dua

213 11 9
                                    

Kepulan asap rokok membuat sesak dalam suatu ruangan ber-Ac , sebuah perusahaan advertising , yang sedang berkembang

"Pacaran udah mau 7 tahun dan lu belum pernah kimpoy sama dia , paraaaah anjir, bucin gila "

Suara bariton mengalihkan fokus seorang f
Dirga dari berkas - berkas yang dia baca

" billa iti cewe baik - baik, gak kaya pacar - pacar lo"

Terdengar kekehan dari sebrang mejanya, dirga memutar bola matanya malas

"Trus itu senjata lu kuat gitu nahan nya "

Dirga meletakkan berkas - berkas yang dia pegang, menaruhnya di atas meja, nemandang lekat rekan kerja sekaligus sepupunya Ricky

"Yang ada di otak lu tuh cuma selangkangan doank ya..." dirga terkekeh , kemudian melanjutkan kata- katanya
"Billa tuh beda, dia itu nerima gue dari yang gue bukan apa - apa "

Hahhahahah

Terdengar gelegar tawa yang keluar dari mulut ricky

"Lu dari lahir udah tajir, dia tau lu anak orang kaya , makanya di mau nerima lo bege"

Dirga tertawa ringan " lu salah, billa itu ga tau siapa gue sebenrnya, yang billa tau gue itu cuma anak panti"

Salsabilla fazrina, pecinta hujan, dia sangat senang bila hujan datang, bau petrakor menjafi candu untuknya

Hari ini hujan lebat, tapi gadis itu sangat menikmati, walau jika di lihat baju nya basah, kakinya kotor oleh lumpur, gadis cantik itu lebih mirip kucing yang jatuh kedalam kubangan

Mata gadis itu tertuju pada seorang pemuda yang mendorong motor di bawah hujan deras, entah mogok atau habis bensin

Tanpa berfikir panjang billa berlari memghampiri pemuda itu

"Hei, kenapa motor nya ka?? Mogok "

Pemuda itu terkejut saat ada seorang gadis cantik menghampirinya di tengah hujan

"Iya nih mogok, maklum motor tua " pemuda itu terkekeh, di lihatnya gadis yamg kini ada di hadapannya, seragam SMA , di lapisi hody, basah, kaki ny kotor d penuhi lumpur

Dirga, pemuda itu bernama dirga, dia menepikan sepeda motornya, menarik gadis itu dan berteduh di emperan toko yang kebetulan tutup

"Kenapa kamu hujan - hujanan ?"

Dirga bertanya pada gadis itu, kemudian dirga mengambil.handuk di dalam.tasnya di lapnya kepala billa yang basah karana air hujan, billa di buat terkejut oleh perlakuan manis dirga, hatinya menghangat

Dirga berjongkong, membersihkan kaki billa yang di penuhi lumpur, billa salah tingkah di buatnya

"Karna aku suka hujan , buat ku hujan itu menenangkan " senyum gadis itu merekah, dirga di buat terpana olehnya, wajahnya yang cantik, basah oleh air hujam membuat wajahnya semakin cantik

Gadis ini berbeda,wajahnya cantik alami tanpa polesan make up sedikitpun, hidung nya , matanya, bibirnya, dan senyuman itu

"Ekhm..." dirga berdehem lebih ke untuk mengalihka. Fokus nya sendiri

"Kakak kenapa?? Sakit??"

Dirga melongo, gadis ini benar - benar polos , astaga

"Aku gak apa - apa ?? Rumah kamu dimana ??"

"Di kawasan daerah X komplex zy ,kenapa?"

"Perumahan elit " dirga tersenyum " gak tadinya mau aku anter pulang , tapi " dirga menjeda kata- katanya

BLOODY MARIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang