Awal bertemu dengan mu...
Aku merasakan ada yang berbeda. Dalam pikirku kamu aneh, Kamu berbeda dari yang lain, Kamu istimewa. Sampai-sampai, Aku tak pernah bisa menggambarkanmu serinci mungkin. Aku tahu rasa ini ada, Aku tahu ini sejak lama, Aku sadar itu. Karena kita sering berjumpa, karena kita sering bertatap muka, karena kita Saling melempar canda dan tawa, Dan terakhir Karena sudah terbiasa.
Namun, aku selalu bertanya-tanya. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama?
Malam ini masih perihal yang sama, karena hayalku tak kunjung reda. Maka dari itu kamu tak perlu bertanya kenapa akhir-akhir ini aku sibuk melamun disepanjang suasana.
Diamku kali ini bukan perihal yang biasa. Bukanlah perihal yang cukup sederhana, karena ini bukanlah sebuah rencana. Maka dari itu aku menamakannya sebuah drama, yang di dalamnya aku ikut andil dalam sebuah peran yang ada. Ini bukanlah suatu hal yang mengada-ngada, karena ini real adanya.
Jika diamku saja masih memperhatikanmu, hatiku juga selalu berharap agar kamu cepat menyadari betapa bodohnya aku. Yang tak pernah berterus terang tentang rasa ini “untukmu” dari dalam lubuk hatiku. Dan aku sempat berpikir tentang mu, yang jika diibaratkan kamu adalah langit dan aku adalah bumi. Karena kamu sulit untuk ku gapai. Sampai-sampai anganku tak kesampaian, walaupun Cuma angan setidaknya aku takkan menyerah untuk berjuang. Karena yang namanya sayang takkan pernah mudah untuk menyerah dalam kerasnya berjuang.
Akhir ini semua...
Selamat pada diri ini yang tak pernah bisa untuk mencoba jujur pada diri sendiri. Sekali lagi kutegaskan untuk terakhir kali, Rasaku masih sama dan tak pernah padam.
Hii kamu semoga tujuan mu untuk melupakan rasa itu tercapai. Tinggal aku yang melupakan rasa itu. Tapi kayaknya, itu tidak mungkin. Karena sampai sekarang saja waktuku tersita untuk memikirkanmu.
Jangan salahkanku ya, jika rasa ini tak bisa pergi dan beranjak. Karena rasa ku sudah dibawa olehmu sepenuhnya. Kamu tenang saja, ini hanya akan menjadi cerita yang hanya aku dan penciptaku yang tau.

KAMU SEDANG MEMBACA
KALIMATKU
Kurzgeschichtenhanya kumpulan kalimat yang terkadang mewakili seluruh perasaan ku