batu

1 0 0
                                        


" ayo rin. tangkap aku... rin tangkap aku.... ayo...." mia, melambai2 kearahku. " ayo rin... ayo"

aku hendak mendekatinya. namun, zrassss.... sebuah mobil  van melaju kencang menabrak mia

***********

"arghhhh... ah. hah. hah. hah..." aku mencubit pipiku "cu. cuma mimpi. hah. hah..." kemudian aku beranjak dari ranjang. segera bersiap untuk pergi bekerja............

"mmmh.." aku tersenyum memandangi foto almarhum istriku, mia. yang berkalungkan karangan bunga plastik. " apa kau tenang di alam sana, sayang?". aku bertanya kepada foto. seolah sedang bertanya kepada mia

" yeaaa.... aku tenang disini sayang" sebuah suara muncul dari belakangku. suara lelaki, aku tau dia siapa

"cih. jhon.... hentikan. apa kau tidak lihat aku sedang apa?"

mendengar pertanyaanku jhon malah tergelak "aku tau. aku tau, kau sedang berbicara dengan sebuah foto yang sudah tua dan usang. dan berharap kalau foto itu bisa menjawab pertanyaanmu, kan. tetapi kau sudah gila men". tok.tok. jhon memetik jari di telingaku. " lihatlah keluar... ada banyak wanita di kota ini. jangan berfikir sempit kawan".

" ya. ya. teruskan saja bualanmu. kau tidak tau atau kau sudah lupa, bahwa kita tinggal dimana?. kita ini sedang di penambangan, kawan.."

" terserah kau saja lah. oh ya. kau di panggil bos tuh. katanya kita harus mengebor lebih dalam lagi. karena di sekitar udah nggak ada batu bara lagi". jelasnya

" ya.. kau dulu saja sana. nanti aku nyusul". jawabku.

" ya. ok". jhon membuka pintu lalu dia pergi.

***********

grrrrrk...  suara mesin bertebaran di sini. ini sudah menjadi hal biasa menurutku. sudah dua tahun  setelah istriku meninggal aku bekerja disini. dan untuk selama ini, tak ada hal yang aneh menurutku

penambangan ini sudah berjalan selama 3 tahunan. penggalian terus dilakukan sampai saat ini dan akhirnya membuat lubang besar seperti sumur

**********

"hey rin, kesini!" bos memanggilku dari sebelah mesin bor

"hah" aku mendatangi bos." kenapa. ada masalah?"

"yah". bos kemudian mengambil sapu tanganya yang sudah menghitam." biasa, ada batu besar di bawah, keras sekali. sudah ku coba berkali2 tetap saja tak tembus. dan kini" sambil menunjuk mesin bor disampingnya yang berasap " kau lihat sendiri kan, bornya rusak".

"lalu aku harus apa?" tanyaku tak mengerti

"nih" bos malah memberikan sapu tanganya itu kepadaku " gali dan pecahkan batu itu dengan palu dan pencungkit!" dia kemudian menoleh "hey jhon, sini. kau bantu rin, ajak beberapa orang juga ya!" kemudian dia pergi ke kantornya yang berada diatas penambangan

************

"ugh. sial" gerutu jhon. " bos seenaknya saja main suruh. tapi dia malah tidur dikantornya" dia langsung membanting sekopnya

"ya sabar lah kawan". kataku "kau berdoa saja. semoga kau yang menjadi bos disini"

jhon meraih sekopnya lagi." ya nggak bisa lah. aku ini cuma lulusan SMA. sedang dia, sudah wisuda S1. mungkin menjadi bos hanya dalam mimpi!" ting. jhon terhenti. sekopnya seperti mengenai benda keras. "apa ini" dia melihatku

"entahlah. mungkin fosil"

"hei min. cepat ambil air! aku ingin tau apa yang ada dibawah ini?"

yang disuruh datang membawa selang.

Kumpulan Cerpen SpiralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang