03. Penilaian Akhir Semester

21 4 0
                                    

Kamis, 5 Desember 2019

Hari ini hari Kamis tanggal 5 Desember, hari pertama dimana PAS ku dimulai.

Seperti biasanya, Pendidikan Agama Islam menjadi mapel pertama yang diujikan dan seperti biasanya aku sama sekali tidak kesulitan untuk mengerjakannya.

Jam ke-2, mapel matematika wajib. Jadi di jurusan MIPA matematikanya ada 2 yaitu wajib dan lintas minat. Pelajaran yang paling aku sukai setelah bahasa Inggris.

Sayang namun sayang, aku sangat kesulitan untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Mendadak semua ingatan cara-cara penyelesaian angka bejibun itu hilang, alias ngeblank.

Sedangkan durasinya hanya 120 menit untuk 40 pilihan ganda dan 5 essay. Dan begitu waktu hanya tinggal beberapa menit, lembar jawaban komputer itu dominan belum terisi.

Ah, tiada cara lain lagi.

"Eh, jawaban nomor 31-40 apa, ya?" Maafkan aku Ya Tuhan.

" No.31 A, 32 C, dan bla bla bla......"

"Oh, terima kasih ya."

Buru buru aku menyelesaikan soal yang lainnya, dengan cara yang tidak wajar. Aku coret sana sini entah benar atau tidak aku tetap corat-coret.

Bel berbunyi, waktu untuk menyelesaikan soal matematika wajib ini telah selesai.

Bergegas aku mengumpulkannya seraya berdoa, Tuhan tolong maafkan aku dan semoga ini untuk yang terakhir kalinya.

Sekarang hanya tinggal membujuk hati kecilku agar selalu yakin bahwa aku akan mendapatkan nilai yang bagus, yah minimal 80 an lah. Halu!

Dan sekarang jam ke-3, mapel bahasa Jawa tersayang. Aku menyukai mapel ini mulai dari SD, dimana aku menjadi juara 2 se-kecamatan dari golongan Pi (Putri).

Bagian yang paling aku suka adalah Aksara Jawa. Ada 20 Aksara Legena yang berakhiran berbunyi vokal a, beserta pasangannya. Ada 5 Aksara Rekan. Ada 8 Aksara Murda. Ada 5 Aksara Swara. Ada 5 Sandhangan Swara. Ada 4 Sandhangan Sigeg. Ada 4 Sandhangan Cakra. Ada 2 Aksara Khusus. Ada 5 Pada atau tetenger (tanda baca), dan ada 10 Angka Jawa.

Semua aku hafal.

Namun ada satu-satunya bagian yang dari dahulu aku benar-benar kesulitan. Unggah-ungguh basa. Ada Ngoko dan Krama. Basa Ngoko ada 2, Ngoko lugu dan Ngoko alus. Basa Krama ada 2, Krama lugu dan Krama alus. Entah apa yang membuat mereka itu berbeda.

Dan ternyata dari 40 pilihan ganda dan 5 essay, Aksara Jawa hanya keluar 3 soal.

Oke, I'm fine.

Aku kerjakan semua soal-soalnya, bolak-balik kertas, bolak-balik ngisi, bolak-balik ngehapus, bolak-balik bingung. Ini sebenarnya pernah diajarin atau nggak sih?

Waktu 90 menit hanya tinggal tersisa 15 menit. Buru-buru aku mengerjakan. Lumayan gampang daripada matematika tadi. Tapi lebih gampang jika aku menyontek buku kan?

Ah, tidak tidak! Aku menggelengkan kepala, mengkonfirmasi kalau aku tidak akan terbujuk dengan rayuan murahan itu.

Aku akan mengerjakan soal-soal ini dengan semampuku.

Dan akhirnya peluh keringat ku terbayar, aku mampu mengerjakan semuanya sendirian.

"Bagi yang sudah selesai sekarang boleh dikumpulkan." Suara merdu khas guru PAI tersebut membuatku tersenyum tipis namun miris.

Aku mengumpulkan dengan ragu-ragu. Kumpulkan tidak? Ah iya kumpulkan.

Aku merasa diriku sangat letih. Aku akan mencharge diriku nanti dirumah. Aku akan lebih mempersiapkan fisik dan mental ku untuk PAS hari esok, mapel Fisika. Menyeramkan.

Itulah mengapa sebuah persiapan harus disiapkan dengan matang-matang. Dan semua itu harus diimbangi dengan usaha dan doa yang ikhlas. Tanpa meninggalkan beban sedikitpun di hati.

Daily ScratchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang