" cinta itu burung yang indah,
Yang mengemis untuk ditangkap tapi menolak dilukai."
Khalil Gibran___________
Terlihat seorang gadis yang sedang bergelung dengan selimut yang perlahan mengerjapkan mata. Sinar mentari perlahan naik dan menerobos masuk melalui celah gorden. Dengan mata yang masih mengantuk Raya bangun dari tidur dan mengumpulkan separuh kesadarannya.
Raya menyipitkan mata untuk melihat jam dinding. Jarum pendek di angka enam dan jarum panjang di angka dua. Berartiii dia telat, waduh bisa celaka ini. Semenjak Raina lahir Raya mencoba hidup dengan mandiri, seperti motonya kalo bisa sendiri kenapa nggak.
Dengan malas Raya bangkit dan segera mengambil Handuk dan membersihkan diri. Raya baru saja masuk ke dalam kamar mandi. Dan tiba-tiba
"Aaaaa... mama, maa..." Raya berteriak sekeras mungkin dan segera pergi dari kamar mandi
" Ada apa? Nggak usah teriak-teriak ini masih pagi nanti ganggu tetangga" Sandra menyusuri tatapan mata Raya
" Itu..mah di kamar mandi ada kecoak. Raya kaget makanya teriak. Mama taukan kalo Raya takut kecoak" Raya berkata dengan suara bergetar, dia masih syok.
"Halah cuma kecoak kenapa takut, kecoak sama kamu gedean kamu kenapa takut. Nggak usah lebay gitu." Sandra mengambil sapu dan membuang kecoak keluar rumah
" Aku teriak takut dibilang lebay, aku bilang nggak bisa dibilang gitu aja gak bisa, aku bilang nggak tau dibilang anak sekolah kok gak tau, aku minta dibantuin dibilang manja. Terus pener e piye? kudu iso kabeh ngono, kudu manut dewek mu ngono. Aku yo nduwe karepan dewe ora trima manut karepanmu tok." Raya membatin tapi tukk Raya memukul mulutnya, nggak boleh ngomong gitu sama orang tua takut kualat.( terus yang bener gimana? Harus bisa semua gitu, harus nurut kemauanmu gitu. Aku juga punya kemauan sendiri bukan hanya nurutin kemauanmu aja)
"Ehh tadi kata mama ini masih pagi, itu mataharinya aja udah tinggi masa masih pagi." Elaknya
"Itu coba kamu buka gordennya, kmau pandangin jam yang ada didinding, kalo gak keliatan matanya di pelototin " mama menunjuk gorden yang masih tertutup
Raya melangkahkan kakinya menuju jendela dan membuka gorden. Oh ternyata yang membuat terang itu lampu tetangga. Langit masih gelap dan berartii...
Raya mendekat menuju jam dinding. Matanya memicing. Dasar mata siwer, kalo gak Deket gak jelas. Ini baru jam 4 lebih dua puluh." Udah kelihatan? Udah jelas kan, kamu subuhan dulu sana mama mau masak keburu siang. Raya, Kamu bangunin adik kamu dulu " suara Sandra dibalik pintu
"Aku gak suka disuruh-suruh, tapi malah disuruh. MAMA AJA YANG BANGUNIN REINA AKU MAU MANDI DULU." Raya seorang gadis yang disuruh malah nyuruh balik. Minta ditampol pake spatula
Selesai bersiap Raya menuju dapur dan cuss bau harum masakan tercium seketika. Tinggal ambil piring, buat susu dan segera pergi ke ruang keluarga. Raya menyalakan televisi yang menayangkan serial kartun kesukaannya. Sofia . Saat enak-enakan nonton tiba-tiba Tet Tetet Tetet sang biang rusuh datang dan mengacaukan semuanya. Bergantilah Chanelnya menjadi Sifa Sifa Sifa Sifa.
" Kenapa kok ganti Rein, bagus yang tadi mana remote nya. Mana Rein. Huh dasar perusuh mboh sak karepmu. ( terserah mu kalo gitu) Raya membawa gelas dan piring bekas makanan ke dapur.
" Mah aku berangkat dulu, Assalamualaikum. Gak dijawab dosa"
"Walaikumsalam, gak nunggu adikmu dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship
Random-Raya Aditama Dulu kita pernah bersama tapi kini -Nando Putra Hantoro Menurut kalian enak punya adik Apa enak jadi anak tunggal? Yuk, Kita ikuti kisah mereka This is my original thought Don't copy mystory