Namanya Mia

9 1 0
                                    

Author pov

Esoknya, Dino di hukum oleh orang tuanya karena telat menjemput kedua adiknya dan tidak menyambut dengan ramah tetangga baru mereka.

Dino menyapu halaman yang berserakan di karenakan daun kering dari pohon di pinggir jalan berjatuhan.

Srekk
Srekk

"eh, kak Dino. Kak, ada pelajaran matematika sama ipa yang gak Dinda ngerti. Nanti ajarin bisa?" tanya Dinda --tetangga yang tinggal di sebelah rumah Dino.

Dino menghentikan aktivitasnya lalu menoleh pada Dinda dan tersenyum cerah.

"bisa bisa. Kalo udah siap dateng aja gak papa. Abang punya waktu luang lumayan banyak soalnya" Dinda pun melompat kecil di tempat dengan wajah ceria.

"makasih kak. Eh, Dinda berangkat dulu kak dahh" Dino membalas lambaian tangan Dinda yang mulai menjauh.

"hmmmm pinterrr. Ajarin adek sendiri gak mau, anak tetangga mau. Tingg di rumah Dinda aja sono. Abang gak usah ngomong sama kita berdua lagi" ucap Marsha sembari bersedekap dada. Binar mengangguk mantap menanggapi ucapan Marsha yang sepemikiran dengannya.

"awas aja kalo abang minta bantuan sama kita. Bakal kita tolak mentah mentah" Marsha mengangguk dengan ucapan Binar.

"iya iyaa. Abang gak bakal minta bantuan lagi dehh. Tapi kali ini kalian berangkat sendiri yaa. Abang gak mau anter anak nakal kaya kalian berdua"

Seketika si kembar memelotot lalu berlari mendekati Dino.

"abang jangan jahat jahat sama kita dongg." ucap Binar yang memeluk lengan kanan Dino

Marsha mengangguk lalu berkata "abang itu makin ganteng deh kalo selalu baik sama kita. Iya kan Bin?" Binar mengangguk mantap.

"iyaa. Ayo cepet pake sepatu kalian, abang anter tapi ntar minta hotspot yaa"

Si kembar hanya pasrah saat mendengar ucapan Dino. Menurut mereka, jika mereka sehari saja tidak menaiki kendaraan ber-ac, maka kulit mereka akan langsung berubah menjadi kulit kerbau.

Dasar manja!

Saat sampai di sekolah, seperti biasa Dino akan mengantar dengan tepat waktu.

"bang, napa gak sekolah aja sih? Doyan banget sama homeschooling." celetuk Binar sebelum turun dari mobil.

Marsha menghela nafas dab berkata "kaya gak tau bang Dino aja, bang Dino kak cengeng. Senggol dikit nangis. Hahahaha"

Dino mengusap dadanya sembari mengucapkan "adek nakal karmanya kesenggol lalat"

Lalu kembar pergi memasuki gerbang dengan acara kejar kejaran karena Marsha mengganggu Binar.

Dasar kurang kerjaan!

Saat Dino hendak pulang, Dino melihat si cewek galak sedang kesusahan membawa barang belanjaan yang membukit.

Ngapain belanja banyak banyak kalo gak sanggup bawa coba?

Hanya itu yang tertera di kepala Dino. Dino melajukan mobilnya melewati cewek tersebut. Tiba-tiba ia teringat dengan hukumannya pagi ini.

Di suruh menyapu halaman karena jahat kepada si kembar dan karena tidak ramah tamah pada tetangga.

Jika Dino tak membantunya, maka hukuman apa yang akan ia terima?

Dino berdecak sebal lalu memundurkan mobilnya hingga sejajar dengan gadis galak itu.

"butuh bantuan?"

Cewek itu menoleh saat mendengar suara yang tak asing. Setelah melihat siapa pelakunya, gadis itu mengalihkan wajah dan mengabaikan Dino dengan menyeret beberapa plastik.

Dino berdecak lalu turun dari mobil, membuka bagasi, dan mengambil paksa barang milik cewek itu.

"woi! Mau maling lo ya?!"

Bukannya menjawab, Dino tetap mengambil barang barang cewek itu.

"masuk, gue anter sampe rumah. Searah jugak"

Bukannya menuruti perkataan Dino, cewek itu menggeleng. "gue gak mau, turunin barang gue, gue bisa sendiri."

Dino menahan tangan gadis itu yang hendak membuka bagasi. Dino berdecak "selain galak lo keras kepala juga. Gue anter. Kalo gak mau ya gak papa sih. Biar barangnya gue anter, lo pulanh sendiri"

Dino berjalan memasuki mobil setelah mengunci bagasi.

Cewek itu berteriak hingga menjadi perhatian semua orang lalu memasuki mobil Dino dengan amarah.

"awas kalo lo macem-macem gue gigit tangan lo sampe lo minta ampun" ancamnya. Dino hanya terkekeh menanggapinya.

"siapa nama lo?"

Dino bertanya tanpa menatap cewek itu karena ia sedang fokus dengan jalan.

"Mia, nama gue Mia"

Dino mengangguk. Tanpa sadar sebuah senyuman tipis tertera pada bibirnnya.

Dalam hati Dino menggumamkan nama gadis itu. Namanya Mia

#kilasAuthor

Jangan lupa Vote dan Comment supaya gue makin semangat up.

My GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang