Terbelenggu dalam senduBertaruh hanya separuh
Tak biasa bukan tak bisa
Raga ini sungguh tersiksa
Jiwa ini sungguh merana
Tersiksa karena tak biasa
Ditempat dimana aku harus
berjibaku dengan waktu yang
tak bisa bertoleransi dengan
liku
Dimedan perang dimana diri
harus menguasai lawan
Tak boleh lengah apalagi kalah;
Bagai busur yang siap menembus
lubang dubur,penuh dendam.
Sungguh diri ini harus melebur dengan
keadaan; Diam mematikan bergerak
menghancurkan.
kataku dalam perundingan rasa malam itu.