2

161 8 1
                                    

Kau datang dengan semua kelebihan, sedangakan aku disini dengan semua kekuarangan

"Pagi anak-anak" ucap pak Burhan mengawali kata

"Pagi pak" ucap siswa serentak, dengan tatapan kaum hawa yang masih melekat pada lelaki yang berdiri didepan, yang ditatap hanya diam sembari mengamati kepenjuru ruangan.

"Kita kedatangan teman baru dari Bandung. silahkan, perkenalkan dirimu" pak burhan berkata pada lelaki tinggi yang ada disampingnya

"Hai, perkenalkan saya syam, syan atma wijaya, saya pindahan dari Bandung, salam kenal" ucap syam mengenalkan diri.

"Hay syam" ucap gadis yang duduk dibangku paling depan dengan santainya.

"Silahkah kamu duduk di bangku kosong diujung sana."

"Pak, nggak ada sesi tanya jawab dulu, masa lansung duduk gitu aja" sanggah gadis kedua yang berbicara - Putry, gadis manis yang nggak punya rasa takut pada siapa pun sepertinya, termasuk pak Burhan.

"Tanya jawab nya nanti saja pas keluar main, sekarang waktunya belajar" timpal pak Burhan

Lelaki itu melangkah dengan santai, menuju bangku kosong yang ditunjuk sebagai tempat duduk nya.

"Lu keren, kenalin gue Adit, cowok populer sekolah ini, kita bisa berteman kayak nya." ucap Adit dengan percaya diri nya, lelaki yang berada di depan bangku Syam.
Benar katanya, dia adalah Adit pramana, lelaki playboy cap kampak di sekolah ini, tinggi profesional, kulit kuning langsat. Ada satu julukan dari tema sekelasnya "Lelaki bermulut besar", dikarenakan pantang kalah dalam masalah.

"Saya Syam, salam kenak" ucap syam menyambut salam Adit.

***

Kelaspun selesai, alunan bel mengalun 3 kali pertanda masuknya waktu istirahat, semua siswapun pergi meninggalkan ruangan yang dipenuhi angka-angka yang susah dimengerti. Pergi ke kantin, tempat balas dendam pada makanan atas siksaan rumus-rumus pelajaran.

"Yuk kekantin bareng gue" ucap Adit mengajak Syam yang sedang memasukkan buku dalam tas nya.

"Aku udah makan, duluan saja. "

"Oooh, yaudah gue duluan"

Adit pun pergi meninggalkan Syam.
Syam yang udah selesai memasukkan buku pergi meninggalkan kelas, ntah kemana tujuan nya

"Pangeran, eeeh s s syam" ucap Tika salah memanggil syam. Syam pun berhenti, menatap sumber suara yang memanggil nya, tika pun terdiam dengan muka yang sulit diperkirakan.

"L lu mau kemana?" tika bertanya pada syam yang masih diam mematung didepan pintu.

"Nggak ada, mau cari angin keluar"

'Ganteng ko sarap ya, disini kan ada angin, kenapa nyari keluar segala' ucap tika dalam hati.

"mmau gue temanin nggak, biar sekalian nunjukin sekolah ini sama lu" tika mengarahkan maksud pembicaraan nya.

"Ayo" syam menyetujui ajakan tika.

Tikapun berdiri dengan kegirangan, menarik gadis berambut sebahu yang dari tadi memperhatikan keberanian nya untuk berbicara pada orang yang baru dikenal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERBUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang