Prolog

53 4 0
                                    

Waktu kian bergulir.

Khawatir yang terus mengalir.

Berpikir tentang semua kemungkinan yang sesuai.

Kapan pesanmu akan sampai?

Otak ini mencoba mencerna.

Semua pesan bisa saja menjadi jawaban.

Pada akhirnya aku hanya manusia.

Aku hanya bisa mengerti keadaan.


Tetes demi tetes air mata mengalir membasahi wajahku. Kini diriku dihadapkan oleh pilihan pelik. Aku mengharapkan kehadiranmu di sampingku, sayang. Namun, apa yang terjadi? Ke mana kamu sekarang?

Masalahku berubah menjadi dirimu seorang. Khawatirku hanya untukmu kini. Pilihanku bisa memengaruhi masa depan kita. Bagaimana jika aku salah pilih? Mungkinkah kita bisa bersatu di kehidupan selanjutnya?

Di Sebrang JurangWhere stories live. Discover now