27

934 62 0
                                    

aku menghela nafas , dan memutar bola mata ku lalu kembali menatapnya dengan ekspresi malas .

"oh ayolah aku tau kau belum melupakanku bukan nona kim ?" -katanya , menyebut marga ku .

"sudah berapa kali kau bilang begitu ? , payah jelek . aku tidak merindukan mu juga tidak mengharapkanmu , geer sekali" -kataku ,

"yaa , mungkin mulutmu bilang tidak , tapi aku tebakㅡ

"apa ?" -kataku dengan tatapan tajam , juga memotongnya .

"hatimu bilang iya , kau belum melupakanku nona kim !" -katanya , tersenyum

"kau membuang buang waktu dengan mengajak ku bertemu di cafe lalu hanya akan membahas ini ? itu bodoh taehyung , itu hanya masa lalu , aku fikir itu hanya cinta monyet dimasa SMA" -kataku , semakin malas dengan pria didepan ku ini .

"apakah cinta monyet itu bisa ku lanjutkan sampai sekarang ? , ah maksudnya bagaimana kalau kita berteman , jen ?" -katanya , tersenyum

"ya , teman . aku tidak mau ambil pusing karena aku akan terlibat cinta denganmu lagi , aku pergi dulu" -kataku , beranjak dari cafe itu meninggalkannya .

oh baiklah , karena ulah kim taehyung itu aku terlambat untuk menemui temanku , jeon somi .

aku menuju cafe bernuansa remaja ini , sekali lagi aku ingat waktu aku sering kesini bersama anak gelobok waktuㅡ SMA .

"sudah menunggu ku lama ?" -tanyaku ,

"yah , lama sekali . apakah mandi mu masih seperti dulu ? hampir 2 jam ?" -somi , tertawa

aku memutar bola mataku , ih menyebalkan sekali semuanya .

"tidak tidak , aku hanya bercanda jennie , hahaha" -somi , masih tertawa

aku membiarkannya diam , anak iniii berisik sekali dengan tawanya .

"baiklah aku berhenti , humorku sangat rendah , lalu mengapa kau terlambat ?" -somi

"bertemu dengan makhluk astral" -kataku , bicara dengan malas karena harus membicarakan nya .

"siang siang begini ?" -somi , menatapku heran .

"ih perumpamaan somi , aku bertemu dengan kim taehyung !" -aku , sedikit sebal dengan somi .

"APA ?! BAGAIMANA ?! KOK BISA ?! LALU APA YANG TERJADI ?! KAU MENYUKAINYA LAGI ? OH TIDAK TIDㅡ

"bisakah kau berhenti berteriak ? aku belum selesai bicara" -kataku , dingin .

"ya , lanjutkan" -jennie , menyedot minumannya lalu kembali menatapku .

anak ini seperti menguji kesabaranku , untung aku tahan bersahabat dari jaman aku masih sekolah menengah atas sampai sudah kerja begini , membosankan berteman dengannya , sungguh . tapi aku beruntung ada dia , pendengar baikku walauㅡ     menjengkelkan sekali .

"tadi aku tak sengaja bertemunya dijalan , dan dia mengajak ku mengobrol dulu di sebuah cafe tapi aku sadar aku ingin bertemu denganmu jadi aku menolak , tapi taehyung sialan itu terus memaksa , dia bilang hanya 10 menit tapi ini sangat terlambat , dia bahkan mengajak ku berbicara selama 40 menit danㅡ ralat , dia yang hanya berbicara" -kataku ,

"dia bicara apa saja ?" -somi

"dia bertanya apakah aku sudah melupakannya atau belum ! dan aku dituduh masih mengharapkannya ! itu pertanyaan bodoh , ck" -kataku

"hahaha"
"kalau begitu , kalian masih sama sama cinta" -somi

"ha?" -jennie

"oh ayolah jennie, pipi mu merah , jangan sembunyikan dariku kalau kau itu masih suka dengan taehyung"
"karena kau tidak terlalu pintar menyembunyikan nya dariku" -somi

aku hanya menelan ludah ku , somi tau semua ini ?

"hmm , aku hanya tidak ingin taehyung sakit menunggu ku selama bertahun tahun seperti ini som" -jennie

"ya aku tau , tapi apa kamu sempat berfikir kalau dia cinta kamu berarti dia bakal nunggu kamu ?" -somi

"gak terfikir sebelumnya , tapi aku tau batasan apa yang sudah kubuat , jadi tidak baik aku mengganggu kehidupannya lagi dengan adanya aku hadir dalam hidupnya" -jennie

"itu semua hanya masa lalu . ya , masa lalu" -jennie

"jenㅡ

"makasih somi" -jennie , senyum . melangkah pergi dari cafe

Gajelas; kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang