Love Is a Fragile Dance

119 15 4
                                    

Baekjin menekan bel apartemen Yuri berulang kali. Setelah kejadian semalam, keduanya memutuskan untuk berdamai. Lagipula, sebenarnya Baekjin bukan orang yang seperti itu kok. Ia hanya malu karena Yuri melihatnya menangis malam itu. Ia tidak membenci Yuri, tapi hanya sedikit kesal dan- malu, mungkin. Dan sebagai permintaan maaf Yuri kepadanya, Yuri meminjamkan CD game yang disewanya kemarin kepada Baekjin. Maka disinilah ia sekarang, berdiri di depan apartemen Yuri untuk menagih janji laki-laki itu. Baekjin menghela napas kesal, pintu apartemen itu belum juga terbuka. Baekjin mencoba menekan kenop pintu. Tidak dikunci. Ia mebukanya ragu-ragu. Yuri pasti tidak akan marah padanya karena ini. Lagipula, sekarang mereka teman kan?

Ruangan itu sudah tidak seperti pertama ia kemari, barang-barang yang sebelumnya berantakan kini sudah tertata rapi. Aroma maskulin tercium dihidung Baekjin. Membuatnya menebak-nebak parfum apa yang dipakai penghuninya. Baekjin berjalan masuk, ia tidak menemukan Yuri dimanapun. Saat perhatian Baekjin tertuju pada koleksi figur didinding, sebuah suara berat tiba-tiba mengagetkannya.

"Jin-ah" Baekjin membalikan badan. Ia tersentak dan refleks membuang muka.

"Ya! Kenapa kau tidak pakai baju!?" Si Tuan rumah justru tertawa kecil. Ia masih berdiri dengan santainya dengan hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya.

 Baekjin lagi-lagi terlonjak kaget ketika merasakan makhluk berbulu yang bergelung dikakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Baekjin lagi-lagi terlonjak kaget ketika merasakan makhluk berbulu yang bergelung dikakinya. Ia takut-takut melirik kebawah, melihat seekor kucing berwarna abu-abu yang menggoyangkan ekornya manja.

"Wah, sepertinya Lyolik menyukaimu" Yuri tersenyum, biasanya kucingnya itu enggan bermanja dengan siapapun selain dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, sepertinya Lyolik menyukaimu" Yuri tersenyum, biasanya kucingnya itu enggan bermanja dengan siapapun selain dirinya. Ah, sepertinya Lyolik paham jika Baekjin adalah teman barunya yang 'berbeda'.

Baekjin membalikan badannya. Ia menendang kucing itu rusuh. Wajah pucatnya memerah hingga ketelinga.

"Ya! Cepat pakai bajumu mesum!" Yuri justru kembali tertawa, ia menatap punggung laki-laki pendek dihadapannya dengan senyuman aneh.

"Kau berlebihan Jin-ah. Ah! Atau jangan jangan-" Yuri berjalan mendekat, ia mendekatkan wajahnya ke leher Baekjin. "Kau baru pertama kali melihat tubuh sebagus milikku, ya?"

Long Sequence II Yuri X Baekjin II YurijinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang