B E R T E M U

33 8 2
                                    

Jangan lupa vote!

oooOooo

Tok! Tok! Tok!

"Yuri"-panggil Seungmin dari luar.

"Ha!masuk"-Yuri.

Ceklek!

"Ada apa?"-Yuri bertanya pada Seungmin.

Seungmin berjalan kearah Yuri dan memberikan sesuatu.

"Ini surat peringatan dari bank"-Seungmin.

Yuri mengambilnya.

"Pihak bank mengatakan bahwa jatuh tempo pinjaman kau tak bisa diperpanjang dan mereka akan datang besok"-Seungmin.

Seketika Yuri terkejut dan berdiri dari duduknya.

"Apa?!kenapa tidak bisa?"-Yuri.

"Yah,klinik kita tak berjalan lancar dan kau tak membayar bunga tepat waktu"-Seungmin.

"Apa kau menyuruh ku untuk menutup tempat ini?"-Yuri.

"Kau terdengar berkata demikian"-Seungmin.

Yuri menghela nafas kasar, dia sudah bingung dengan masalah ini.

"Pergilah"-Yuri menyuruh Seungmin.

"Ekhmm, mau minum bersamaku?"-Seungmin.

"Untuk apa aku minum bersama mu?"-Yuri.

********

Tak lama malam pun datang, mereka -Yuri dan Seungmin- pergi untuk minum bersama.

Yuri minum sedikit demi sedikit untuk menghilangkan bebannya sementara.

"Oh ya!, kau melupakan ini, ini untuk tanah kau di Gangwon-do"-Seungmin sambil menyerahkan kertas pada Yuri.

Yuri membuka kertas tadi dan akhirnya ia menyobek setelah mengetahui isinya.

"Kau belum menjual tanah itu?"-Seungmin.

Yuri geram sendiri, "siapa yang akan membeli tanah kerikil seperti itu?lagian kenapa mereka meninggalkan hal seperti ini pada ku?"-Yuri.

"Klinik juga menyumbang banyak pinjaman, aku yakin simpanan depositmu sudah habis"-Seungmin.

"Lalu kenapa kau masih terus mengikuti ku?Pergilah!"-Yuri.

"Aku mencoba untuk membayar pinjaman ku juga!setelah semuanya---"-Seungmin.

"CUKUP!"-Yuri memotong pembicaraan Seungmin.

"Aku tak mau mendengarkannya lagi"-lanjutnya dengan wajah sedih.

"Apa itu masih menjadi mimpi mu?"-Seungmin.

"Ya! Setelah semua hutangku lunas, aku akan tinggal di Hawai"-Yuri.

"Dapatkanlah seorang pria yang bisa membayar hutang kau dan tetap tinggal disini"-Seungmin.

"Aku tidak mau, aku benci negara ini!"-sarkas Yuri.

"Apa kau yakin bukan hanya pria yang membenci kau?"-Seungmin.

"Hei!aku bahkan pernah mendapatkan cincin berlian dari pewaris generasi kedua!"-Yuri.

*******

Terlihat seseorang tengah menggali tanah dibawah pohon besar.

CK!CK!CK!

"Ah!ketemu"-Yuri sambil mengambil cincin itu.

"Kenapa kau tak percaya?aku benar benar mendapatkannya!kau masih disini agar kau terus bisa jadi milikku kan?Dan juga, An Chan, nama macam apa itu? Dasar kekanak kanakan!"-Yuri berbicara pada cincinya dan memasukkan nya kedalam sakunya.

Ia duduk di bangku taman dan mengambil sesuatu disakunya.

"Hawai"-gumam Yuri sambil tersenyum.

Ia memandang langit malam Korea.

"Aku bahkan tak bisa melihat bintang dinegara ini"-Yuri.

CRINGG!CRINGGG!

"bintang?"-batin Yuri.

Sejurus kemudian.....

"Kumohon!Kumohon! Berikan aku setumpuk uang!"-Yuri sambil menyatukan tangannya.

Tak ada yang terjadi, Yuri mendongakkan kepalanya keatas dan.....

DUGG!!

Seketika Yuri pingsan setelah sesuatu menghantam kepalanya, namun beruntung kepalanya tak terbentur tanah karena ada seseorang yang menahannya.

"Hei wanita!wanita!"-panggil seseorang tadi.

Merasa tidak ada jawaban, akhirnya seseorang tadi memukul kening Yuri hingga tertinggal bekas merah.

Tak lama Yuri sadar....

"Apa yang terjadi?"-Yuri bingung dengan keadaannya yang seperti ini.

Yuri mencoba bangun dan...

"Ah!sakit sekali"-keluh Yuri.

Lalu ia meraba sakunya.

"Cincin?Cincinku dimana?"-Yuri histeris cincinnya hilang.

"PENCURIIIIII!!!!!"-teriak Yuri.

Sedangkan dilain tempat seseorang tadi mendengar perkataan Yuri.

"Pencuri?!dasar wanita kurang ajar!"-umpat seseorang tadi.
"Sampai jumpa lain waktu"-lanjutnya dan pergi.

Jangan lupa Vote:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOD TO YURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang