"Ada penelitian yang kengatakan bahwa seorang laki-laki jarang yang mengalami gangguan jiwa atau angka mengalami gangguan jiwa lebih rendah dibanding perempuan akan tetapi paling tinggi angka kejadian bunuh dirinya" Akara menjelaskan terlait penyakit jiwa di depan sekumpulan anak SMA.
Akara merupakan mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani sosialisasi masalah kesehatan jiwa di salah satu sekolah menengah atas." Kak saya ingin bertanya" kata salah satu siswa yang ada di dalam kelas tersebut.
"Silahkan" sahut Akara
" kenapa laki-laki lebih sering melakukan bunuh diri dibanding perempuan?" Tanya siswa tersebut
" karena cara berpikir laki-laki dan perempuan itu berbeda, laki-laki lebih secara logis sedangkan perempuan pakai perasaan, analoginya perempuan ketika ingin bunuh diri dia akan berpikir pasti sakit jika dilakukan sedangkan laki-laki tidak akan memikirkan rasa sakit tersebut" jelas Akara
"Apa kalian paham?" Tanya arkara
"Paham kak" serentak dijawab oleh siswa dan siswa.
Ketika Arkara ingin kembali menjelaskan tiba-tiba di kelas sebelah ada seorang yang teriak-teriak sontamg semua siswa san siswi serta Arkara keluar kelas dan menuju kelas seberang.Terlihat seorang guru sedang menenagkan seorang siswi yang sedang teriak dan dan berbicara kasar. Akara masuk ke kelas tersebut
"Ada apa ini bu?" Tanya Akara
" ini mas dia sedang kesurupan dan saya sudah menghubungi guru agama agar segera kesini buat di rukiah" jelas guru tersebut
" biar saya aja yang tanganin ya bu" jelas akara dan disetujui oleh guru tersebut.
" Dek sini tolong ambil tandu di UKS dan kita bawa adek ini ke ruangan UKS" Akara meminta bantuan pada para siswa agar siswa yang kesurupan tersebut di bawa ke UKS.Siswa Kesurupan sudah dimasukkan ke UKS lalu akara mengunci siswa tersubut dari luar.
" Sekarang kalian bubar ya dan masuk kelas masing-masing" para siswa dan siswa yang berkerumunan depat UKS bubar dan terheran dengan apa yang dilakukan oleh Akara sama alhalnya dengan para siswa guru yang melihatnya pun kebingungan melihat yang dilakukan akara.
" Loh mas kenapa kok dikunci kan kasihan adeknya dikunci seperti itu, saya kira mas yang akan rukiah" ucap guru tersebut.
" Mohan maaf ya bu sebelumnya jika saya lancang akan tetapi yang saya lihat siswa tersebut bukan kerasukan tapi dia sedang ada masalah" ucap Akara.
"Kamu gak usah sok tau deh lihat aja dia tadi bersuara seperti laki-laki" jawab guru tersebut
"Kalau ibu tidak percaya ayo tunggu sama saya 30 menit jika masih teriak-teriak bisa jadi kerasukan tapi kalau kurang dari 30 menit sudah berhenti maka saya jamin ada malah pada siswi tersebut" lalu di jawab dengan anggukan oleh guru tersebut. Tidak sampai 10 menit siswi tersebut tidak teriak dan dalam UKS tampak sudah hening kemudian Akara masuk keruangan UKS. Karena penasaran guru tersubut menunggu depan UKS seraya menunggu Akara keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana keadaan siswi itu?" Tanya wali kelas yang baru tiba dengan guru Agama.
"Sudah ditangani sama mahasiswa yang sedang sosialisasi tadi pak" ucap guru tersebut.
"Alhamdulillah, jadi gak papa nih saya dengan bu Atun ninggalin kamu?, soalnya masih ada rapat" ucap guru agama tersebut
"Tidak apa-apa pak, bu Atun dan pak Ahmad lanjut rapat saja" ucap guru tersebut
"Terimakasih banyak ya Alina, kalau ada apa-apa langsung hubungi saya dan pak ahmad aja nanti ya" ucap bu Atun
"Iya bu Atun nanti saya hubungi" ujar guru tersubut yang bernama Alina.
"Saya tinggal ya Alina" ucap bu Atun.
"Iya bu" ucap Alina. Guru wali kelas dan guru agama meninggalkan Alina yang sedang menunggu Akara keluar dari UKS.
Selamg 30 menit Alina penasaran apa yang sedang Akara lakulan sehingga masih belum keluar di ruangan UKS tersebut kemudian Alina ikut masu keruangan. Saat membuka pintu alina dikejutkan dengan siswi yang kesurupan tadi lenangis dan memeluk Akara seta menyampaikan rasa terimakasih. Alian kebungan dan melanjutkan masuk akan terapi siswi tersebut kemudian baring tidur dan akara ingin keluar melihat Alina yang ingin masuk keruangan UKS
" eh Bu, maaf ya saya lama" ucap akara seraya menghampiri Alina
"Iya gak papa mas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandiwara Alam Bawa Sadar
FantasyBerperang dengan ingatan dan alam bawa sadar membuatku semakin bingung dengan yang sebenarnya