Jungkook tersenyum mengingat pertemuan pertamanya dengan sang pujaan hati. Kala ituㅡ 14 tahun yang lalu ㅡ taehyung 6 tahun dengan lantang menyuarakan ketidak sukaannya terhadap yang lebih tua. Tak ada angin tak ada hujan, kehadiran taehyung menginterupsi di tengah kakak beradik jeon."Mas jangan cuma berani sama anak cewek dong! Sini lawan aku aja mas!" Pipi taehyung yang menggembung sempurna dengan tangan terkepal sedikit gemetar, menampakan kekesalannya untuk jungkook.
Tapi kalo mengingat dua orang yang berada dihadapannya ini adalah kakak adik, sudah sangat jelas taehyung kecil kita salah paham.
Jungkook yang terdiam karena bingung memberikan celah kepada sang adik untuk kabur. Kakaknya itu selalu mengganggunya kalo sedang menikmati makanan. Entah itu jajanan yang dibeli dari abang penjual makanan ataupun makanan yang sering ayah mereka bawakan sebagai oleh oleh.
Jungkook memang selalu kurang kalo masalah makanan. Tapi anehnya, dia dengan alami selalu tumbuh keatas bukan kesamping.
Jujur saja, somi tidak kenal dengan bocah yang menyelamatkannya tadi. Jadi dia acuh dan berlari kedalam rumah. Menyelamatkan makanannya, meninggalkan taehyung kecil yang masih gentar menatap jungkook. Padahal kalo ditelaah, matanya sudah berkaca kaca.
Taehyung takut sebenernya.
Gemetar ditangan taehyung semakin menjadi saat jungkook mendekatinya. Matanya yang semula hanya berkaca kaca kini menitikan airmata melalui celahnya.
Taehyung menangis.
Dan sore itu, jungkook yang juga bingung karena tangisan tiba-tiba taehyung mendapatkan omelan dari kedua orangtuanya. Dengan teganya jungkook dituduh menjahili tetangga barunya itu.
"Kok mas jungkook malah senyum senyum sih!!" Taehyung menatap tajam laki-laki yang lebih tua darinya itu. Niatnya sih mau marah, tapi ekspresinya malah bikin jungkook gemes.
"Ya kamu itu loh tae...gak ada berubahnya sama sekali." Sambil memamerkan gigi kelinci miliknya, jungkook mengusak rambut taehyung.
Jungkook bisa mengintip genangan kecil dikedua mata taehyung.
"Apanya coba yang gak berubah? Akukan berubah mas! Makin cakep juga kata bunda!" Pipinya dia gembungkan. Kebiasaan taehyung kalo sedang kesal.
Mau tidak mau, tangan jungkook dengan lancangnya menyentuh pipi taehyung lalu mengelusnya lembut. "Mana yang berubah? Kamu itu masih suka sok heroik. Padahal endingnya kita tau sendiri gimana kan?"
"Apa?? Memang apa endingnya? Sok tau kamu mas!!" Tantang taehyung. Dasar sok. Padahal dia mengerti ending seperti apa yang dibicarakan jungkook, tapi dia tetep bersikap sok heroik sampai akhir.
Setitik airmata yang keluar secara diam diam itu tak akan luput dari sensor jeon jungkook, dengan sigap diusapnya daerah sekitaran mata taehyung.
"Kayak gininih, kamu endingnya pasti nangis tae." Jungkook meneliti sekali lagi wajah pujaan hatinya, memastikan tak ada sedikitpun rasa sakit yang menggores ekspresi di wajah taehyung. "Padahal barusan yang kamu lawan itu anak sd kelas 4 loh tae? Kamu pites dikit juga pasti dia yang nangis. Ini kenapa malah kamu yang nangis sih?"
Tak ada jawaban dari taehyung. Dia hanya menunduk, tapi tak menutupi pipinya yang masih menggembung sempurna dengan ujung ujung bibir yang mengintip.
Mulai deh kayak bebek bibirnya.
Taehyung itu memiliki ekspresi tersendiri untuk menggambarkan suasana hatinya. Seperti saat tadi saat dia kesal, taehyung akan menggembungkan pipinya. Dan sekarang dia menggembungkan pipi dan memajukan bibir layaknya bebek. Ini tandanya taehyung sedang ngambek.
Biasanya kalo udah kayak gini, taehyung gak mau liat wajah mas jungkook.
"Padahalkan tae niat baik......" cicitnya. "Tae cuma mau bantuin temennya yang dijahilin. Tae kan gak tau kalo anak sd sekarang galak galak...."
Jungkook menghela nafas. Susah kalo taehyung sudah ngambek. Semua energi yang tumpah tumpah ditiap detik taehyung bernafas seketika lenyap. Menyisakan taehyung yang tidak punya ketertarikan akan apapun.
"Yaudah gak usahㅡ"
"Udah dulu ya mas, tae mau pulang. Mas namjoon udah nungguin di rumah. Tae lupa mau ngerjain tugas sama mas namjoon."
Ini yang paling jungkook tidak suka. Taehyungnya selalu akan lari menghampiri rivalnya kalo sudah ngambek. Tapi mau gimana? Jungkook gak bisa berbuat apa apa. Yang dia bisa lakuin sekarang cuma ngebuntutin taehyung, mengantar si bayi cantiknya ini sampai rumah dalam diam. Kalo tidak taehyung bisa bisa ilang karena nyasar.
Selama sisa perjalanan mengantar taehyung, pikiran jungkook mengawang. Tentang bagaimana dia bisa berakhir mencintai taehyung. Bagaimana dia berakhir dengan jantung yang selalu berdetak lebih cepat jika bersama taehyungnya.
Jungkook ingat, lima tahun yang lalu semuanya masih biasa saja. Sejak kapan sebenarnya? Dia sendiri tidak tahu.
Disini mereka ㅡ didepan kediaman keluarga taehyung dengan wajah yang menjengkelkan terpampang di ambang pintu rumah. Kim namjoon. Siapa lagi kalo bukan rivalnya.
"Tae?" Mendengar namanya disebut, taehyung berhenti melangkah namun tak menoleh barang sesenti.
Jungkook tersenyum. "Besok mas traktir eskrim yang banyak. Maafin mas ya," namun hening tak ada respon.
Jungkook memutuskan untuk putar arah.
"Besok tae masuk pagi." Secepat kilat jungkook memutar kepala, tapi taehyung ternyata tidak menoleh sepertinya. "Jemput! Jangan telat! Kalo telat tae gak mau kalo cuma dibeliin corneto, harus gelato yang mahal!" Selesainya, taehyung langsung melenggang masuk rumah.
Jungkook tersenyum sumringah. Tentu saja. Apalagi yang bisa jungkook lakukan? Joget joget kayak boneka mampang?
Ini sudah cukup. Sikap taehyung ini saja sudah cukup untuk tidak memperdulikan lagi sejak kapan dia jatuh cinta. Sejak kapanpun itu, jungkook bersyukur karena cintanya jatuh keseorang bayi besar seperti taehyung.
"Taehyungnya mas jungkook dimasa depan, yang sabar nunggu ya. Soalnya mas lagi sibuk memenangkan hati taehyung dimasa sekarang."
***___***___***
//aaaaaaaaaaaaaa........maaf yaaa kalo awalnya udah gak sesuai ekspektasi 😭😭 ayooo kalan jangan upa voment! Biar akunya makin semangat!!//
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jungkook!!
Fanfiction"Taehyung nyapu itu harus bersih, mau kamu jodohnya brewokan?" Tapi gimana kalo cowok brewoknya kayak Adam Levine? Atau Syahrukh Khan? Taehyungnya mau aja kalo kayak gitu mah. "Memang itu tujuan aku tau! Aku mau dapet jodoh yang brewokan sexy gitu!"...