kesedihan ini bermula...

49 19 5
                                    

Tengtong….. tengtong……..tengtong ……
Suara alaram berbunyi di pagi hari Andin pun terbangun dan segera membantu ibunya ke dapur menyiapkan sarapan. Setelah sarapan ia melihat kalender ternyata dua hari lagi adalah ulang tahunnya,
Lalu ia membuat daftar peralatan apa saja yang akan ia gunakan pada saat pesta ulang tahunnya. Setelah itu ia meminta izin ke ibunya
“bu, Andin ingin merayakan pesta ulang tahun Andin, Aku telah membuat daftarnya”
Kata Andin,
“ iya nak boleh, nanti kita sama-sama cari bahan-bahan dan peralatannya ya”
Ibu membalas perkataan Andin.
Keesokan harinya, Ibu dan Andin pergi menuju ke toko kue untuk memesan kue ulang tahun, disana ada banyak sekali kue ulang tahun dan Andin pun bingung untuk memilih yang mana. Setelah hampir satu jam disana akhirnya Andin menemukan kue pilihannya yang banyak dihiasi oleh bunga-bunga   setelah dari toko kue tersebut Andin dan ibunya pulang kerumah karena hari sudah hampir gelap. Dirumah mereka menyiapkan makan malam dan menunggu Ayah Andin pulang, pada saat makan malam Andin banyak bercerita ke Ayahnya kalau ia ingin merayakan ulang tahunnya yang beberapa hari lagi dan Ayah pun memberi saran
“ Andin, kamu boleh membuat pesta ulang tahun tapi Ayah sarankan jangan terlalu mewah atau megah karena kamu juga harus menabung untuk masa depan kamu nanti” Kata Ayah
“ Baiklah Ayah Andin tidak akan boros” Kata Andin
H -1 sebelum acara pesta ulang tahunnya Andin, ia bergegas pergi ketempat perlengkapan pesta ulang tahun, ia pergi sendirian karena ibu sedang menunggu kue yang akan di antar ke rumah
Sesampainya disana ia melihat banyak hiasan yang bagus-bagus tapi ia ingat apa kata Ayah ia pun langsung memilih-milih apa saja yang akan ia beli, ketika ia memilih piring kertas ia kebingungan karena banyak variasinya mulai dari yang berkilau dan yang biasa saja, karena ia teringat apa kata Ayah ia pun memilih piring kertas yang termurah, terlihat dari jauh piring kertas itu seperti tidak layak tetapi Andin tidak menyadarinya dan ia pun memilih-milih lagi selepas dari toko peralatan ia pulang kerumah dan segera mencatat undangan untuk teman-temannya, setelah ia selesai mencatat ia langsung bergegas mengantarkan surat-surat itu ke teman-temannya. Hari sudah hampir gelap ia langsung bergegas  pulang  sesampainya di rumah ia pergi makan malam dan menyiapkan untuk besok di acara ulang tahunnya setelah itu ia pergi untuk lekas tidur karena sudah larut malam
Malam itu turun lah hujan membawa kejutan yang begitu indah berupa suara-suara percikan air yang begitu indah didengar pada malam hari, disertai hembusan-hembusan angin  dan Andin pun terbangun dimalam itu, ia melihat keluar jendela sambil tersenyum karena tidak sabar untuk pesta ulang tahunnya esok hari .

Pagi yang cerah dengan suasana yang hangat Andin dan Ibu mempersiapkan pesta ulang tahunnya, karena acaranya dimulai jam 9 Andin bergegas  agar tepat waktu , setelah itu Andin pun berdandan
Tak lama teman-teman nya berdatangan satu persatu dan Andin pun memulai acara pesta ulang tahunnya . Mereka menyanyikan lagu-lagu ulang tahun dan tertawa-tawa bersama  dan memainkan permainan-permainan tiba di acara pemotongan kue ulang tahun disanan semua menyanyikan lagu ulang tahun bersama- sama dan Andin memotong kue nya  untuk di berikan kepada Ibunya, pertama ia menyuapi Ibunya tak lama selang beberapa menit ibunya tiba-tiba pingsan entah kenapa, semua mendadak panik seketika Ayah pun langsung menggendong Ibu ke mobil untuk dibawa kerumah sakit Andin pun menangis melihat Ibunya yang tiba-tiba pingsan.
Acaranya pun berhenti karena kejadian tersebut sesampainya di rumah sakit ibunya dalam keadaan kritis, Andin pun bertanya ke dokter
“dok, ibu saya kenapa ?”
Dokter pun menjelaskannya
“Ibu kamu keracunan zat berbahaya yang bisa mengancam nyawa ibu kamu”  
Andin menangis kembali dengan begitu sedih, Ayah pun tak kuasa menahan air matanya, lalu dokter menjelaskan kembali
“ Ibu kamu harus mendapat kan donor hati karena hatinya rusak terkena zat yang berbahaya itu hatinya tidak kuat menetralisir racun tersebut hingga butuh pendonor hati”
Andin pun kebingungan setelah mendengar pernyataan dokter, keadaan semakin sedih setelah dokter berkata seperti itu akhirnya Ayah memutuskan untuk menjadi pendonornya
“dok, apakah saya bisa menjadi pendonor untuk istri saya?”
Dokter menjawab
“bisa pak, tapi bapak harus mengikuti beberapa tes”
Ayah menjawab
“baiklah”
Ayah pun mengikuti beberapa tes dan akan menjalankan operasi, dan sebelum operasi Andin memeluk Ayahnya dan menangis lagi.


Selama operasi Andin menunggu di ruang tunggu sendirian karena Ayah dan Ibunya sedang di dalam ruang operasi , setelah 2jam operasi akhirnya selesai dan dokter pun keluar dari ruang operasi  dan memberi tahu Andin bahwa keadaan ibunya membaik dan Andin pun menunggu ibunya sadar di dalam kamar pasien beberapa menit kemudian ibunya sadar dan memanggil Andin, Andin pun terbangun dan ia sangat gembira mengetahui bahwa ibunya sudah sadar.
Dokter mengetuk pintu kamar  tuk.. tuk… tuk.. dokter pun memberitahu bahwa ayah Andin yang tidak selamat
Dokter berkata
“ibu mohon maaf yang mendonorkan hati ibu adalah suami ibu dan sekarang beliau telah memberikan hatinya untuk ibu”
Ibu dan Andin pun terkejut dan menangis, karena ayah telah memberikan hatinya untuk ibu sehingga ibu bisa selamat. Setelah beberapa hari kemudian dirumah terasa ada yang kurang, Ibu yang terkadang masih menangis meratapi kepergian Ayah dan Andin hanya bisa menyemangati ibu ,suasana rumah menjadi sunyi setiap harinya wajah-wajah penuh senyum telah tiada, yang bisa dilakukan Andin hanya tetap tegar dan terus semangat meraih cita-citanya.
Dan ketika di selidiki ternyata penyebab sakit yang di alami ibu adalah piring kertas yang mengandung zat kimia berbahaya.
“ seberapa sedih kita seberapa sakit hati kita tetap lah tenang tetap lah kuat karena tuhan memberikan kita ujan sesuai dengan kemampuan kita sendiri” Tamat.

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesedihan di hari terbaik kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang