Terkutuk [Hsw x Csy]

Part 2

Sial

Sial

Sial

Hanya itu kata yang terus terucap oleh namja bernama Cho Seungyoun yang sedang terduduk ditaman sekolah.

"Itu hukuman barumu Cho Seungyoun"

"Sialan, enyahlah dari pikiranku" gumamnya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hei" ucap orang itu sambil menepuk bahu Seungyoun.

"Hah!" Reflek Seungyoun karena terkejut, ia membalikan badannya. Ow..dan ternyata yang memengang bahunya adalah Lee Jinhyuk sahabatnya.

"Bodoh kau membuatku terkejut"

"Hhe, tidak biasanya seorang Cho Seungyoun melamun? Apa yang sedang kau lamunkan hmm?" Tanya Jinhyuk mendudukan dirinya disamping Seungyoun.

"Ti..tidak ada" jawabnya gugup

"Ehm"

"Ada apa kau menemuiku?" Seungyoun mengalihkan pembicaraan.

"Aish, aku hampir lupa, kau sih"

"Yak! Kenapa aku!"

"Lupakan, apa kau tau berita tentang ketua osis kita Han Seungwoo"

"Ya, kenapa?"

"Ada yang melihat dia mencium seseorang dikoridor dekat kantin"

Deg

"Aku punya fotonya"

Entah kenapa jantung dia berdebar cepat mendengar itu.

Jinhyuk membuka ponselnya memperlihatkan foto itu.

"Aish kenapa wajah orang yang dia cium tidak terlihat"

Huft..

Seungyoun sedikit bernafas lega.

"Syukurlah aku selamat" batinnya.

"Ya..ya..coba kau liat baik baik apa kau kenal dengan orang yang difoto ini?" Sambil menzoom foto itu meneliti siapakah orang yang ada di foto.

"Tunggu-tunggu..kok ini seperti mirip denganmu?" Tanya Jinhyuk menatap Seungyoun.

"A..ah..tidak..mungkin." jawab Seungyoun agak gugup.

"Ah...iya juga mana mungkin itu kau, kaukan normal"

Bersyukurlah kau Cho Seungyoun karna sahabatmu hari ini sedang lemot.

"Sudahlah, jangan membicarakannya tidak penting. Lebih baik aku pergi" ucapnya langsung berdiri.

"Kau akan kemana?"

"Nyebat"

•

•

•

Saat jam pulang sekolah, Seungyoun langsung melangkahkan kakinya ke parkiran menuju motornya. Diapun menghidupkan motornya, tapi langsung mematikannya lagi.

"Sepertinya ini masih sore, sebaiknya aku kemana ya" gumam Seungyoun, ia mengambil ponselnya untuk menghubungi Jinhyuk.

Tut..tut

Akhirnya diangkat.

"Halo"

"Tumben, ada apa kau menelpon ku?"

"Kau dimana?"

"Ah..aku lupa kau itu orangnya to the poin. Aku baru saja sampai rumah"

"Oke, aku akan kesana"