Luna terbangun di pagi hari karena ketukan pintu yang terus berbunyi sedari tadi
Gadia itu ingat pesan Ibu nya tadi malam untuk menemani belanja
Selagi mengumpulkan nyawa, Luna melihat ke ponsel nya mengecek jadwal nya hari ini
Ternyata jadwal nya tidak terlalu padat apalagi Ibu nya menyuruh hari ini untuk istirahat dalam membuka buku agar tidak terlalu kelelahan
Luna melakukan rutinitas pagi seperti biasa nya yaitu membereskan tempat dan pergi mandi
>>>
" LUNAAA! Udah selesai belum? Nanti kesiangan lho " - Ibu Luna
" Iyaa ma bentar " - Luna
Luna menuruni tangga dengan mengenakan baju santai berwarna hitam dan di lengkapi sebuah blazer warna putih
Mata gadis itu tertuju pada makanan yang ada di atas meja, seperti nya sarapan pagi ini akan sangat banyak
" Wahh mama udah masak " - Luna
" Kamu itu udah jangan teriak, cepetan makan nanti temenin mama belanja " - Ibu Luna
" Oke ma, eh iya papa mana? " - Luna
" Papa tadi pagi ke bengkel benerin mobil kesayangan dia katanya mau di bagusin " - Ibu Luna
" Pesenan nya banyak ya ma? " - Luna
" Nggak juga, tapi lumayan itu juga buat kamu nanti. Eh iya Luna, gimana test nya nanti? " - Ibu Luna
" Luna udah nabung kok ma, kan Luna juga dapet beasiswa ma. Luna cuma cari tempat tinggal aja disana " - Luna
" Lho! Gimana kamu mau cari disana? " - Ibu Luna
" Nanti dari pihak universitas ada yang ngarahin kok ma, udah mama nggak perlu khawatir " - Luna
" Ya udah cepetan makan nya, nanti kesiangan " - Ibu Luna
***
Suasana pasar pagi ini sedikit sepi tidak seperti biasa nya
Luna dan Ibu nya berpencar mencari bahan makanan yang di butuh kan
Sepertinya belanjaan yang di bawa Luna sedikit banyak, yang membuat Luna kesusahan mengangkat nya
Luna mencari Ibu nya ke lorong lain dan benar ajaa Ibu nya sedang membeli telur
" Mama beli telur buat apa? Nggak ada di bahan juga " - Luna
" Buat kita makan Luna, sayur nya udah kamu beli semua? " - Ibu Luna
" Udah kok ma, kita pulang ya " - Luna
" Papa jemput kita di depan, tadi papa telepon mama " - Ibu Luna
Luna membawa belanjaan di tengah pasar menuju parkiran depan
Mencari mobil kesayangan ayah nya yang berwarna hitam
Baiklah tidak ada yang berubah di mata Luna, hanya saja mobil itu sedikit bersih dan bagian lecet nya tidak ada lagi
Luna memasuki kursi belakang dengan tumpukan belanjaan yang ada di sebelah nya
Tidak ada pembicaraan selama perjalanan dan seperti nya hari ini akan berlangsung sangat cepat
Luna menyuruh ayah nya untuk berhenti karena ada yang harus di urus nya
Dia harus foto untuk passport dan kebetulan tempat nya tidak jauh dari pasar tadi
Luna memasuki studio foto tersebut dan merapikan pakaian
Seorang pegawai mengajak nya ke ruang ganti untuk merapikan lagi penampilan nya
Fokus Luna terganggu dengan dering ponsel nya
Luna dengan cepat memeriksa ponsel nya dan mengangkat telepon dari salah satu dosen nya
Luna
Iya pak, ada apa?Donen Luna
Saya informasikan, jadwal test nya di percepat menjadi besok. Saya harap kamu sudah siap!Luna
Baik pak, terimakasih informasinyaSetelah telepon berhenti, rasanya jantung Luna berpacu lebih cepat. Sepertinya hari ini dia harus menghabiskan satu buku catatan lagi
Pegawai yang membantu nya tadi melambaikan tangan ke depan wajah Luna
Dan membuat Luna tersadar kembali
" Maaf, fotografer nya sudah menunggu "
" Oh oke, terimakasih " - Luna
Dengan langkah gugup dan juga jantung nya tetap berpacu dengan cepat
Membuat perut nya terasa mulas, Luna mencoba untuk tersenyum di depan kameran
Hasil pertama dia kurang memuaskan dan mengambil lagi foto yang kedua
Karena tidak mau menyiakan waktu, akhir nya Luna mengiyakan hasil foto yang kedua
Luna berjalan ke bagian administrasi dan membayar
Langkah kaki nya dengan cepat menuju rumah nya, tentu saja Luna jalan kaki
Ia sudah terbiasa dengan hal itu, seperti nya rencana Luna sedikit berantakan karena jadwal yang di percepat
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Lumos
Fanfiction" Hanya perlu setitik cahaya untuk keluar dari kegelapan '' - Guanlin Baca aja dulu, dan juga vote & comment kalian itu sangat berarti buat saya readers ^^