PILIHAN DAN KEPERCAYAAN

54 12 2
                                    


PILIHAN DAN KEPERCAYAAN

Pilihan dan kepercayaan dalam diri masing-masing tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain, semua itu atas kendali dirimu dan hatimu.

***

Agustus, 2019.

Satu tahun sudah gue bersekolah di SMAN 1 YOGYAKARTA. Jujur, enggak kerasa banget waktu yang gue jalanin selama satu tahun ini.

Singkat cerita, selama satu tahun ini gue sama Rei jadi teman baik lagi. Si konyol itu setiap hari antar jemput gue ke sekolah dan enggak jarang setiap pulang sekolah gue diajak muter-muter dulu sama dia. Emang ngeselin anaknya enggak tau deh ibu nya ngidam apa.

Gue lolos seleksi OSIS, gue sama Vey bener-bener teman seperjuangan banget buat lolos seleksi OSIS. Vey teman sekelas gue, dia cantik, baik, receh juga kalo gue ngelawak dia ketawa. Karena kita ngerasa udah jadi partner selama berjuang masuk OSIS, akhirnya gue sama dia jadi sahabat sampai sekarang kelas 11.

***

# DILEMA #

9 Agustus, 2019.

Pagi hari ini gue enggak dijemput sama Rei, karena dia bilang lagi males sama gue, oke fine gue juga males sama Rei. Gue dianter sama papa sampai di sekolah. Sesampainya di sekolah, gue langsung ke kelas dan kelas masih kosong.

Tiba-tiba Vino muncul di pikiran gue, dan...

"Woy Ra, lo ditanyain Vino kemarin," ucap Irzan temen sekelas gue.

"Apa?? V V V V Vi Vinoo???" jawab gue dengan penuh ragu.

"Iya, Vino. Kalau enggak salah dia mau kesini, tapi kurang tau ada urusan apa," ungkap Irzan.

Tiba-tiba hp gue bunyi, ternyata ada telfon dari nomor yang gak dikenal.

Nomor tak dikenal :

"Hallo, assalamu'alaikum."

Nara :

*Diam sejenak, karena merasa tak asing dengan suara ini*

"I i i ya hallo, wa'alaikumussalam, siapa ya?"

Nomor tak dikenal :

"Ini gue Ra, lo enggak inget?"

Nara :

"siapa?"

Nomor tak dikenal :

"yaudah deh kalo belom inget, besok ketemu di Cafe Ice Cream kesukaan lo ya. Gue tunggu, see ya!"

NUT NUT NUT---

*PANGGILAN INI SUDAH BERAKHIR.*

TENG! TENG! TENG!

Bel pulang sekolah sudah memanggil, Rei sudah berdiri di depan kelas gue. Gue bingung harus cerita atau enggak usah tentang orang yang tadi nelfon gue.

"Cerita coba Ra, enggak usah sok-sok an ngumpetin rahasia deh lo!" ucap Rei seolah-olah ia tahu sebenarnya ada hal yang gue umpetin dari dia.

"Dih serem deh lo kayak dukun!" ledek gue ke Rei.

"Yaudah, sekarang kita kerumah lo, ceritain semuanya ke gue nanti," ajak Rei.

Sesampainya dirumah, gue cerita semua yang gue rasain dari pagi. Dari mulai gue tiba-tiba mikirin Vino, ditelfon orang enggak jelas, sampai gue bilang juga ke dia kalo gue bingung harus datang atau enggak usah ke tempat ice cream favorite gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DILEMA KALA BELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang