"Mau pulang bareng?" Tawar jaehyun begitu mereka selesai belajar
Yena sontak menggeleng, sudah cukup rasa canggung diantara mereka, dia tak mau bertambah lagi bila terjadi sesuatu saat pulang bersama.
"Tapi udah sore, bentar lagi malem, lo gue anter aja, bahaya" ucap jaehyun lagi
"Naik bus aja" tolak yena langsung beranjak pergi
.
.
.
"Lo tuh kenapa sih na" rutuk yena setelah berjalan beberapa meter dari kampus
'Jaehyun baik kok'
'Gue suka sama lo'
'Lagi pula jaehyun juga suka sisi lo yang lain'
'Gue juga cowok, tau gue kalo jaehyun suka sama lo'
Perlahan pikiran mulai berdatangan, membuat yena menggelengkan kepalanya. dia teringat bagaimana jantung nya masih suka tak terkontrol.
"Ck gak tau ah, tinggal jawab aja" ucap yena kesel
'Kalo suka ya bilang suka, kalo nggak ya tolak aja'
"Akhhh otak gue kenapa sih!" ucap yena kesel
Dia meraba tas nya dan mengeluarkan lip cream dari sana, barang yang selalu ada di dalam tasnya tapi sangat jarang dia pakai. Setelah menata rambutnya, dan memakai lip cream lalu berjalan kembali menuju kampus.
"Jae-" panggilan yena terhenti begitu melihat jaehyun yang berbincang secara leluasa dengan nancy, sang primadona kamus desain.
Sesekali bahkan nancy memukul lengan jaehyun, dan jaehyun mengacak rambut perempuan tersebut.
Yena tersenyum pahit, perlahan dia melangkahkan kaki nya pergi dari sana, dan dalam setiap langkahnya pula, dia menyesali kembali membawa laki laki kedalam kehidupannya.
"Haha, gue bego banget ya" gumam yena samar
Iya bener, gue gak bakal terluka kalo misalnya gue gak berharap sesuatu, pada akhirnya perempuan terluka karena harapan yang tak pernah ada kan. Batin yena.
"Pada akhirnya gue masih yena yang dulu" ucap yena pada dirinya sendiri.
....
Yena pov
Gue memasuki kamar gue dengan enggan, sedikit menyeret kaki gue, lalu menaruh tas gue ke lantai dan melempar diri sendiri ke kasur.
Sedikit lega rasanya mengingat mark yang sudah tak lagi tinggal di rumah, namun tinggal di apartement yang sudah ia dapatkan 1 minggu yang lalu. Sehingga intensitas gue ketemu dengan ke dua orang yang sangat tau ekspresi gue pun berkurang. Dan tentu pertanyaan yang sangat males gue jawab juga takkan keluar.
Namun sepertinya, impian gue untuk menyendiri malem ini pun hanya impia belaka, karna mendengar hp gue berdering dengan nama keysha yang tertera di sana.
"Halo?" sapa gue pelan
'Kenapa? Capek? Kan lo cuman 1 matkul tadi' tanya keysha di sana
"Gue habis di kasih kerjaan bakti sosial ama bu irene" jawab gue gak sepenuh nya boong
'Hah? Bakti sosial apaan?' Tanya keysha
"Ya... gitu" jawab gue malas membahas lebih jauh
'Btw, lo ama jaehyun gimana?' Tanya keysha membuat gue menghela nafas
"Gimana apanya?" Tanya gue balik dengan nada malas
'Lo masih gantungin dia?' Tanya keysha
"Hmm sebenernya.., gue bukan gantungin, tapi emang mungkin... gue ama dia emang kayak orang yang sepintas lalu aja" jawab gue dengan rasional