Dendam Berbuah Petaka

4 0 0
                                    

CERPEN
#shortstory

Oleh: Luthfi

Untuk pertama kalinya aku merasa tidak nyaman berada di sini. Tempat tinggal yang mewah dan nyaman, makanan yang lezat-lezat, serta banyak teman dan gadis cantik di sekitar tempat tinggalku.

Aku bahkan mulai membenci juragan Darso, pemilik tempat ini. Ya, beliau yang telah berbaik hati mengadopsiku. Setelah sebelumnya, aku tinggal bersama Pak Kasim. Awalnya aku sangat bersyukur bisa bebas dari tempat yang sempit dan berbau busuk milik Pak Kasim.
Ah, entahlah bagaimana nasibku kini jika tak bertemu juragan Darso.

Tapi, rasa syukurku telah diadopsi oleh juragan Darso benar-benar terkikis sudah.
Setelah kemarin, aku memergoki juragan bersama anaknya yang bernama 'Izul' tengah mengejar-ngejar kekasihku Yuli. Setelah dikejar, Yuli ditangkap dan dibawa secara paksa. Tak mereka hiraukan sedikit pun, kekasihku yang meronta dan berteriak agar dilepaskan.

Ah, juragan. Aku benar-benar kecewa padamu. Mengapa engkau tega sekali melakukan itu pada kekasihku?
Sungguh, semalaman ini aku tak dapat tidur memikirkannya. Aku berjanji wahai kekasihku, kan kubalaskan dendam dan sakit hatimu.

Esoknya, seperti biasa, juragan Darso dan anaknya memberi makan dan membiarkan kami untuk mencari udara segar.
Aku tak akan membiarkan kesempatan ini hilang begitu saja. Ya, ini adalah saat yang tepat untukku membalaskan rasa sakit hati kekasihku.

Mata elang-ku mulai mencari-cari sosok juragan Darso. Ah, ketemu! Di sana dia rupanya. Aku pun segera mengambil ancang-ancang. Rencananya aku akan melakukan jurus 'kuku macan' untuk melumpuhkan juragan Darso dan anaknya.

"Pok pok pok pok pok pok ... hiaaaaattt." Aku dengan bersemangat menyerangnya dengan paruh dan kuku kakiku yang tajam bak belati. Tapi sialnya, kenapa mimik mukanya terlihat biasa saja?

"Izuuuull ... Zuuull. Ke sini cepat!" Juragan Darso berteriak memanggil anaknya. Huh, apakah dia mau minta bantuan? Dasar cemen!

"Iya Pak! Ada apa?" Izul bergegas menghampiri bapaknya.

"Kayaknya ayam ini saja yang mau dimasak buat opor. Ayam betina yang kemarin sepertinya mau bertelur. Nanti kau lepaskan saja ayam yang kemarin, ya!"

"Siaaapp, Pak!"

Deggh! Kenapa perasaanku mendadak jadi tidak enak ya?

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story (Cerita Pendek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang