew menghelai nafas berat merasa lelah dengan mata kuliah yang baru saja di selesaikanya, bukan bukan ia membencinya, malah belajar adalah salah satu hal yang masuk dalam list favoritenya, namun jadwal syuting yang cukup panjang dan makalah yang harus segera diselesaikanya itu, serasa menambah beban pada otaknya saja!

Meregangkan tubuhnya, ia sengaja tidak membawa mobilnya hari ini, dan membiarkan managernya, k'boss untuk membawanya ke lokasi syuting, bukan manja atau apa, ia hanya tidak ingin mengikis kesabaranya yang memang tidak banyak itu melihat kemacetan kota Bangkok yang kadang membuat kepalanya semakin sakit.

************

Pada awalnya Mew pikir bertemu rekan rekanya di lokasi syuting akan sedikit menaikan moodnya, namun nyatanya berkebalikan, ia malah merasa lebih lelah dari sebelumnya, apakah dirinya kelelahan, lapar, atau memang dalam masa masa stress karna harus mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus dengan seperfect mungkin.

Untungnya scene saat ini tidak terlalu sulit, jadi ia menyelesaikanya dengan cepat, dan juga lawan mainya (yang menurut Mew imut itu) mengeksekusi scene ini dengan baik tanpa perlu pengulangan.

"Khun phi.."

Panggilan lembut itu mau tidak mau membuat Mew ikut melembutkan pandanganya yang sedari tadi mengeras.

"Hmmm?" Mew membalikan badanya, menatap seseorang yang memanggilnya itu.

"Phi sedang stress? Dari tadi wajah phi terlihat tegang terus" serunya khawatir, yang membuat sebuah senyum manis mendarat di bibir tipis sang lawan bicara.

Mew hanya menggelengkan kepalanya, "mungkin sedikit lelah" ucapmya sambil mengambil buku naskah miliknya yang berada diatas meja, "scene mu sudah selesai Gulf?" tanya Mew pada pemuda tampan nan manis di depanya itu.

"Sepertinya begitu phi" ucap Gulf kemudian tanpa aba aba ia menubrukan badanya pada Mew yang sedang membolak balikan halaman buku naskah, tidak lupa mengelayutkan tanganya pada pinggang lelaki tampan itu.

"Phii phi harus dengar ceritaku na naa mereka semua membullyku sebelum phi mew datang..." dan Gulf mulai berceloteh ria sambil terus memeluk pinggang Mew bak koala yang bergelantung pada dahan pohon.

....dan kalau boleh jujur Mew menyukai itu.

*********
"Cut"

Wajah Mew mengeras, ini sudah ke 38 kalinya p'Tee mengucapkan kata itu dengan raut wajah tidak puas.

"Istirahat 30 menit" lanjut P'Tee kemudian mengintruksikan beberapa staff membuat settingan untuk adegan selanjutnya.

ImperfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang