PROLOG

241 17 1
                                    

"Akhhh tolongggg, lepaskan aku, jangan bunuh aku, ku mohon. Bukankah kita adalah teman" gadis yg sedang terikat di sebuah bangku itu sudah menangis memohonkan agar di lepaskan.

" Apa kata mu tadi? Teman? Apa kau lupa siapa yg mengunci ku di kamar mandi Minggu lalu?" Tanpa ba bi bu, perempuan yg baru saja berucap Tersebut sudah mendekati orng yg terikat Tersebut.

Yg mendebarkan bukan hanya tatapan menyeramkan nya itu, namun pisau berlumur darah di tangannya itu.

"PERGILAH KE NERAKA BICTH!!!!"

❄️🔪❄️

Haii perkenalkan, aku Rofer Ethiopia Falkland Angeline. Aku adalah gadis yg manis, namun yeahhh begitulah.

Semuanya berjalan baik-baik saja sebelum umurku menginjak 12 tahun.

"Mama... Mama mau kemana, jangan tinggalkan Refa" di hari itu, saat usiaku baru menginjak 12 tahun, ibu ku meninggalkan ku.

"Sudah, jangan ikuti aku! Tinggallah bersama ayah mu itu! Dan lupakan aku" hari itu ibuku meninggalkan ku pergi entah kemana. Dan sejak hari itu aku tak pernah berjumpa lagi dengannya.

Aku berlari memeluk ayahku, aku merasakan kehilangan ibu yg aku sangat sayangi itu. Dan ayahku mengelus pelan Surai hitam ku.

"Sudahlah Refa, kau jangan sedih kau cukup tinggal bersama ayah saja, jngan pedulikan ibu mu itu" aku hanya mengangguk di pelukan ayahku itu sambil menangis.

Setelah kejadian itu, aku menjalani hari-hari ku tanpa sosok seorang ibu. Ayahku juga makin lama makin cuek terhadapku.

Sampai pada hari itu. Hari di mana ayahku menikahi iblis yg menyamar sebagai ibu tiri ku, dan dia yg menyebabkan semuanya terjadi.

Dan dari hari itu sampai aku menginjak usia 17 sekrang, aku harus tinggal bersama iblis betina ini.

"Angel, apa yg kau lakukan tengah malam seperti ini, kau mau sakit huh?" Ini dia, iblis wanita ini. Dia iblis yg ku maksud.

"Diam atau ku robek mulutmu itu" dia iblis gila tak tau diri, lihatlah. Ia tertawa? Dia sudah gila.

"Apa kau mengingat masa lalu mu itu heh? Aku sudah menyiapkan booster untuk mu" saat aku menoleh ke arahnya, dia hanya tersenyum.

"Kau tau apa yg ku butuhkan" aku menuju tempat dimana wanita iblis itu meletakkan booster ku.

"Jangan malam malam sayang, ingat! Kau besok harus sekolah" aku tak peduli apa yg dia ucapkan, toh aku tau apa yg harus ku lakukan.

Ckleek...

Di dinding itu, booster ku sudah berada di sana. Ia tampak menarik dan sangat indah. Tapi aku akan membuatnya lebih cantik dari ini.

Aku mendekati nya, setelah sampai di hadapannya, aku pun membelai Surai pirang panjangnya.

"Good night girl"

"S..siapa kamu? T...tolong aku, bantu aku pergi dari sini. W...wanita itu.. d...dia ingin membunuh ku... Aku takut" siapa wanita yg dia maksud? Si iblis itu?

"Tenang sayang, aku akan membuat mu tenang, tapi kita bermain dulu yah" hahahaha dia menegang mendengar bisikan ku.

Aku ambil pisau kecil kecil yg ada di meja itu, lihat... Pisau ini begitu berkilau ketika terkena cahaya lampu. Aku rasa ini akan sedikit seru.

"Akhhhh sakittt... Akhhh jangan.." aku suka suara ini, ini adalah lagu yg indah.

"Aa...mpun akhhh jangan bunuh aku" hhh ini sangat menyenangkan.

"Tenang sayang, ini akan bertahan lama" aku melanjutkan permainan pisau ku di wajahnya.

Ahhh wajahnya sudah cantik, sekarang tangan cantiknya harus aku percantik juga. Nahhh garpu ini lumayan juga untuk permainan ku.

"Akhhhh jangannn.... Sss...akhhit" oouhh sakit kah? Aku tak merasakannya tuh.

"Ouhhh sakit yah, baiklah aku akan membantumu" aku mengambil sebotol alkohol 70% di kotak p3k, aku menumpahkan nya ke luka gadis itu.

"Akhhhhhhhh" terusss terus berteriak, semakin kencang teriakan mu, aku semakin senang.

Aku melanjutkan permainan ku dengan sedikit bermain dengan isi perut gadis ini. Isinya sangat kenyal. Lihat gadis ini, dia bermandikan darah. Dia begitu cantik dengan penampilan seperti ini.

Aku melepaskan ikatan matanya itu. Dia sedikit terkejut setelah melihat ku.

"Ada apa? Aku tau aku cantik, jangan terlalu lebay menatapku" aku sedikit menekan ginjal dengan jari telunjuk ku. Dia pun berteriak lagi.

"Aku ambil mata mu ya? Sepertinya mata mu itu indah" iya menggelengkan kepalanya, tapi aku tak peduli aku mengambil garpu tadi untuk mencongkel bola matanya itu.

"Akhhh Refa, kau gilaaaa.... Aku salah apaaa" teriakan itu semakin melemah ketika bola mata itu sudah ku cabut.

"Hufft kau cukup kuat ternyata. Kau bahkan masih hidup setelah semua permainan ini" dia menangis meratapi nasibnya itu. Jangan menangis, kau cantik kok.

"Refa!!! Cepat selesaikan permainan mu itu. Ini sudah malam besok kau harus sekolah" iblis itu-_-#, dia tidak tau kalau aku sedang asyik bermain.

"Diamlah iblis sialan!, akan ku selesaikan sesegera mungkin" karena aku tak mau lagi mendengar dia mengoceh, aku pun mengambil kapak dan langsung menebas kepala gadis di depan ku ini hingga kepala menggelinding di bawah kaki ku.

"Sampai jumpa di neraka kelak BICTH" aku pun meninggalkan ruangan itu tanpa membersihkan ulah ku. Itu sudah biasa, pembantu iblis itu yg akan membersihkannya.

"Sudah puas? Lihat ini sudah jam 03.19 kau sekolah besok" dia menunjuk jam dinding itu.

Aku tak perduli apa yg dia katakan, aku langsung menuju kamarku dan aku ingin istirahat. Tentunya setelah aku membersihkan sisa sisa darah di baju ku ini.

❄️🔪❄️

Holaaa gaisss ketemu lagi sama cerita baru author 😁. Kali ini author mau buat cerita yg lebih asik lagi, supaya nih cerita gak ngegantung, jangn lupa vote and komen ya?

Gak vote+comen, gak author lanjutin

 PyscopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang