Jamur

2 0 0
                                    


  "hiks. hiks. aku tak bisa menghentikanya... aku tak bisa menghentikanya" air mataku terus mengalir. semua tlah sirna, ayah, ibu, profesor....

🕯🕯🕯

(flash back)
matahari terbit dengan indahnya, diiringi oleh nyanyian burung yang menari2 di antara awan putih. membuatku semakin bersemangat menjalani hidupku dibawah senyuman sang surya.

dek.dek.dek. aku turun kelantai bawah, menemui ayah dan ibu. senyum mereka menyapaku.

"oh.... lihat, bidadari kecil kita telah mandi dan rapi, sekarang dia siap untuk menjadi remaja yang sudah matang" ejek ayah sambil tertawa

" ayah... sudahlah" ibu mencubit perut ayah yang berlemak. lalu tersenyum kepadaku "maafkan ayahmu ani, dia memang begitu, ayo duduk nak. kita sarapan dulu". aku pun ikut duduk, sarapan bersama mereka

"iya ani, biar kau jadi sehat dan kuat, dan tambah cantik" ayah tersenyum.

" ayah..." aku memelototi ayah."aku bukan anak kecil lagi yah. lihat, aku sudah besar dan sekarang aku  sudah kelas 10, yah".

"ya. ya. ya. walau kau sudah besar dan siap untuk pacaran. tapi, kau masih ani kecilku, yang suka menangis". sekali lagi. ayah mengejeku

"ibu...." aku menatap ibu. berpura2 sedih. " lihat ayah. dia terus menggangguku".

" ayah..." ibu melirik ayah lalu dia melanjutkan. " sudah. habiskan saja makananmu biar kau tak mendengar lagi ocehan ayahmu!"

" baik bu...." jawabku.

" ya... dengarkan ibumu yang cantik itu" ayah memulai lagi

"ayaaaaah..."

****************

sekolahku tak jauh dari rumah. yah, kalau di hitung2. hanya sepuluh menit berjalan kaki. 'tak apalah. hitung2 mencari keringat' batinku.

"ani....." seseorang menyebut namaku. dari suaranya aku tau. dia arum, temanku sejak SD, "tunggu aku ani". dia berlari mengejarku. "hah. hah. hah. han. hani" nafasnya terengah-engah

"tenang.... tarik nafas"

"slruuuuuf....."

"hembuskan...."

"fiuuuhhhh" kini nafas arum sudah agak mendingan. "kau tau ani. ada berita menghebohkan di kota!" ucap ani sedikit berteriak

"wow... santay. berita apa?"

"kau tau kuburan di jalan sebelah utara?"

"he.em. terus?"

"ada jamur raksasa yang tumbuh di tengah kuburan, diikuti oleh jamur2 berukuran kecil yang banyak tumbuh diaekitarnya" jelasnya

" tunggu dulu" aku menghela nafas "dikuburan ada jamur raksasa?" tanyaku tak percaya

"iya.... kalau nggak percaya, nanti pulang sekolah kita lihat sama2 ya. seluruh warga kota juga ikut melihat dan sebagian mengambil untuk dijadikan makanan... katanya enak loh"

"yang benar kamu rum, siapa tau jamurnya beracun".

"mana mungkin" arum menyenggolku " buktinya. aku masih hidup sampai sekarang"

"apa?" aku melongo "jadi kamu udah mencobanya?"

"yeee.... makanya kau lihat dulu" arum langsung meninggalkanku. pergi kesekolah.

****************

setelah pulang sekolah, aku dan arum langsung pergi ke kuburan bagian utara kota. dan ternyata benar yang dibicarakan oleh arum. tentang jamur raksasa dan beberapa jamur-jamur kecil yang tumbuh disekitarnya. para warga juga memetik jamur2 itu.

Kumpulan Cerpen SpiralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang