Part 4

8 0 0
                                    

Luna terbangun di pagi hari karena ketukan pintu yang terus berbunyi sedari tadi

Gadia itu ingat pesan Ibu nya tadi malam untuk menemani belanja

Selagi mengumpulkan nyawa, Luna melihat ke ponsel nya mengecek jadwal nya hari ini

Ternyata jadwal nya tidak terlalu padat apalagi Ibu nya menyuruh hari ini untuk istirahat dalam membuka buku agar tidak terlalu kelelahan

Luna melakukan rutinitas pagi seperti biasa nya yaitu membereskan tempat dan pergi mandi

>>>

" LUNAAA! Udah selesai belum? Nanti kesiangan lho " - Ibu Luna

" Iyaa ma bentar " - Luna

Luna menuruni tangga dengan mengenakan baju santai berwarna hitam dan di lengkapi sebuah blazer warna putih

Mata gadis itu tertuju pada makanan yang ada di atas meja, seperti nya sarapan pagi ini akan sangat banyak

" Wahh mama udah masak " - Luna

" Kamu itu udah jangan teriak, cepetan makan nanti temenin mama belanja " - Ibu Luna

" Oke ma, eh iya papa mana? " - Luna

" Papa tadi pagi ke bengkel benerin mobil kesayangan dia katanya mau di bagusin " - Ibu Luna

" Pesenan nya banyak ya ma? " - Luna

" Nggak juga, tapi lumayan itu juga buat kamu nanti. Eh iya Luna, gimana test nya nanti?  " - Ibu Luna

" Luna udah nabung kok ma, kan Luna juga dapet beasiswa ma. Luna cuma cari tempat tinggal aja disana " - Luna

" Lho! Gimana kamu mau cari disana? " - Ibu Luna

" Nanti dari pihak universitas ada yang ngarahin kok ma, udah mama nggak perlu khawatir " - Luna

" Ya udah cepetan makan nya, nanti kesiangan " - Ibu Luna

***

Suasana pasar pagi ini sedikit sepi tidak seperti biasa nya

Luna dan Ibu nya berpencar mencari bahan makanan yang di butuh kan

Sepertinya belanjaan yang di bawa Luna sedikit banyak, yang membuat Luna kesusahan mengangkat nya

Luna mencari Ibu nya ke lorong lain dan benar ajaa Ibu nya sedang membeli telur

" Mama beli telur buat apa? Nggak ada di bahan juga " - Luna

" Buat kita makan Luna, sayur nya udah kamu beli semua?  " - Ibu Luna

" Udah kok ma, kita pulang ya " - Luna

" Papa jemput kita di depan, tadi papa telepon mama " - Ibu Luna

Luna membawa belanjaan di tengah pasar menuju parkiran depan

Mencari mobil kesayangan ayah nya yang berwarna hitam

Baiklah tidak ada yang berubah di mata Luna, hanya saja mobil itu sedikit bersih dan bagian lecet nya tidak ada lagi

Luna memasuki kursi belakang dengan tumpukan belanjaan yang ada di sebelah nya

Tidak ada pembicaraan selama perjalanan dan seperti nya hari ini akan berlangsung sangat cepat

Luna menyuruh ayah nya untuk berhenti karena ada yang harus di urus nya

Dia harus foto untuk passport dan kebetulan tempat nya tidak jauh dari pasar tadi

Luna memasuki studio foto tersebut dan merapikan pakaian

Seorang pegawai mengajak nya ke ruang ganti untuk merapikan lagi penampilan nya

Fokus Luna terganggu dengan dering ponsel nya

Luna dengan cepat memeriksa ponsel nya dan mengangkat telepon dari salah satu dosen nya

Luna
Iya pak, ada apa?

Donen Luna
Saya informasikan, jadwal test nya di percepat menjadi besok. Saya harap kamu sudah siap!

Luna
Baik pak, terimakasih informasinya

Setelah telepon berhenti, rasanya jantung Luna berpacu lebih cepat. Sepertinya hari ini dia harus menghabiskan satu buku catatan lagi

Pegawai yang membantu nya tadi melambaikan tangan ke depan wajah Luna

Dan membuat Luna tersadar kembali

" Maaf, fotografer nya sudah menunggu "

" Oh oke, terimakasih " - Luna

Dengan langkah gugup dan juga jantung nya tetap berpacu dengan cepat

Membuat perut nya terasa mulas, Luna mencoba untuk tersenyum di depan kameran

Hasil pertama dia kurang memuaskan dan mengambil lagi foto yang kedua

Karena tidak mau menyiakan waktu, akhir nya Luna mengiyakan hasil foto yang kedua

Luna berjalan ke bagian administrasi dan membayar

Langkah kaki nya dengan cepat menuju rumah nya, tentu saja Luna jalan kaki

Ia sudah terbiasa dengan hal itu, seperti nya rencana Luna sedikit berantakan karena jadwal yang di percepat



































TBC

LumosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang