Seluruh persiapan Luna telah selesai dan akhirnya hari yang di tunggu nya tiba
Jadwal test nya berlangsung hari ini dan semua berjalan lancar di mulai dari test wawancara, kesehatan, fisik, dan juga yang lain nya
Pengumuman hasil test akan di kirim melalui email pribadi nya
Luna memeriksa terus ke arah ponsel nya namun belum tampak ada nya notifikasi dari email
Hembusan nafas keluar dari hidung nya dengan sangat kuat menandakan ia seperti menyerah menunggu
Namun, Luna menyingkirkan pikiran buruk itu dan terus berpikir positif serta optimis jika dia akan lulus
Hampir 15 menit sejak tadi ia menunggu akhir nya satu notifikasi muncul
Dan benar saja itu sebuah pemberitahuan dari email dengan isi yang menyatakan jika ia lulus dalam test beasiswa nya
Luna melompat kegirangan sampai tak henti nya tersenyum
Ia memanggil kedua orang tua nya selagi berlari melewati tangga menuju lantai bawah
" MAMAAA! LUNA LULUS TEST NYA " - Luna
" Beneran?! Anak papa lulus? " - Ayah Luna
" Mama seneng kalau anak mama bahagia, ini beneran lulus Na? " - Ibu Luna
" Iyaa ma, Luna lulus dan seneng bangettt. Tapi nanti kita jauhan ma, pa " - Luna
" Nggak apa kok, papa bangga sama kamu " - Ayah Luna
" Berangkat nya kapan? " - Ibu Luna
" Minggu depan ma, soal passport dan perlengkapan lain nya Luna udah siapin semua " - Luna
" Tapi papa, cuma bisa kasih sedikit Luna " - Ayah Luna
" Luna udah nabung kok, cukup untuk cari tempat tinggal disana pa buat makan juga cukup. Luna juga disana bakal kerja pa sekalian kuliah " - Luna
" Bagus kalau begitu, tapi mama sama papa tetep kasih kamu uang kok buat tambahan " - Ibu Luna
" Iyaa mama makasih yah papa juga makasih banyak " - Luna
***
Keberangkatan Luna menuju Korea Selatan di dampingi kedua orang tua nya
Hanya tiga mahasiswa yang berangkat yaitu Luna, Vania, dan Gibran
Semua nya di dampingi orang tua masing-masing
Luna sangat bersyukur ternyata Vania juga ikut, karena ia akan memiliki teman saat di sana
Panggilan keberangkatan pesawat mulai terdengar, Luna berpamitan kepada kedua orang tua nya
" Hati-hati ya " - Ibu Luna
" Iyaa ma, mama sama papa juga jaga diri disini " - Luna
" Hey Vania, liatin Luna yaa " - Ayah Luna
" Iyaa om siap, kayak sama siapa aja sih om " - Vania
Akhirnya setelah berpamitan, Luna berjalan menuju garbarata untuk masuk ke pesawat
Langkah kaki Luna sejujurnya berat dan mata nya sedikit berkaca-kaca karena meninggalkan orang tua nya pergi jauh
Tapi ia tetap tegar dan tersenyum, Luna menginginkan masa depan yang cerah dan lebih baik
Ibu nya selalu berkata seorang anak harus lebih dari orang tua nya
Maka dari itu Luna sangat ingin membanggakan orang tua nya dengan menjadi orang yang sukses
Memulai jalan sendirian dan menata jalan nya untuk menuju yang ingin ia capai
Luna sudah duduk di pojok dab Vania ada di sebalah kanan nya, Luna selalu suka duduk di dekat jendela dan menatap keluar
Namun, ini berbeda dengan mobil sekarang hanya menatap putih nya awan dan biru nya langit
Karena mulai bosan Luna memejamkan matanya sebentar dan mulai mengarungi alam mimpi yang indah
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Lumos
Fanfiction" Hanya perlu setitik cahaya untuk keluar dari kegelapan '' - Guanlin Baca aja dulu, dan juga vote & comment kalian itu sangat berarti buat saya readers ^^