TERASA NYAMAN DI DEKATNYA

21 11 5
                                    

Perkenalkan nama gue Rendra Mahawira. Gue berasal dari Jogja. Gue baru saja pindah ke sekolah ini, karena orangtua gue dinasnya pindah ke Jakarta. Gue masuk ke sekolah ini atas perintah orangtua gue. Yang kebetulan orangtua gue kenal dekat dengan yang punya yayasan ini. Sebenarnya gue tidak mau masuk sini. Tetapi semenjak gue bertemu dengan cewe yang membuat gue menjadi semangat, akhirnya gue putuskan untuk lebih beradaptasi disini. Sebelumnya gue sudah kenal dekat dengan Gino. Karena dia adalah sahabat kecil gue, sekaligus dia menjadi teman gue di sekolah yang sekarang.

"woiii Ren," Teriak Gino dari kursi belakang.

"iya kenapa?" Jawab gue yang baru saja mengerjakan tugas.

"ke kantin yok," Ajaknya.

"yok lah,"

Ketika berjalan menuju ke kantin, gue bertemu cewe itu. Ya, dia adalah Mahya. Yang panggilannya adalah Yaya.

"halo Yaya. Mau kemana ni?" Tanya Gino dengan nada menggoda Yaya.

"apasih. Terserah gue lah mau kemana," Jawab Yaya.

"ih masa gitu sih sama gue," 

Gue yang melihat Yaya merasa risih terhadap perlakuan Gino, langsung saja gue bawa Gino ke kantin agar Yaya tidak merasa terganggu akan hal ini.

"sudah sudah ayo ke kantin. Jangan gangguin anak orang terus," Ucap gue sambil menyeret tangan Gino ke kantin.

"yasudah Ya aku ke kantin dulu ya," Ucap Gino kepada Yaya.

Ketika sudah di kantin, gue, Gino dkk langsung memesan bakso. Dan tiba-tiba saja gue punya niat untuk menanyai ke Gino tentang Yaya.

"eh No, gue pengen nanya deh,"

"tanya apaan?"

"memang si Yaya siapa sih? Sampe sikap lo seperti tadi," Tanya gue pada Gino.

"oh. Jadi si Yaya itu adalah cucu yang punya yayasan ini Ren," Jawab Gino.

"oh gitu ya. Tapi kenapa sikap lo seperti tadi?" Tanya gue penasaran.

"ya gapapa si. Gue senang aja gitu godain dia dari kelas sepuluh,"

"tapi sebenarnya lo suka ga sih sama dia?"

"ya biasa aja sih. Satu lagi nih, tujuan gue seperti itu ingin menghibur dia,"

"hah? Memangnya dia kenapa perlu dihibur?"

"yang gue dengar dengar ni ya Ren, katanya hidup dia lagi hancur banget," Tambah Teo.

"iya benar tuh. Kasihan banget kan cewe secantik dia hidupnya lagi hancur berkeping-keping,"  Jawab Gino.

"kenapa sih memangnya?" Tanya gue.

"katanya orangtuanya tuh setiap hari ribut terus," Jawab Gino.

"iya makanya semenjak kelas sepuluh semester dua, sikapnya beda banget deh,"

"memang bagaimana sikapnya?" Tanya gue penasaran.

"ya gitu. Seperti murung, diam, jadi pemalas. Pokoknya beda banget deh kalo dibandingkan semester satu,"

"iya benar tuh. Yaya nih pas semester satu tuh rajin banget, pintar pula. Pokoknya beda banget deh," Tambah Daniel.

"kasian juga ya cewe secantik dia merasakan seperti itu," Batin gue dalam hati.

Karena-mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang