Setidaknya, ada orang lain yang peduli, sayang, dan juga mencintaiku. Jadi, biarkan aku pergi bersamanya. Bukankah itu keinginanmu?
Tapi sekarang, kamu berubah. Apa itu hanya sandiwara?
Aku harap itu iya. Karena bagaimanapun, ada orang lain yang menungguku. Dan aku, tidak ingin mempermainkan perasaannya.
Tapi nyatanya, dunia berpihak padamu.
Selamat.
__________
"Sendirian?" Tanyanya dingin, selalu tanpa ekspresi.
"Nggak, aku sama Andin. Dia lagi cuci mata sama cogan-cogan dibawah. Tuh" Sheela menolehkan kepalanya, menatap Andin yang sedang asik dengan tontonannya.
"Oh. Laper nggak?"
"Barusan udah makan sama Andin, tapi kalo kamu ngajak makan, aku mau kok makan lagi". Ia meringis, memamerkan deretan gigi putihnya.
"Nggak takut gemuk?"
"Nggak! Kamu malu kalo aku gendut?"
"Iya." Jawabnya dingin.
"Ya udah, aku ga usah makan aja". Sheela memasang wajah cemberutnya, yang selalu berhasil membuat jantung laki-laki manapun meleleh, tapi tidak untuk laki-laki yang ada di depannya sekarang.
"Oke. Balik dulu ya" Gilang membalikkan badannya, melangkah menuju segerombolan teman-temannya. Meninggalkan Sheela, kesekian kalinya.
Sialan. Batin perempuan itu sambil menatap punggung Gilang yang semakin menjauh.
°^°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang baru!! Hayuk mampir dulu siapa tau suka. Nah kalau suka jangan lupa di kasih dukungannya, oke? Thankyou 😉
