LWAP •01•

1.1K 64 31
                                    

Musik bergenre rock berdentum dengan keras. Seorang lelaki berumur dua puluh enam tahun tampak anteng duduk di salah satu sofa yang ada di sudut ruangan kelab.

Matanya menatap satu persatu manusia yang berbeda jenis kelamin asik menari-nari di dance floor. Terlihat gembira, berbeda dengan suasana hatinya yang buruk. Ia butuh pelepasan hasratnya sekarang. Hasrat yang dimaksud berbeda dengan yang kalian pikirkan. Hasrat yang diinginkan lelaki itu adalah kepuasan membunuh. Mendengar tiap jeritan nikmat para korban yang membuat hatinya bahagia.

"Hei, baby." Seorang wanita dengan pakaian minim menghampiri lelaki itu. Mengedipkan mata genit pada lelaki itu dan menggoda.

"Do you wanna play with me?" tanya wanita itu dengan suara seksinya, tangannya mulai aktif menggerayangi tubuh lelaki itu.

Lelaki itu tersenyum samar. "Tubuhmu tidak membuat hasrat ku naik."

"Kenapa? Aku tidak seksi ya?" Wanita itu membusungkan dadanya menggoda kemudian mencium pipi lelaki itu dengan berani.

"Aku akan membuatmu puas, jadi jangan sok menolakku." Wanita itu berujar dengan sangat percaya diri. Lelaki itu hanya memutar matanya malas.

Dia Jason Schulman. Memiliki postur tubuh tinggi, kulit putih dan juga hidung yang mancung. Mata hazel Jason menatap datar pada wanita yang terus mencoba menggoda dirinya.

Wanita itu semakin berani dan duduk di atas paha Jason. Tangannya bergerak menggoda beberapa titik pada tubuh Jason kemudian kedua tangannya melingkari leher Jason, dan membisikkan sesuatu di telinga Jason.

"C'mon, main bersamaku, tampan." Wanita itu kembali menggodanya.

Jason menyandarkan punggungnya pada sofa. "Kau benar-benar ingin main?" Senyum miring tercetak di bibir seksinya.

"Oh tentu saja." Wanita itu menyahut dengan girang. Merasa berhasil menggoda lelaki tampan di depannya.

Wanita itu menunjuk bibirnya, minta dicium. Namun Jason tak melakukan itu.

"Kita main di mana?" tanya Wanita itu mulai tidak sabar.

"Jangan di sini, kita ke apartemen ku." Jason bersuara, membuat wanita itu berangsur turun dari pangkuannya.

Dengan senyum lebar, sang wanita mengajak Jason keluar dari kelab. Tentu saja Jason tidak menolak lagi, karena wanita itu akan menjadi target selanjutnya. Sedari awal Jason sudah menolak, namun wanita itu bersikukuh. Harimau mana yang akan pergi jika ditawari daging lezat di hadapannya?

Membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai ke apartemen Jason. Apartemen yang selama ini tidak diketahui siapapun karena tempat itu hanya digunakan untuk melampiaskan hasratnya.

"Ah aku tidak sabar untuk mencapai kenikmatan surga dunia," ucap wanita itu dengan sedikit mendesah.

Dalam hati, Jason sedikit jijik dengan sikap jalang wanita ini. Namun ia biarkan saja karena sebentar lagi ia pun juga akan mencapai kepuasannya menggunakan wanita ini.

"Tentu saja sayang, aku akan memberikan kenikmatan surga yang menakjubkan." Jason menyahut santai kemudian mengerling menggoda.

Mereka telah berada di lift, hanya membutuhkan waktu beberapa detik hingga mereka tiba di lantai paling atas apartemen. Di mana hanya ada satu apartemen milik Jason. Bisa dibilang hanya Jason lah yang menghuni lantai teratas.

Dengan santai Jason menggendong wanita itu hingga masuk ke kamar dan menghempaskan tubuh wanita itu ke kasur.

Bruk!

"Awh." Wanita itu menjerit senang dan menatap Jason yang berdiri menjulang tinggi di depannya dengan tatapan laparnya.

"I want you now," lirih wanita itu. Tangan wanita itu terulur menggapai tubuh Jason dan bergerak perlahan membuka kancing kemeja Jason.

Living With A PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang