title: intertwine
starred:
nam dohyon from x1
as your
crush and bestie for long time•
• ━━━━━ ••●•• ━━━━━ ••
"nah udah cantik."sekali lagi kamu menatap dirimu di cermin. mama kamu telah mengikat rambutmu dengan style ponytail dengan rapi. ikat rambut bintang-bintang yang diberikan dia kemarin memang pantas buatmu. tanganmu terarah untuk memegang ikat rambut itu.
"adek kenapa sih dari tadi pegang-pegang ikat rambutnya? jelek ya, ikatan buatan mama?" tanya mama sambil sesekali merapikan rambutmu lagi.
"enggak kok, ma. adek suka deh hehe." jawabmu sambil nyengir.
dari luar pintu rumahmu, kamu mendengar langkah kaki yang seperti terburu-buru diikuti dengan ketukan pintu. "permisiii!! samlekoom!!"
pemilik suara itu, nam dohyon, tengah tersenyum lebar ketika dibukakan pintu oleh mamamu. "pagi tante, adeknya ada?"
adek yang dimaksud dohyon itu ya kamu. "adek apaan. gue juga punya nama kali." gerutumu dibelakang mama.
dohyon kemudian menatap ke arahmu lekat-lekat. "lho ini kan kunciran gue."
tanpa aba-aba dohyon, sahabatmu juga yang udah berteman sejak kecil bersama kamu, merangsek maju melewati mamamu. tangannya meraih kunciran yang ia berikan ke kamu kemarin. "kunciran gue dong. kan udah lo kasih ke gue kemarin." godamu.
dohyon tersenyum. "iya iya ngikut kata lo dah.."
melihat dohyon tersenyum kayak gitu, jantungmu berdetak lebih kencang sampai-sampai kamu panik kalau sahabatmu ini bakal denger. "y-ya udah kuy berangkat. mama papa, aku pamit ya!"
berbekal ucapan selamat tinggal dan hati-hati dari orangtuamu, kamu berangkat bersama cowok yang biasa dipanggil giant baby.
jarak sekolah yang dekat dari rumah kalian membuat jalan kaki adalah pilihan yang tepat untuk mencapai sekolah kalian. sepanjang perjalanan dohyon teringat akan suatu kabar yang ia dengar dari kakaknya, junho.
"tau gak sih kak jeno barusan putus sama kak yeeun." beber dongpyo kepada kalian.
"anjir sumpah?" balasmu kaget. "aduh padahal mereka kan goals banget... sayang.."
"ada apa kok manggil-manggil?" sahut dohyon.
pipimu memerah. "bukan sayang yang itu maksud guee."
ya sebut aja dirimu sendiri itu tsundere.
dohyon tersenyum jahil. "wah tomat ya ini? merah banget." katanya sambil mencubit pipimu gemas.
kamu bener-bener salah tingkah. kan ga lucu kalau dohyon tahu perasaanmu yang udah kamu simpen selama 8 tahun. "idih geer banget. udah ah mending gue gas kak jeno aja mumpung jomblo."
"hah apaan kok tiba-tiba agresif gitu ke kak jeno."
"kan ga ada salahnya tuk mencoba." bantahmu.
"dih sok puitis macam lagu."
"eh dengerin ya. kak jeno itu udah halal buat dikejar. kecuali kalo dia masih sama kak yeeun, itu berarti gue pelakor."
"astaghfirullah baru SMA udah ngomongin pelakor aja."
"pokoknya gue mesti ngejar kak jeno. gue udah bosen jomblo. fix harus belajar dandan sama-- adaaawww!!"
teriakan kesakitanmu keluar ketika dohyon mencubit pipimu gemas. "masih kecil gausah belajar dandan. lo manis kayak donat gini masa ga ada yang mau."
langkah kalian terhenti begitu saja. dohyon sibuk menatap iris hitammu dari ketinggiannya, membuatmu harus mendongak untuk menatapnya balik.
"ya tapi emang gitu kan." katamu sambil menatapnya. "ga ada yang mau sama gue."
tiba-tiba tanganmu digenggam oleh dohyon. "lo tuh sibuk banget merhatiin kak jeno sampe gatau kalo ada yang diem-diem suka sama lo." ucapnya dengan raut wajah serius.
kalimat yang dohyon keluarkan membuat jantungmu berdetak kencang. jangan-jangan dohyon juga suka sama kamu!
"udah jam segini." tautan tangan kalian terlepas karena dohyon sudah menarik tangannya. "kita mesti cepet. nanti keburu telat."
dohyon jalan duluan. ujung telinganya memerah, tanda kalo dohyon sedang menahan malu.
lalu apa yang kamu tunggu? sepertinya memang benar kalo dohyon juga suka sama kamu!
dengan setengah berlari kamu menyusul dohyon. setelah kalian berjalan berdampingan lagi, kamu memberanikan diri untuk memegang tangan dohyon. kamu merasakan dirinya tersentak lalu memandangmu.
"kenapa? gue pengen kita pegangan tangan sampe sekolah." katamu dengan nada merajuk.
"yaudah. sampe dalam kelas juga boleh kok pegangan."
kamu tersenyum mendengarnya, tanganmu semakin yakin menggenggam tangannya dan melanjutkan untuk berjalan menuju sekolah.
sedangkan dohyon, diam-diam juga menatapmu sambil tersenyum. di pipinya terdapat semburat merah. tapi tidak apa, setidaknya kalian berdua tau perasaan masing-masing dan siap untuk melangkah ke tahap berikutnya.
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅