"ONE" day- Flashback 10

83 13 0
                                    

Hari minggu adalah hari favorite Jennie.. Khusus hari minggu Jennie akan mengkosongkan jadwalnya untuk beristirahat.

Beristirahat ala jennie adalah berjalan2 ke Mall atau pusat fashion di seoul tentunya mencari inspirasi untuk hobby dan bisnis fashionnya.

Tapi pagi ini Jennie sangat malas meninggalkan tempat tidurnya, sampai jam 12 siang Jennie masih asik dengan tempat tidurnya. Minggu2 belakangan ini memang jadwal terpadat Jennie.

Bisnis Fashionnya yang mulai sukses di Paris, membuat Jennie bekerja dua kali lipat untuk mengeluarkan barang baru pada musim ini, belum lagi tugas dan kegiatan kampus yang semakin menumpuk. Untungnya Irene bersedia stay di Paris untuk mengurus langsung pembukaan disana, jennie hanya perlu mengkontrol dari sini.

Mendengar perutnya yang terus keroncongan membuat jennie beranjak dari kasurnya.. Setelah mencuci muka jennie memerikas HPnya yang daritadi berbunyi

"hallo omma, aku masih di apartemen.. tidak hari ini aku tidak ada kegiatan, okee.. nanti kalau sempat aku akan mampir kerumah, bye omma, I love you"

Jennie menutup telpon dari ibunya.. rutinitas sehari-harinya setelah satu bulan tinggal di apartemen sendiri, minimal telpon ibunya satu kali.

Jennie bersiap2, membersihkan dirinya dan memilih pakaian yang nyaman untuk keluar mencari makanan.

Jennie mengendarai mobilnya ke pusat kota mencari Salad Bar untuk mengisi perutnya. Setelah itu Jennie memutuskan untuk mencari café untuk sekedar duduk2 dan minum kopi.

Jennie PoV

Aku melihat ke sekitar café untuk mencari tempat duduk setelah memesan dessert dan ice Americano, karna dibawah cukup ramai jadi aku memutuskan naik ke Rooftop café yang lebih sepi.

Sh*t!! Kurasa keputusanku salah naik kesini... aku melihat sosok orang yang kuhindari beberapa bulan ini, tapi terlambat, mata kami sudah bertemu jadi aku sudah tidak mungkin menghindarinya lagi.

Dia bangun dari kursinya, melangkah mendekatiku dengan senyum lebar di wajahnya

"Hai jen, kebetulan bertemu disini, mau bergabung denganku?"

Yaa... Jung Jaewon, orang yang ku hindari, bahkan kontakku pun tidak ku berikan dan sekarang mana mungkin aku menolak

"oke.." Jawabku singkat canggung

Aku duduk berhadapan dengannya

"kau sendirian? Kenapa kau menghindari ku?, bukan kah kau sudah janji akan memberikan kontakmu?

Aku diam setelah mendengar pertanyaannya, bingung akan menjawab apa

Yaa.. aku lelah harus kucing-kucingan selama beberapa bulan ini, setiap kali dia mencariku di basecamp aku selalu lari mencari tempat bersembunyi.. lebih baik aku jujur kepadanya.. aku lebih suka jujur pada orang lain dan diriku sendiri daripada berbohong dan mengada-ada

"oke.. aku akan to the point, kau bersedia mendengarku?"   kataku tegas

"wow.. kau mendadak serius begini aku jadi takut.. baik lahhh aku akan mendengarkan.. jadi bagaimana?"  Dia merespon dengan tertawa

"Aku dengar desas desus dikampus, tentang kau mendekatiku, bahakan ada yang bilang kita sudah jadian, jujur itu mengangguku.   Dan benar aku menghindarimu agar gossip itu tidak beredar luas lagi.    Jadi kalau memang maksudmu mengajakku berpacaran atau apapun itu, aku minta maaaaaaf sekali, aku belum bisa. Aku masih fokus pada \ karirku, jadi sekali lagi maaaf sekali"

Bagus Jennie Kim, Penjelasan yang hebat dan alasan yang masuk akal untuk menolak seseorang, good job Jennie.

Satu detik, dua detik, tiga detik dia tidak merespon apapun, wajahnya sulit diartikan

"buahahahahahahahah"

Kenapa dia malah tertawa terbahak2.. apakah aku salah mengartikan selama ini?, jangan2 dia hanya ada perlu denganku, bukannya mau mendekatiku

"sorry.. kenapa malah tertawa?" kata ku jengkel

"maaf2 jen..aku kelepasan.. okee.. sekarang giliranku"

"oke.. kau benar aku mau mendekatimu,. Tapi kau benar2 sadis jen, seperi rumor yang beredar, bahkan aku belum menunjukan pesonaku kau sudah membangun tembok begitu tebal"

"aa.. miane.." Kataku tak enak hati,

"Its okay, maka dari itu aku akan mundur untuk sekarang karna kau bilang "belum bisa" jadi aku akan menunggu saat kau siap"

Apa katanya saat aku siap? Bukankah kata2ku tadi sudah jelaas aku tidak ingin berhubungan dengannya? Sungguh menjengkelkan

"Sebagai gantinya kita berteman saja bagaimana?, aku dengar kau suka fashion, jadi paling tidak kita bisa berbicara tentang fashion, karena aku juga sangat mrnyukainya"

Aku menatapnya bingung.. antara percaya dan tidak percaya dengan ucapannya

"aku serius jenn.. untuk masalah hobby aku benar2 menyukai fashion.. heyy.. kau jangan berbesar kepala begitu.. benar aku menyukaimu.. tapi tidak semua yang aku sukai berarti berhubungan denganmu!" dia tertawa mengejekku

"besar kepala?.." aku membesarkan mataku menunjukan wajah jengkel, di sambut tengan suara tertawa puas Jaewon.. memang kurang ajar bocah ini

Sudah 4 jam lebih jennie berbincang tentang fashion dengan jaewon, bukan karna betah dengan jaewon tapi jennie kalau sudah berbicara tentang fashion memang sering lupa waktu. Terlebih lagi menurut jennie, Jaewon punya pengetahuan yang cukup luas tentang fashion, jadi dia senang bisa berdiskusi dengannya.

4 jam berlalu murni membicarakan fashion tanpa embel2 mendekati jennie,(atau itu memang strategi jaewon???)

"ternyata kau tidak seburuk yang ku bayangkan.. asik juga berbicara tentang fashion dengan mu"

Yahh setidaknya Jinhwan oppa benar, dia memang punya trackrecord buruk dengan wanita, tapi setidaknya dia orang yang baik

"memang apa yang kau dengar di luar sana? Aku pemain wanita? Atau aku tukang bully?.. hahah......kalau begitu kita bisa jadi teman ya?"

"mm... okee.. ide2 mu cukup membantu untuk bisnis fashionku"

"Jadi kau memanfaatkanku jen?" katanya dengan wajah menggodaku

"tunggu2 bukan memanfaatkan, lebih tepatnya aku akan senang bisa berkolaborasi denganmu" Jawabku mantap

"hahaha.. baiklah.. ku tunggu ajakan resminya"

Kami menutup bincang2 malam itu dengan rencana kolaborasi kita, ide2 jaewon benar2 cemerlang dan membantuku jadi tidak ada salahnya berteman dengannya sekarang.

FreedomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang